Disclaimer:
Cerita ini berlatar setelah Shi Eun dipindahkan ke SMA Eunjang oleh orang tuanya. Mungkin akan ada beberapa OC kedepannya demi keberlangsungan alur cerita karena Author hanya menonton dramanya saja. Dan alur disesuaikan dengan pemahaman author setelah menonton MV Ditto sebagai referensi. Terima kasih sudah membaca. Semoga jika ada S2, kapal SuShi tetap jaya jaya jaya huhu :')
.
.
Shi Eun POV
Pagi ini tidak ada yang spesial. Seperti biasa setelah bangun, aku bersiap untuk berangkat sekolah. Bukan Byeoksan, kali ini aku memakai seragam SMA Eunjang berwarna biru muda. Tidak terlalu monoton seperti seragam Byeoksan dulu yang putih polos. Setidaknya.
Setelah memasukkan semua buku ke dalam tas, aku hendak pergi ke dapur untuk menghangatkan bibimbap dan menemukan catatan di secarik kertas.
'Ayah tidak akan pulang hari ini. Mungkin besok atau lusa. Maaf nak, tapi ada hal penting dan kau pasti bisa menjaga diri. Aku sudah menyimpan beberapa won untukmu di atas meja kerja.'
Sebenarnya jika tidak diberitahu pun aku tidak terlalu peduli sih dia akan ada di rumah atau tidak. Lagi pula, sejak kecil aku sudah terbiasa sendiri. Mereka hanya sibuk dengan pekerjaan masing-masing dan hanya peduli dengan nilaiku saja.
Tit tit tit tit tit tit
Bibimbap yang sudah hangat itu aku keluarkan dari microwave dan segera kumasukkan ke dalam tas. Aku tidak terlalu suka sarapan di rumah. Jadi lebih baik dibawa saja untuk ku makan di dalam bus. Lebih efisien juga, bukan?
Jarak apartemen baru dengan Eunjang hanya 20 menit. Lebih dekat daripada saat di Byeoksan dulu yang bisa memakan waktu hampir setengah jam. Ngomong-ngomong soal apartemen baru, memang setelah kepindahan dari Byeoksan orang tuaku memutuskan agar aku pindah sekolah dan apartemen juga.
Alasan mereka sih agar aku tidak mengulangi hal itu lagi di Byeoksan. Padahal, mereka hanya ingin aku mengejar kembali nilai dan reputasi belajarku karena insiden pemukulan anak parlemen itu. Sahabatku sendiri, tadinya. Ya, Si Beomseok sialan. Ck, mengingatnya membuat kepalaku sedikit pusing dan sesak. Aku tidak bisa menolak keputusan mereka. Mungkin ini juga pilihan yang terbaik agar Soo Ho bisa beristirahat. Dan aku berharap setelahnya, tidak terjadi lagi hal seperti ini.
Bis berhenti tepat di depan halte yang berada 50 meter dari gerbang sekolah. Ini masih pukul 7 pagi, tetapi di Eunjang sudah ada beberapa anak yang sampai di kelas. Atau memang mereka menginap disana, seperti Soo Ho. Ah... Aku rindu sekali. Aku tidak menyangkal, tapi waktu kebersamaan kami di Byeoksan dulu tiba-tiba terlintas di benakku yang makin membuat dadaku sesak. Sepertinya mulai sekarang aku harus membawa inhaler.
Baru satu bulan dan realita tidak seindah ekspektasi. Aku sudah mengira akan seperti ini, semakin merasa sendiri terpojokkan oleh beberapa anak yang taunya hanya mem-bully anak baru. Cih, tidak elit sekali. Namun apa boleh buat, tidak ada sekolah yang menerimaku lagi selain Eunjang. Tidak, aku tidak menyalahkan Beomseok, tapi Ayahnya yang sok seperti presiden itu yang membuat sekolah lain mem-blacklist ku.
.
.
#Flashback
Disaat Shi Eun sedang sibuk membereskan barangnya untuk pindah ke kota lain yang cukup memakan waktu dari Seoul, tiba-tiba handphone-nya berdering nyaring. Tidak biasanya ia mendapatkan telepon, kalau iya pun pasti antara Young Yi atau Soo Ho. Setelah melihat layar, benar saja Young Yi sedang menghubunginya.
