...
Kedua alis Jaemin bertaut saat mobil yang Mark kendarai berhenti di sebuah panti asuhan, Mark turun terlebih dahulu lalu mengambil beberapa tas yang entah kapan pria itu siapkan di bagasi mobil, kalimat yang hendak ia tanyakan kini hanya menggantung di ujung lidah saat Melihat anak-anak yang tadinya bermain di halaman kini berlari berebutan untuk memeluk kaki suaminya dengan tangan-tangan mungil mereka.
"Paman! Paman!"
"Paman datang lagi!"
"Yeyy Paman tampan datang lagi!"
Mark tertawa lalu mengusap Surai anak-anak yang bisa ia jangkau dengan tangannya.
"Iya sayang, paman datang lagi... Nahh sekarang paman punya hadiah untuk kalian!"
"Aku mau aku mau!"
"Baris yang rapi! Jangan berebutan. Semua akan kebagian!"
"Syap!"
Dengan patuh anak-anak segera berbaris rapi untuk mengantri bingkisan yang Mark beri, Jaemin tertegun di dalam mobil. Dia tak tau suaminya begitu populer di tempat ini, terlebih senyum bahagia Mark. Dia tampak menyayangi mereka semua, Mark suka anak kecil.
Mark ingin seorang anak.
Tapi Jaemin belum bisa memberinya.
Tanpa sadar air mata menetes, dada Jaemin terasa nyeri.
"Tuan Jung, anda datang lagi?" Sapaan lembut mengalun, membuat Jaemin mendongak.
"Ohh selamat pagi Nyonya Taeyeon... Kali ini aku datang bersama suamiku. Perkenalkan dia—" Mark menoleh, tak mendapati Jaemin disisinya. Ia segera membuka pintu mobil dan mendapati Jaemin masih terpaku di dalam sana. "Sayang, kau tidak turun?"
"Ahh iya t-tunggu sebentar!"
Dengan senyum canggung Jaemin membalas senyuman wanita paruh baya itu, mengabaikan wajah tercengang pemuda di sebelahnya.
"Dia Jung Jaemin, suamiku. Dan sayang perkenalkan dia Nyonya Taeyeon, pengurus panti ini dan ini Haechan anak tertua disini"
Jaemin menarik paksa kedua sudut bibirnya. "Hallo, senang bertemu dengan anda."
"Kau—!!"
"Haechan!! Iya! Haechan nama yang cantik! Bukankah begitu suamiku?" Jaemin segera memotong kalimat Haechan membuat pemuda itu merenggut sebal.
Mark dan Taeyeon hanya melempar pandang, bingung. Tapi kemudian mereka tersenyum untuk memaklumi. Mereka pikir Jaemin mencoba untuk akrab dengan Haechan.
"Kak apa ini? Kau mengenal mereka semua?"
"Aku salah satu donatur disini."
"Sejak kapan?"
"Hmm?" Mark memegang dagu berlagak tengah berfikir keras. "seminggu setelah kita kembali ke Korea?"
"Bagaimana bisa?"
"Ada sebuah peristiwa yang membuatku memutuskan untuk peduli pada anak-anak disini Jaemin, nanti ya aku jelasin"
Mark dan Jaemin berjalan di belakang Taeyeon dan Haechan, suami dari pria Jung itu terus bertanya pada suaminya apa tujuan Mark membawanya kemari tapi pria itu terus menjawab nanti kau akan tau, hal itu membuat Jaemin mencebik kesal.
Dan Jaemin juga kerap menangkap Haechan tengah menatapnya tajam, membuat Jaemin takut.
"Nak Haechan, bisa kah kau menyiapkan teh dan sedikit cemilan untuk tamu kita?"
KAMU SEDANG MEMBACA
TULAH
Fanfiction[Nomin] [Markmin] Ia mendapatkan tulah, karena kelakuan buruknya dimasa lalu... warning⚠️⚠️ -BXB -Mpreg © SM Entertainment © Petrichor03_