Ruang Hati

1K 147 33
                                    

Pertanyaan tanpa Jawaban yang tak kunjung Daddy-nya berikan membuat Logan lelah menunggu, ia tak kuasa lagi untuk membuka mata. Sayup-sayup ia mendengar sang Daddy memanggil lirih namanya sebelum gelap menerpa.

"Logan..."

Dikecup nya sayang puncak kepala jagoan kecilnya lantas memeluknya erat, untuk pertanyaan satu itu Jeno tak mampu memberi jawaban.

Kenapa?

Benar, kenapa dulu ia meninggalkan Jaemin.

Kenapa dulu ia menyuruh Jaemin menggugurkan Logan.

Kenapa dulu ia menjadi berengsek kejam tak berperasaan.

Dan kenapa Jaemin melahirkan Logan kalau pada akhirnya Logan, Jaemin buang?

Jika di tanya apa dia menyesal, maka Jeno akan menjawab dengan sangat ia menyesal. Matanya terpejam, mengingat bagaimana saat dulu ia menemukan Logan di tempat sampah, bayinya yang malang mungkin akan mati membusuk di mangsa serangga jika dia tak datang.











6 Tahun lalu, Lee Jeno 19 Tahun.




"Hei Lee Jeno, kenapa kau datang sendirian? Dimana kekasihmu itu?"

Hari ini sebuah pesta diadakan di rumah teman sekelasnya untuk rayakan keberhasilan mereka yang telah sukses dalam ujian terakhir.

"Iya juga, akhir-akhir ini aku lihat Lee Jeno tampak sendirian. Dimana kekasih cantikmu itu? Kalian putus?" Ujar salah satu teman sekelas Jeno bernama Jaehyuk.

"Boleh aku memilikinya?" Jeno yang awalnya abai kini mulai mendongak saat kalimat lancang itu keluar dari mulut Jaehyuk.

"Apa yang kau katakan brengsek" Umpat Jeno tak suka.

"Hubungan kalian sudah berakhir, tidak ada salahnya bukan kalau aku mendekatinya. Lagi pula Jaemin itu cantik, hanya orang bodoh yang meninggalkannya"

Jeno berdiri, langkah nya ia bawa untuk menghadap pada Jaehyuk. Tatapnya mengedar dari atas sampai ujung seolah menilai tampang Jaehyuk.

"Baiklah" Jeno menyeringai, "Ambil saja bekas ku."

Bogem melayang menghantam wajah tampan Jeno, dia yang tak punya persiapan pun jatuh tersungkur. Jeno yang tak terima langsung membalas perlakuan Jaehyuk. Pesta pun kacau, orang-orang berusaha memisahkan Jeno dan Jaehyuk.

"Jeno apa-apaan ini!" Hyunjin, teman dekat Jeno segera melerai setelah memukul Jaehyuk agar melepaskan cengkraman nya pada Leher Jeno. Pria itu tampak marah dan ingin membunuh Jeno saat itu Juga.

"Beraninya kau menyentuh Jaemin-ku!"

"Dia tidak pernah menjadi Jaemin mu, sialan! Dia milikku dan aku berhak atas dirinya! Cintanya bahkan tubuhnya sekalipun!"

"Banjingan! Akan ku bunuh kau Lee!"

Asahi segera membawa temannya menjauh sebelum Jeno dan teman-temannya mengajarnya lebih parah lagi. "Tutup mulutmu bodoh! Kau ingin kawanan Jeno menghajar mu lebih parah lagi!" Bentak Asahi jengkel.

"Aku tidak terima dia memperlakukan Jaemin seperti itu, dia— Jaemin ku di rusak olehnya. Kau pikir aku akan diam saja?!"

"Sadar bodoh kau siapa! Berhenti mengejar orang yang bahkan tak Sudi untuk melihatmu! Untuk apa kau peduli padanya"

Jaehyuk menggeleng tak terima dengan ucapan Hamada itu, "Aku bahkan tidak pernah melihat nya satu bulan ini..."

Benar tepat setelah ujian selesai Jaemin menghilang, bahkan saat wisuda Jaemin juga tidak hadir. Renjun yang mewakili Jaemin untuk menerima penghargaan sebagai siswa dengan nilai terbaik.

TULAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang