4. Cinta itu buta

182 30 4
                                    

Happy reading 🖤
.
.
.

Hari cepat berlalu menurut orang yang menikmati hari-harinya. Tapi tidak dengan pemuda yang bernama Elnardo, hari-harinya terasa lama dan berat.

Sudah 2 minggu dirinya berada di sekolah ATLANTA, dengan sekarang berarti hari ke 15.

Saat ini Elnardo sedang memperhatikan Melinsa yang sedang membuat tiktok.

Dimatanya, Melinsa itu sempurna dengan apapun yang di milikinya.

Elnardo melangkah ke arah Melinsa, tujuannya untuk memberikan sebuah coklat dan satu box mochi yang sedang viral. Karena dulu. Melinsa itu sangat suka dengan namanya coklat dan makanan kenyal apalagi manis.

El menggenggam erat-erat kantong beisi mochi dan coklat itu, sungguh dirinya sangat gugup.

"Me-mel ka--"

"Najis!"

Melinsa berlalu pergi tanpa menoleh ke arah Elnardo, lalu berjalan dengan tatapan sinis andalannya.

El menunduk kembali sedih, benar dugaannya Mel akan menolak.

"A-a-ku ha-rus ber-ju-ang" Gumamnya.

Bahkan setelah membuat traumanya datang kembali, diacuhkan, direndahkan, di bully habis-habisan, Dia masih saja mengejar dan mencintai Melinsa. Sungguh beruntung gadis itu dicintai sedalam ini dengan pria tulus, ah bukan cinta, apakah obsesi? mungkin. Tapi, El juga beruntung bisa mencintai gadis cantik seperti Melinsa, tapi tidak dengan Melinsa dia mendapatkan kebalikannya. Ya, mungkin cinta dan obsesi itu beda tipis, tapi ini sangat tulus, dan Melinsa mendapatkannya. Mendapatkan cinta itu dari orang yang tidak setara dengannya, apalagi fisik.

Benar kata pepatah, Cinta itu buta. Tidak peduli sudah disakiti beberapa kali pun, yang namanya cinta ya cinta. Mau itu beda perasaan, beda agama, beda negara, beda dimensi pun kenapa enggak? lanjutt saja.

"Gak pa-pa, be-sok co-ba la-gi" Ucap Elnardo pelan memberikan semangat kepada diri sendiri.

Ya, ya, ya, terus lah seperti itu El. Mau sampai kapanpun Melinsa akan menolakmu.

Elnardo pun berbalik, tapi

Bruk

Dia menubruk dada seseorang.

"Kebetulan" Gumam orang itu.

Orang itu menyeret Elnardo dengan kasar, sampai Monchi dan coklatnya terjatuh sia-sia di atas tanah.

.
.
.

"Lo kenal? dari minggu kemarin kayaknya dia suka samperin elo" Tanya gadis berambut pendek. Dia Tiara

"Gak tau" Cetus Melinsa.

"Mantan lo?" Ceplos gadis kuncir kuda. Dia Liora

Melinsa menegang seketika menghentikan langkahnya.

"Bukan anjing!" Bentaknya kelepasan.

"Ya santai dong, orang kita nebak doang" Gumam Tiara.

"Apa? lo nanya gue tau dari mana?" Tanya Liora menaikan satu alisnya menatap Melinsa yang sudah pucat.

"Seperti kata Tiara, Gue cuman nebak doang. Karena setiap dia samperin lo, pasti bawa barang atau hal kesukaan lo. Contohnya tadi, Coklat dan satu box mochi" Lugas Liora.

Memang Liora tipe gadis yang selalu teliti dengan segala hal.

Melinsa mengepalkan tangannya, lalu bergumam samar

Nerd Badboy [On going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang