part 2

9 2 0
                                    

Bel pulang di sekolah SMA tempat Harvel menimba ilmu telah berbunyi,seketika seluruh murid pun berhamburan keluar untuk pulang kerumah mereka masing-masing.

berbeda dengan yang lain yang cepat cepat keluar kelas agar bisa pulang,Harvel malah bersantai diri di kursi meja belajar nya itu sambil memainkan game di Headphone nya.
                   ~~~
"Ayoo guys kita pulang!!"sorak gembira dari Clara yang sudah siap untuk keluar kelas

Audrey dan Elisa juga sudah membereskan barang barang nya itu.Tak jauh berbeda dengan teman-temanya,Liona juga sudah rapi dengan tas yang digendong nya tetapi tidak ada niatan untuk pulang saat itu juga.

"Duluan"satu kata yang Liona keluarkan dari mulut mungilnya.

"Lu mau kemana dulu si Lii?" tanya Audrey dengan kesal karena teman nya itu selalu saja begitu tidak mau cepat-cepat pulang ke rumah.

"Mau ngepet dulu kali dia" celetuk Clara untuk menjawab pertanyaan Audrey.

ketawa kedua orang itu pecah,sementara Elisa hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kedua teman nya.

terlihat wajah Liona kesal mendengar lelucon dari temannya,ia sangat tidak suka jika sudah bercanda dengan melibatkan dirinya.

Namun ia tahan untuk tidak marah walaupun kesal kepada kedua temannya,alias Clara dan Audrey

Liona sudah mengenal sikap mereka berdua yang pecicilan,bobrok,serta suka sekali bercanda tapi terkadang mereka akan berubah disaat saat tertentu.

seperti saat liona di labrak oleh senior nya tahun lalu karena pacar senior nya itu menyukai Liona,namun Liona tidak ada sedikit pun menyimpan perasaan kepada cowok sang pacar dari senior ny.

Clara yang tidak terima teman sekaligus sahabat nya di bentak-bentak seperti itu dia dengan beraninya menjambak rambut senior nya,tidak hanya Clara,Audrey pun smaa marah nya ia balik membentak sang kakak kelas nya itu dengan wajah sangar yang jarang sekali dilihat,bukan Liona takut justru disaat seperti itu lah dia bisa menjadi ganas bisa saja dia langsung menghantam cewek yang membentak nya dengan bogem mentah.

hanya saja dia tau tempat,sekolah ya ini disekolah ia tidak mau dirinya mendapat masalah dengan cara berkelahi,lebih baik dia menulikan pendengaran nya dari pada harus meladeni pembicaraan yang tidak sama sekali penting baginya.
                  ~~~
"Li,lo ga akan pulang sekarang?"tanya Elisa pada Liona yang sekarang sedang pokus pada layar headphone nya.

"Gua masih pengen tenang Lis"jawab Liona dengan lemah karena mengingat setiap kali ia pulang kerumah pasti tidak akan jauh dengan Omelan,bentakan,bahkan kekerasan fisik pada dirinya yang diberikan oleh orang tua nya.

"Ya udah,kita balik duluan kalo gitu"tidak mau berdebat dengan Liona yang sedang tidak baik baik saja Clara,Audrey serta Elisa beranjak dari dalam kelas menuju pulang kerumah mereka masing-masing

setelah melihat teman-teman itu pergi Liona terlihat memandang keluar jendela,dengan pemandangan kota yang indah dilihat dari jendela kaca kelas Liona yang berada di lantai 3 membuat siapapun yang melihat akan terkagum-kagum dengan pemandangan kota yang indah.

dia berjalan mengitari koridor sekolah nya tidak sengaja dia melewati kelas MIPA 2,terlihat seorang laki-laki yang tengah bermain game di hp nya itu.

dengan ragu Liona menghampiri laki-laki seangkatan nya itu.

