HAYIE! ZAZA BACK!💋🌹
di chapter ini aku udah kasih sedikit konflik yang menurtku cukup ringan buat kalian baca. jadi... baca pelan pelan ya gengs!
H A P P Y R E A D I N G 🫶🏻
•••"Tangkep" Levanya melempar bola basket ke arah Athea tanpa aba aba.
Hap! Athea menangkap bola tersebut dengan sempurna.
"Levanya,...kebiasaan banget" ucap Athea lalu melempar balik bola itu kepada Levanya.
Levanya tertawa sekilas karena telah berhasil mendapatkan bola yang di lempar oleh Athea. "Ayo main sama gue, kalo lo kalah hukumannya lo harus beliin gue Mcd, tapi kalo lo menang lo juga harus beliin gue Mcd" ujar Levanya dengan wajah tengil nya.
Athea mendelik, "dih mana bisa gitu"
"Bisa!"
"Gak!"
"Bisa, The"
"Enggak, Van!"
"BISAAAA!!"
"ENGGAK!!!"
Sebelum pertengkarna adu mulut di mulai, Selena dan Kale segera memisahkan antara Levanya dan Athea untuk membawa mereka ke tempat yang berbeda.
"Kenan!" teriak Kale sambil menyeret Athea. "Goblok sakit tangan gue!" Athea marah marah "Udah diem aja!" sahut Kale.
Ken yang sedang mendribble bola pun menengok, "kenapa?"
"Gue balik nebeng sama lo dong" Kale berbicara dengan pelan.
"Hah, lo ngomong apa sih?" sahut Kenan.
Kale berdecak pinggang dengan satu tangan, kemudian menghampiri Kenan yang berada di tengah tengah lapangan. "Gue entar pas balik nebeng sama lo!"
"Oh,..." sahut Kenan dan masih asyik dengan bola yang ada di tangan nya tanpa mengedarkan pandangan.
"Boleh ya?" Kale kembali meyakinkan.
"IYA KALEEE!"
🏁🏴☠️🏴
Langit senja telah berganti dengan langit yang gelap. Semuanya sudah pulang kerumah masing masing setelah selesai bermain basket. Terkecuali Athea, Kale, Jarel, Kenan, dan Selena.
mereka semua tak langsung pulang ke rumah, melainkan berdiam diri di markas.
"Kok lo curang si, Ken." Athea tidak terima karena lawan bermainnya melakukan kecurangan.
"Apa ..., enggak anjir" jawab Kenan dengan tawa.
"Udah lah males gue, lo main curang. Bete" Athea kesal dan melempar kartu uno yang ada di genggaman tangan nya lalu beranjak pergi dari sofa.
"Huuu," sorak Kenan. "Gak seru lo The baperan."
Athea menghiraukan ucapan Kenan, ia hanya melirik sinis dan pergi ke halaman belakang markas untuk duduk.
Tak lama dari itu, Kale menghampiri dan ikut duduk di sebelah Athea.
"Gak lanjut lo?" tanya Athea kepada Kale.
"Gak."
"Kenapa?" Athea melirik.
"Males"
sudah 10 menit mereka berdua duduk diam sambil scroll tiktuk dan instagroom di halaman belakang markas.
Merasa bosan, akhirnya Athea meninggalkan Kale pergi ke dapur markas begitu saja tanpa meninggalkan sepatah kata.
Menyadari dirinya di tinggal sendirian akhirnya Kale mengejar Athea sambil menyamakan langkah kakinya. "Mau kemana The."
KAMU SEDANG MEMBACA
RANVSKY
Teen Fiction"Kita tetap satu kita tetap Ranvsky!" Apa jadinya bila anggota yang di anggap menjadi bagian terpenting dari sebuah organisasi runtuh akibat kemunafikan serta penghianatan?.. Seketika semua menjadi hancur, tidak tersisa akibat ulah manusia iblis yan...