Shi Eun-ah, Soo Ho... Hiks Soo Ho...
Ucapan Young Yi dari arah telepon membuat Shi Eun mau tidak mau ikut menjadi panik.
Ada apa Young Yi? Soo Ho baik-baik saja, kan?
Soo Ho... Soo Ho sudah... ****
BUGGHH
Kardus yang sedang Shi Eun pegang untuk menaruh barang pun jatuh seketika dengan suara yang cukup keras.
Setelah mendengar jawaban temannya di telepon, dunia Shi Eun rasanya berhenti dalam sekejap. Tidak Mungkin sahabat terbaiknya meninggalkan dia, kan? Tidak mungkin. Bahkan Shi Eun belum sempat meminta maaf karena dia sudah melewatkan acara makan bersamanya dengan Soo Ho saat hari ulang tahunnya. Shi Eun juga belum sempat memberikan penjelasan bahwa saat Soo Ho datang ke rumahnya untuk menanyakan kabar, ia sebenarnya tidak baik-baik saja. Dan Shi Eun belum sempat meminta maaf karena ia pikir Soo Ho seperti ini juga karena pikiran egoisnya. Ya, belum sempat itu semua ia ucapkan kepada Soo Ho dan sekarang bertambahlah penyesalan Shi Eun dengan kenyataan bahwa teman satu-satunya yang pernah ia miliki pergi mendahuluinya.
Di saat itu juga Shi Eun bersumpah jika ada orang yang berani berurusan dengan ranah hidupnya maka ia tidak akan segan-segan untuk membuat mereka menyesal seumur hidup.
===========
3rd POV
"Nenek, aku berangkat dulu!" Ucap pemuda dengan tinggi semampai itu dari arah pintu rumahnya. Si Nenek yang dipanggil pun mengangguk dan memberikan do'a agar cucuknya itu selamat di perjalanan menuju ke sekolah barunya.
Sebearnya Si Nenek sedikit khawatir, pasalnya peristiwa kecelakaan cucuknya dulu membuat Soo Ho menjadi sedikit lupa ingatan. Ya, lelaki yang baru saja berangkat sekolah tadi adalah Soo Ho. Belum lagi ia tahu kalau ada kemungkinan untuk Soo Ho bertemu dengan sahabatnya kembali disana. Meskipun pada kenyataannya Soo Ho berada di tingkat dan kelas yang berbeda.
Untuk waktu yang cukup lama setelah ia pulih dari koma, Soo Ho pada akhirnya memutuskan untuk pindah ke Eunjang. Pada awalnya Si Nenek melarang keras dan memohon agar ia tetap di Byeoksan saja. Namun bukan Soo Ho namanya jika ia tidak kukuh pendirian. Jika ditanya mengapa, ia pasti menjawab dengan jawaban yang sama.
'Entah kenapa, rasanya ada yang merindukanku disana. Seperti teman lama, namun aku tidak ingat.'
-Ahn Soo Ho.
.
Tbc
===========
Terima kasih sudah membaca ^^
Mohon maaf bila ada typo atau kesalahan tulis nama dan semacamnya, karena author manusia yang tidak sempurna ehek.
Akhirnya setelah dilema bikin ff Shi Eun sama Soo Ho atau engga, akhirnya aku nulis juga wkwkwk. Kangen banget soalnya sama duo ini. Mau nungguin penulis lain yang rilis di platform sebelah juga rasanya lama bangettt, emang anaknya ini ga sabaran yah dasar. Tapi emang jujur aku kehabisan stok cerita SuShi buat dibaca :')) hehe
Next bakal ada apa ya diceritanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
SAY IT BACK - Soo Ho/Shi Eun
FanfictionLelaki manis yang tidak aku sadari keberadaannya itu cukup menarik juga. Sikapnya terkadang memang sedikit aneh. Dan mungkin untuk pertama kalinya, aku pun tak tahu, mata kami bertatapan namun ia langsung membuang muka panik. Cih, apa-apaan itu? Mem...