Setelah sampai dibibir hutan aku pun menguatkan tekadku untuk masuk untungnya aku sudah mempersiapkan barang bawaanku dan aku pun membawa pusaka keluargaku yang ayahku berikan padauk beberapa saat sebelum keberangkatanku. Langkah demi langkah yang gemetar ini memasuki hutan, tebas demi tebasan ku ayunkan parangku untuk membuat jalanku tampak jelas, Aku tak habis pikir bapak tukang kayu itu begitu berani, dalam hati aku bertanya-tanya (sudah berapa lama beliau bekerja sebagai tukang kayu?)
Berjalan menyusuri hutan yang asing buatkan untuk bapak mencari tukang kayu itu hanya berdasarkan petunjuk istri beliau. Setelah beberapa saat berjalan aku mendangar suatu ketukan keras seperti seseorang sedang menebang kayu berlahan aku pun mendekati suara itu berlahan semakin keras suara itu, dari celah dedaunan yang ditutupi pohon-pohon rindang terlihat seseorang sedang fokus memotong kayu terbesit firasatku sangat yakin kalau itu orang yang aku cari. Dengan Langkah yang berhati-hati aku mendekati beliau dan mengucapkan salam kepadanya. Beliau pun dengan santai menjawab salamku lalu menoleh ke arah sumber suaraku, respon beliau sangat terkejut melihatku seperti tidak menyangka akan ada seserang yang datang kemari selain istrinya. Dengan wejah yang masih terkejut beliau bertanya padaku "ada apa dek? Kok datang kesini? Sendirian aja? Loh kok bisa?" belum sempat aku menjawab pertanyaan beliau, beliau sudah menghujaniku dengan ribuan pertanyaan. Setelah kondisi sedikit kondusif aku pun menceritakan maksud dan tujuanku datang kesini. Belum masuk ke inti pembahasan beliau langsung memotong pembicaraanku dan mengatakan "urungkan lah niatmu, tidak ada gunanya, percuma!" dengan terkejut aku memberikan alasan ke beliau masih kekeh tidak aku menjawab pertanyaanku, dalam hati aku berkata (beliau sepertinya tahu sesuatu).
Melalui perdebatan yang cukup panjang karna tidak ingin membuat suasana ini makin panas ku teriakan lantang dengan suara yang gemetar "tapi memang bernar adanya kan pak? (Batara)" sedikit terkejut dan menghela nafas beliau menjawab "yaaa bener, itu bukan legenda saja" beliau melanjutkan pembicaraan dengan sedikit penasaran beliat bertanya "siapa namamu dek?" dengan nada yang cukup pasrah aku menjawab "Indra pak..Indra Batara".
Aku yang masih tertunduk lesu setelah mendengar penolakan beliau tapi disisi lain ternyata beliau diam terbujur kaku mendengar namaku karna tidak menyangka sembari matanya yang berkaca-kaca melihatku, disisi lain aku yang heran dan khawatir melihat beliau berekspresi seperti itu pelan-pelan aku mulai bertanya "ada apa pak? Kenapa bapak apa saya salah bertingkah? Atau bapak sedang sakit? Ayok pak saya antar pulang saja!" tegasku yang panik ini. Tapi, beliau malah mengejutkanku dengan menyambut ucapanku dengan lantang bertanya sekali lagi mengenai nama belakangku, sambil terisak-isak ia berlahat menangis namun, yang ku lihat bukan lah tangisan kesedihan melaikan kesedihan dengan perasaan lega berlahan beliau mendekatiku dan mulai memelukku dengan erat sembari berbisik ditelingaku "syukurlah".
Menunggu perasaan beliau mulai membaik aku pun yang sedari sudah terheran-heran dengan reaksi bapak itu menangis tersedu-sedu dengan nada yang rendah aku bertanya "sebenernya apa yang terjadi pak?" beliau menatapku dan mulai menceritakan apa yang terjadi, ini mengenai kejadian 20 tahun lalu dihutan ini.
Beliau bercerita 20 tahun yang lalu dihari yang mulai menggelap beliau melakukan aktivitasnya seperti biasa menebang pohon dan mengolahnya namun Ketika memasuki hutan lebih dalam untuk mencari kayu yang coco kia olah tak sengaja beliau tersandung gundukan batu yang terlihat seperti bata, karna rasa penasaran dengan dugaan dahulu pernah ada permukiman didalam hutan ini beliau mulai mengambil bata yang keras itu namun dengan Ketika menyentuhnya beliau sembari diiri dengan gemuruh langit yang keras membuat beliau tiba-tiba tak sadarkan diri. Dengan kondisi yang tak sadar dan tak seorang pun yang akan menolongnya,
KAMU SEDANG MEMBACA
Rex Regum The Borneo Rising
FantasySeorang anak muda yang mencari jejak leluhurnya hingga pada suatu saat ia menemukan titik kordinat dimana warisan leluhurnya terpendam sebuah candi hingga akhirnya tanpa sengaja anak muda itu terdorong masuk ke dimensi lain setelah melalui sebuah pi...