10 : mau gimana lagi?

352 36 4
                                    

Tak terasa waktu istirahat pun habis, semua siswa kembali ke kelasnya masing masing, dan akhirnya Haerin dan Hyuri kembali diizinkan mengikuti pelajaran karna sudah berganti guru ke yang lebih baik, hehe:)

Haechan pun terlihat senang, senyuman kecil terukir di bibirnya karna ia dapat mengikuti pelaharan seperti siswa siswa lainya.

"Anak anak, baru aja ibu dapet pengumuman, Ujian kalian dipercepat yang harusnya minggu depan, jadi besok, dan iya bagi siapa saja yang ingin ikut seleksi Olimpiade basket nasional untuk mewakili sekolah kika ke tingkat provinsi bisa langsung daftar ke Bu Yerin, tinggal 1 slot untuk 1 orang " Jelas bu Yeona panjang kali lebar, diangguki oleh semua siswa .

Semua siswa otomatis dibuat tercengong.

"Dan ibu akan kasih kalian jam kosong untuk menghapal materi, kalau yang mau pulang silahkan pulang, kalau yang mau ke perpus untuk menghapal materi silahkan"Lalu Bu Yeona pun pergi meninggalkan kelas.

Saat bu Yeona pergi semua kelas jadi ramai, banyak yang mengeluh, karna tiada hujan tiada angin ujian nasional itu dipercepat.

Haechan pun menjadi orang yang pertama pergi ke perpus, lalu setelah beberapa waktu banyak yang menyusul nya.

Haechan langsung mengambil 7 buku sekaligus, buku buku yang dibawanya itu adalah rangkuman materi untuk kelas 12.

"Kalo gini caranya gue gabisa ambil les privat.. tapi gapapa lah, uangnya kan bisa buat daftar olimpiade basket nanti, ini adalah peluang besar bagi gue, untuk ngecapai cita cita gue sebagai pemain basket"batin Haechan, lalu ia tersenyum simpul sembari mata nya tertuju pada buku materi ipa yang sekarang ia baca.

"Haechan.. shiii"panggil seorang gadis datang menghampiri Haechan, dan duduk disebelahnya, dia adalah Hyuri.

"Chan... lo belum makan ya, tadi dikantin lo gak makan ?, sekarang cepet makan, gue udah bawain makanan kesukaan lo"jelas Hyuri sembari ngos ngosan, ia pun memberika sebuah kotak nasi kepada Haechan.

"Loh.. temben banget lo?!..  lagi kesambet apaan dah? ... eh.. wait, lo kok bisa tau gue suka jjangmyeon?" Haechan bertanya sembari menatap Hyuri dengan penuh tanda tanya.

"Dari kakak lo, katanya lo jarang makan dulu, terus katanya lo paling suka jjangmyeon, kakak lo bestie gue, dia sering ceritain lo ke gue"balas Hyuri membalas tatapan Haechan.

"Kakak?... kak Haerin makud lo-?!, terus dia ngomong apa lagi?, keknya ga mungkin ka Haerin, dia ga terlalu deket sama gue"Haechan sontak dibuat kaget, seolah tak percaya dengan ucapan Hyuri.

"Yaiyalah, siapa lagi.. dia itu pernah cerita, dia emang ga deket sama lo, karna dia malu, dia takut ngebebanin lo, dan iya, dia jarang minta anterin ke kampus lagi kan?"balas Hyuri menjawab pertanyaan dari Haechan.

"Seriusan?, gue masih ga percaya"

"Ga percaya?, gapapa lah, mending cepet makan makananya, kesian cacing di perut lo udah kelaparan"

Haechan pun menyipan buku yang ia baca, lalu keluar dari perpus dan duduk dibangku dekat perpus, Hyuri pun terus mengikuti Haechan dan duduk lagi disamping Haechan.

Terlihat, Haechan membuka kotak makan itu, dan mulai memakan mi jjangmyeon buatan Hyuri.

Wajah Haechan sedikit tercengang, sepertinya ada sesuatu.

"Enak ga Chan?, ya anggep aja sebagai balasan waktu itu lo udah nolongin gue"balas Hyuri terlihat riang dan bahagia.

"Emm... enak.. enak.. asinya pas"balas Haechan terlihat membuat senyum paksaan.

"Wah iyakah?gue juga mau"Balas Hyuri lalu merebut misting itu dari tangan Haechan dan memakan mi tersebut sedikit, dari awal wajah Haechan sudah terlihat sedikit panik.

Wlechhh ..

"Asin banget ini Chan, woi asin gini lo bilang pas.. udah jangan dimakan ntar usus buntu"balas Hyuri menutup misting tersebut, ia terlihat melepehkan mi tersebut.

"Aelah.. gapapa kali Ri, fenomena langka nih, gue dimasakin sama adeknya ketua Dreams, lagian di lidah gue tetep aja enak, apalagi yang masaknya itu orang secantik lo"

Hyuri pun tersenyum menahan malu. Jantung Hyuri sontak berdegup kencang.

Jangan.. jangan...

"WOI.. LO PADA MALAH MESRA MESRAAN"Teriak Mark sontak mengagetkan mereka berdua.

"Eh.. bang.. ngagetin aja lo, gimana kalo jantung gue jatoh kebawah, lo mau tanggung jawab?"balas Haechan langsung berdiri.

"Lebay lo Haechandodol"sahut Jaemin.

"Bang.. Riri pergi ke perpus dulu"pamit Hyuri lalu berlari pergi ke perpus

"Ekhem.. ada yang lagi pdkt nihh"Celetuk Renjun menatap mereka dengan tatapan nakal, yang sebelumnya belum pernah ia lakukan.

"Bang Ren kesambet apaan?"sahut Jisung.

"Kesambet Jin tomang"balas Haechan.

"Aelah gapapa kali Chan, lagian adek gue belum ada yang punya"kata Mark menaikan sebelah kiri alisnya.

"Gue duluan ke perpus"kata Jeno,ia pun berjalan menuju perpus.

"Tungguin gue aelah bang"kata Renjun dan Jisung berlari menyusul Jeno.

"Bang, gue duluan ke perpus"

"Bagus deh, belajar yang rajin, katanya ujian diepercepat ya?"tanya Mark.

"Iya bang, lo juga"

***

"Lo udah bikin gue cemburu, liat aja lo bakalan tanggung akibatnya deketin gebetan gue, seharusnya lo jauhin dia, dia itu jodoh gue, liat aja gue yang akan jadi pacar dia, bukan lo"

Sosok misterius itu menatap tajam ke area perpus yang ramai sekali oleh siswa dan juga para siswi, namun pandanganya hanya tertuju pada satu orang.

Siapakah dia?

***

Haloo, makin sini makin
Absurdhsjs :)
Tapi insyallah author masih bisa
Mikirin alur kedepanya, suport terus ya

Tinggalin jejak bintang oren setelah membaca
Untuk apresiasi dan menghargai karya
Author

DEAR HAECHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang