Four

0 0 0
                                    


Pagi ini di Ratna tengah menyiapkan sarapan untuk keluarganya. Semua anggota keluarga sudah menempati kursi masing masing. Tapi ada yang kurang. Dimana putra pertamanya?

Cleo adalah Morning Person. Tapi pagi ini suara derap langkahnya pun belum terdengar. Calvin yang pemalas saja sudah siap untuk sarapan.

"Kakak belum turun Mom? Tumben?" Tanya Calista mendahului Ratna untuk bertanya

"Baru aja Mom mau tanya. Dari kemaren nih kakak kesiangan terus kayaknya" balas Ratna kemudian

"Coba sana kamu panggil kakak buat sarapan" lanjut Ratna yang langsung diangguki Calista

Baru saja berdiri Calista sudah kembali duduk setelah netranya melihat Cleo sudah sampai di tangga lalu bergabung bersama mereka.

"Selamat pagi semuanya"

"Selamat Pagi"

"Kakak tumben nih dari kemaren kesiangan. Ada masalah di Kantor?" Tanya Ratna penuh perhatian.

"Emang Aku kesiangan ya?" Cleo balik bertanya

Calvin menatap Cleo dengan pandangan sulit diartikan. Setelah merasa menemukan jawaban yang cocok, Calvin menatap penuh jahil kearah kakak pertama nya itu.

"Kalo diliat liat nih ya kakak bukan lagi ada masalah di kantor. Tapi ada masalah sama cewek" goda Calvin

"Jangan rese Vin" ujar Cleo datar karena sudah paham isi kepala adik tengilnya itu.

"Bener juga Bang. Sepusing pusingnya Kakak ngurus masalah kantor, mana pernah sampe bangun kesiangan gini" ucap Calista membenarkan ucapan Calvin.

"Ta jangan ikut ikutan please!"

Sudah cukup Calvin, jangan lagi Calista. Cleo ingin sarapan dengan tenang pagi ini.

Untuk urusan menggoda dan merayu Cleo, kedua orang itu sangat klop dalam bekerja sama. Cleo pasti kalah. Padahal kan dia yang tertua. Tapi kenapa selalu tertindas.

"Calvin Calista jangan gitu ke Kakak."

Seketika Cleo tersenyum penuh kemenangan kearah Calvin dan Calista karena mendapat pembelaan kali ini. Mommy nya memang yang terbaik.

"Emangnya kenapa kalau kakak lagi ada masalah sama cewek? Mungkin Pacarnya kakak lagi ngambek. Terus kakak.."

"Mom please"

Cleo mengerang frustasi mendapat godaan dari Ibu dan Adik adiknya. Dia kalah telak. Hilang sudah pagi tenangnya.

Sedangkan sang Ayah hanya menggelengkan kepala melihat tiga lainnya terkikik geli karena memang sangat jarang Cleo seperti ini.

"Sudah sudah. Ayo mulai sarapan" Titah Ardan yang dipatuhi oleh semuanya.

Baru sedikit sarapan yang diambil Cleo, dia sudah pamit terlebih dahulu ke kantor.

"Sarapannya dihabisin kak. Kamu baru makan sedikit itu" ujar Ratna. Selain kesiangan Cleo juga porsi makannya semakin berkurang.

"Aku udah kesiangan Mom. Nanti Aku lanjut di kantor aja" balas Cleo agar ibunya tidak perlu khawatir berlebihan.

Setelah berpamitan dengan keluarganya, Cleo langsung menaiki mobil dipelataran rumah dan menjalankan mobilnya menuju kantor.

Cleo sampai di kantornya. Selama perjalanan menuju ruangannya, banyak Staff yang menyapa dan dibalas dengan senyum professional miliknya. Setelah sampai Cleo duduk di sofa tamu, Cleo memijat ringan kepalanya yang terasa sedikit berdenyut.

Pria itu kembali memutar obrolan dengan keluarganya pagi tadi. Kenapa dia sampai seperti ini?. Apa benar dia begini hanya karena seorang wanita yang bahkan tidak sukainya.

Cleo tidak mungkin menyukai Keyra kan? Tidak itu tidak mungkin.

Dia hanya menyukai wanita anggun baik hati dan sopan tentunya. Bukan seperti Keyra yang bar bar nya sudah sejak dalam kandungan.

Memikirkan gadis itu membuat kepalanya makin berdenyut. Apalagi gadis itu benar benar menepati ucapannya yang tak akan memberi kabar hampir semingguan ini.

Bukankah harusnya Cleo senang karena pengganggu nya sedang cuti?. Tapi kenapa dia malah marasa kosong sekarang?

Cleo menggeleng untuk menyadarkan dirinya dari lamunan. Pekerjaan lebih penting saat ini.

Menghela nafas panjang, Cleo memulai pekerjaannya yang tertunda.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 02, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

BREAK THE RULESWhere stories live. Discover now