HAYIE! ZAZA BACK!💋🌹
di chapter ini aku udah kasih sedikit konflik yang menurtku cukup ringan buat kalian baca. jadi... baca pelan pelan ya gengs!
H A P P Y R E A D I N G 🫶🏻
TRIGER WARNING❗️⚠️
•••Bugh!
Satu pukulan telah mendarat tepat di pipi kanan Devano. Karena pukulan yang cukup keras, hal tersebut membuat dirinya tersungkur karena hilang keseimbangan.
Melihat lawan yang di incar melemah dan tak berdaya, pria bertopeng itu dengan cepat mengambil motor dan melindas Devano dengan kecepatan yang kencang.
Masih belum puas karena tidak terjadi apa-apa kepada Devano, hal tersebut membuat pria bertopeng itu kesal dan langsung mengeluarkan pisau dari saku jaket kulit yang di kenakan olehnya.
Devano menyadari akan hal tersebut, dirinya sudah berusaha sekuat mungkin untuk menjauh dan menyelamatkan diri dari lelaki iblis tersebut. Namun karena tenaga yang sudah cukup melemah dan kaki yang sudah remuk serta patah, dirinya sudah tak lagi sempat untuk menghindari pria tersebut.
Devano hanya mampu berteriak meminta pertolongan. "TOLONGG!!"
Devano terus berusaha melarikan diri dengan cara mengesot. Sedangkan pria bertopeng tersebut terus mendekati Devano secara perlahan sambil mengangkat pisau yang di pegang nya dengan sangat tinggi, sampai pada akhirnya tubuh Devano menabrak pembatas jalan.
"Tolong!!" Devano berteriak dengan suara yang sudah mulai melemah.
Karena wilayah yang cukup sepi dan sedikit jauh dari daerah pemukiman warga, membuat pria bertopeng dan 3 anak buah nya leluasa untuk melakukan aksi tak berperikemanusiaan tersebut.
Satu tusukan telah lolos menusuk bagian perut Devano di bagian kiri. Namun tak membuat pria bertopeng itu puas, karena kesadaran Devano yang tak kunjung hilang.
"Bunda ..." lirih Devano memanggil sang Ibu dengan mata yang sayup.
Pria bertopeng itu kembali menusuk bagian tubuh Devano secara brutal. Hingga darah segar muncrat serta mengalir kemana-mana.
Namun di detik-detik terkahir saat Devano sudah mulai hilang kesadaran, Jarel dan Kenan datang. Mereka tak sengaja melintasi di jalan Braga tempat kejadian saat Devano sedang di bunuh.
Jarel dan Kenan serentak memarkirkan motornya dan turun saat mengetahui bahwa ada motor Devano yang terparkir di tengah tengah jalan. Jarel hafal motor serta plat motor Devano, "WOII!!" teriak Jarel.
Orang-orang suruhan lelaki jangkung yang sedang melihat Devano sedang di siksa, serentak menoleh ke arah sumber suara dan siap mengambil ancang-ancang untung menahan Jarel dan Kenan.
"Gue urus ini, lo bertiga turus dua orang itu" ucap pria bertopeng yang masih terus menusuk bagian tubuh Riko.
3 lelaki suruhan pria bertopeng tersebut mengangguk dan mulai menghampiri Jarel dan Kenan.
"Mau cari gara-gara lo dateng ke sini, HAH?!!" ucap salah satu lelaki yang perlahan mulai mendekat ke arah Jarel dengan sedikit gertakan di gigi nya.
Sedangkan 2 lainnya melipat tangan dan satunya lagi memainkan tongkat baseballnya.
"Lepasin temen gue." Ucap Jarel kepada 3 lelaki yang berada di depannya dengan suara yang penuh akan penekanan. Terlebih Jarel melihat secara langsung Devano dibunuh dengan mata telanjang nya. Dirinya marah. Sedangkan Kenan masih mencari celah agar bisa menghampiri Devano.
KAMU SEDANG MEMBACA
RANVSKY
Fiksi Remaja"Kita tetap satu kita tetap Ranvsky!" Apa jadinya bila anggota yang di anggap menjadi bagian terpenting dari sebuah organisasi runtuh akibat kemunafikan serta penghianatan?.. Seketika semua menjadi hancur, tidak tersisa akibat ulah manusia iblis yan...