Note : pada chapter kali ini, author mulai memunculkan orginial male character tambahan sebagai pendukung alur cerita. Jadi, mohon maaf apabila ada kesamaan nama karena ketidaksengajaan. Selamat membaca~
.
.
3rd POV
Shi Eun berjalan ke arah bangkunya dengan ekspresi datar seperti biasa. Tidak sedang dalam mood yang baik pun memang seperti itu. Jadi, jangan memberikan komentar apa pun tentang ekspresi wajahnya. Karena bisa-bisa malah kalian yang ditandai oleh Shi Eun sebagai orang yang suka ikut campur.
Setelah tas tersimpan rapih di pinggir meja, giliran alat tulis yang dikeluarkan dan beberapa buku juga tentunya. Ah iya, tidak lupa ia memasang earphone putih sebelum berkutat dengan buku fisika yang menunjukkan rumus hukum Archimedes. Faktanya Shi Eun tidak mendengarkan lagu sama sekali, ia memang sengaja memakai earphone tersebut agar orang lain tahu bahwa dirinya sedang tidak ingin diganggu. Titik. Apalagi diajak berbicara. Sudah menjadi kebiasaannya sejak SMP hingga terbawa ke Eunjang sekarang.
"Hey, Shi Eun-ah!" terdengar suara lelaki memanggil dari arah deretan bangku paling belakang.
Tentu saja Shi Eun tidak langsung menoleh. Ia masih sibuk berkutat dengan buku fisika kesayangannya, tidak ada niatan mencari tahu siapa yang berani memanggilnya disaat ia tidak ingin diganggu.
"Ya! Yeon Shi Eun, apa kau tuli?!" suara anak laki-laki lain memanggilnya kali ini dengan sedikit berteriak.
Percuma. Shi Eun tidak menggubris sedikit pun, membuat dua orang tadi yang memanggilnya menjadi lebih kesal. Kemudian terdengar suara buku yang dilempar mengenai sesuatu dan sepertinya cukup keras.
Hmph! HAHAHAHA
Terdengar suara tawa meremehkan dari arah belakang. Kali ini cukup banyak, karena siswa lain yang sama satu kelas dengan Shi Eun mulai berdatangan. Meskipun ada beberapa juga yang malah melihat miris kelakuan anak yang suka mem-bully tadi. Namun mereka juga tidak bisa berbuat apa-apa. Seakan-akan kelakuan tidak baik seperti tadi sudah biasa dilakukan oleh para siswa di sekolah ini.
"Kau memang hebat jika urusan melempar sesuatu Do Hyun-ah," ucap anak lelaki yang sedikit berteriak tadi kepada temannya yang pertama memanggil Shi Eun.
"Hahaha anggap saja sebagai pemanasan pagi, daripada kau hanya berteriak, dia pasti tidak akan peduli Min Joon," kali ini Do Hyun yang berbicara sembari mengambil kembali buku yang ia lemparkan.
"Lihat, lihat! Benarkan apa kataku? Hei, Shi Eun! Jangan sok jual mahal seperti perempuan! Ah... apa kau sebenarnya memang perempuan, huh?" Min Joon menyusul Do Hyun dan berdiri di depan meja Shi Eun sembari melipat kedua tangannya angkuh.
Bagus. Sepertinya mereka memang sengaja membangunkan ular putih untuk sarapan pagi. Karena jika kalian perhatikan, Shi Eun sudah menghentikan kegiatan rutinnya me-review pelajaran di pagi hari semenjak benda bodoh yang Do Hyun lempar tadi ke arah kepalanya. Tidak, kalian tidak salah dengar. Buku itu tepat mengenai kepala Shi Eun bahkan hingga isi tempat pensilnya terjatuh berserakan ke lantai. Bisa kalian bayangkan tebal buku itu hampir seperti kamus besar dan dengan tidak elitnya mendarat di kepalamu. Pasti kau akan langsung meringis kesakitan.
Beda lagi dengan Shi Eun, ia sekarang hanya menatap datar ke arah Min Joon. Ah ralat, maksudnya tatapan datar namun ditambah dengan aura mengintimidasi yang cukup kuat Shi Eun layangkan ke arah dua lelaki tadi. Tidak lupa dengan tangannya yang sudah siap menggenggam pulpen dengan erat.
"Woah woah! Ada apa dengan tatapan itu, manis? Kau terpesona dengan skill melemparku tadi, hmm?" mendengar itu rasanya Shi Eun ingin memuntahkan semua bibimbap yang ia makan tadi pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAY IT BACK - Soo Ho/Shi Eun
FanfictionLelaki manis yang tidak aku sadari keberadaannya itu cukup menarik juga. Sikapnya terkadang memang sedikit aneh. Dan mungkin untuk pertama kalinya, aku pun tak tahu, mata kami bertatapan namun ia langsung membuang muka panik. Cih, apa-apaan itu? Mem...