"Nggak salah alamat kan ya?" Gumam Aru.
Aru sekarang kalau dilihat-lihat sudah seperti anak yang diusir dari rumah dan kabur dengan tas ransel dan juga koper besarnya.
"Gua nggak di suruh jadi babu kan disini?" Itulah yang Aru pikirkan sejak tadi sembari berjalan menuju pintu utama kediaman ini yang jalannya harus menghabiskan waktu 6 menit.
"Astaga berat banget ni koper, security kagak ada ini rumah gonol gimana ceritanya sih."
Aru berpikir sejenak apa yang harus dia lakukan di depan pintu besar dihadapannya diketok kah? Atau ada bel- oh ada!
"Dua kali cukup kali ya? Semoga ada orang. Ah panas! Mana sih ikat rambut."
Pintu terbuka saat Aru sedang mencoba mengikat rambutnya. Aru bahkan hanya melihat setengah badan orang dihadapannya karena dia harus sedikit menunduk untuk mengikat rambut.
"Maaf, tunggu sebentar." Ucap Aru.
Tidak ada respon dari orang tersebut. Setelah beres Aru langsung mengarahkan pandangannya.
Kalimat yang terbesit di benak Aru
Wah ini sih namanya penghinaan
Orang yang berada tepat di depannya itu benar-benar menjulang tinggi.
"Siapa ya?" Tanya pria itu.
"Saya Aru Atelia, orang tua saya menitipkan saya disini. Ini surat yang di kasih beliau untuk pak Zaka." Aru memberikan amplop dengan ukiran stampel inisial 'A' berwarna emas.
"Masuk gua antar sama Pak Zaka." Pria itu langsung berjalan begitu aja.
Nggak ada akhlak emang ini orang ye!
Emang tidak ada etika-etikanya pria yang mengantarnya ini, masa tidak ada penawaran untuk mengangkut setidaknya membantu membawa koper?
"Wah... memang laki-laki nggak ada yang bener." Gumam Aru sambil mengeret kopernya menuju ke dalam rumah nan besar ini.
Aru menatap takjub dengan interior yang ia lihat sedaritadi betapa ruwetnya pikirannya tadi sebelum sampai di kediaman ini.
"Entah kebetulan atau apa hari ini semua orang di mansion kumpul. Setelah lo liat mereka... nggak usah diliatin nanti ikutin gua ke pak Zaka aja." Pria itu berbicara tanpa berbalik badan, Aru hanya diam saja.
Pintu terbuka lebar dan terdengarlah suara keributan dan bising.
"Wah kalian semua senggang ya~"
"Mau mati hah?"
"Kak!! Kak!! Ini gimana sih ini dari tadi error mulu?"
"Hoam~~"
Dan masih banyak lagi semuanya saling sahut menyahut. Aru melamun kemudian merasa tangannya di tarik.
KAMU SEDANG MEMBACA
MANSION
General FictionDititipkan ke rumah yang isinya gini orang-orangnya. Pada ganteng-ganteng anzayy siapa yang nggak melongo coba dari yang maniez-maniez sampai bentukan sugar duda- eh salah daddy maksudnya.