"Eee,m-maaf" dengan terbata bata-bata Liona menyapa laki-laki di depan nya itu dengan jarak yang tidak terlalu jauh Liona dapat melihat rambut dari laki-laki itu.

sedangkan wajah dari laki-laki itu tertutup rambut karena posisi ia menunduk menatap layar headphone nya.

"haii,lo...lagi..ngapain?"tanya Liona pada laki-laki yang sekarang sedang didepan ia

saat laki-laki itu mengangkat kepala nya...

"LO!!?" terkejut saat melihat Harvel yang sedang duduk itu,dan dengan bodoh nya Liona malah menyapa cowok itu.

"Kenapa?" tanya Harvel,sikap nya yang dingin membuat dia irit bicara,dan tidak mau membuang waktu.

"Gapapa,gua cuman kebetulan lewat sini dan liat Lo disini sendirian" jawab Liona karena malu telah menyapa orang yang dia marahi ketika istirahat tadi hanya karena perkara seblak.

"Oh" dingin,ketus,cuek,jutek,dengan ekspresi itu semua,Harvel mengatakan kata sesingkat itu.

setelah mendengar jawaban dair Harvel,Liona duduk disebelah lelaki yang kini sedang pokus kepada game di headphone nya.

"Lo masih disekolah ngapain?"tiba-tiba saja Harvel bertanya kepada Liona

"Haha,gua pulang pun ga ada artinya,dirumah ga jauh dari gua dibentak,dimarahin" tanpa diduga Liona sadari dia curhat kepada cowok yang sedang berada di sebelah nya itu.

"lebay" kata yang Harvel keluarkan membuat Liona mendelik tajam.

"Ya,ya gua lebay"tidak mau bertengkar dengan Harvel,Liona mengalah

tidak lama Liona mengeluarkan buku pelajaran untuk mengerjakan tugas,terlihat Harvel masih saja fokus pada game nya.

Liona memijat pelipisnya karena tidak mengerti dengan tugas yang diberikan guru nya sejak tadi pelajaran

"Gitu aja ga ngerti" celetuk Harvel yang melihat Liona kebingungan dengan pelajaran yang ia dapat.

"kaya yang ngerti aja lu" tidak mau kalah Liona membalas perkataan Harvel dengan meremehkan nya.

"Ini dikali sama yang atas,yang bawah dibagi sama yang tengah,dan angka atas diganti dengan simbol x "jelas Harvel kepada Liona yang kini sedang memandang wajah Harvel dengan jarak yang sangat dekat.

"Ngerti ga lu?" sedikit menaikan pitam suara untuk membuyar kan lamunan Liona.

ya dari tadi Harvel menjelaskan Liona hanya tertegun melihat Harvel,dia kagum sekaligus gugup dengan posisi saat Harvel menjelaskan cara menjawab pelajaran nya.

"Gua duluan ada urusan" tidak mau aneh dengan sikap Liona yang tiba-tiba gelagapan Harvel memilih untuk segera pergi dari kelas,dan memutuskan untuk ke markas gang motornya.

"E-eh i-iyaa,btw makasih" ucap Liona saat melihat Harvel beranjak dari kursi tempat ia duduk tadi.

"ya" dengan kaki yang berjalan Harvel mengucap kan kata singkat itu.

Harvel terlihat sudah tidak ada lagi disekolah itu,tinggal lah Liona sendiri dikelas yang ia tempati bersama Harvel tadi,dirasa hari sudah mau gelap Liona memilih untuk pulang mau tidak mau dia harus mendengar ocehan orang tua nya lagi,lagi dan lagi.

"Baiklah,Liona..Lu harus kuatt" dengan meyakinkan,menguatkan dirinya sendiri Liona melangkah kan kaki nya untuk meninggal kan sekolah.

tidak di sangka ada sepasang mata yang sedang memperhatikan sedari tadi,saat Liona bersama Harvel berdua dikelas pun sepasang mata itu sudah ada,dengan sekuat tenaga sosok itu menahan amarah nya saat melihat Liona dan Harvel dalam posisi yang dekat.

"Bajingan!!"

                      ****

HARVELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang