11 : sad or happy?.

410 29 3
                                    

Hari ini sepulang sekolah, Haechan langsung pulang karna mengingat ia harus bekerja di konter, saat sampai dirumah ia langsung berlarian ke kamarnya dan mengganti baju dan langsung berlari keluar, ayahnya, Haejun dan Haerin hanya menatap Haechan heran.

"Mau keluyuran nih pasti"

"Haechan pamit pergi"

Haechan pun lanjut berlari dan menaiki motornya dan menuju tempat kerja nya. Sesampainya disana ia kaget ada orang baru yang menggantikan posisinya.

Karna disana ada pemilik konter tersebut, ia langsung bertanya.

"Pak.. dia siapa?"tanya Haechan.

"Maaf sebelumnya Haechan, saya harus memecat kamu, karna saya lebih butuh yang bisa jaga 24 jam"balas bapak pemilik konter tersebut.

"Tapi pak.. kemarin kata bapak-?"

"Maaf.. saya menarik kata kata saya, ini saya ada sedikit uang buat kamu"balas pak Haru si pemilik konter menyodorkan uang sebesar 12.000 won

"Baik pak kalau begitu, terimakasih"Haechan pun menerima uang tersebut lalu ia pergi pulang.

"Gapapa.. lumayan uang ini bisa sebagian ditabung dan sebagian dipake buat uang saku buat beberapa hari kedepan"gumam Haechan sembari tanganya menyetir motor yang sedang ia naiki, lalu ia pun memutuskan untuk pergi ke markas Dreams.

Sesampainya disana, ia tersenyum melihat suasana di rumah Dreams itu terasa damai dan Hangat, mereka anggota Dreams sedang tertawa dan mengobrol.

"Hai.. Haechan yang ganteng ayu rupawan kambek.. iya tau lo semua kangen kan ama gue?"Haechan pun datang dan duduk disebelah Jaemin.

"Udah nganterin Haejun nya bang?"tanya Chenle.

"Oh..i.. iya... udah. Dongg"balas Haechan sedikit terbata bata.

"Chanhae.. akhir akhir ini lo keknya sibuk beut kek artis aja"kata Jaemin menyenggol sedikit bahu Haechan menyadarkan ia yang sedang melamun sesaat.

"sorry gue Haechan not Chanhae, cogan terganteng sedunia"balas Haechan terlihat dan merasa pede.

"Sama ae cuman bedanya kebalik"balas Jaemin.

"Bang Mark, Hyuri mana?"tanya Haechan duduk disebelah Mark yang tengah asik membaca buku nya.

"Itu lagi ngerjain tugas bareng Jeno, emangnya kenapa?"tanya balik Mark mengalihkan tatapanya ke Haechan.

"Gapapa, btw lusa yang balapan siapa aja?"tanya Haechan melihat sekilas Hyuri yang tengah duduk disamping Jeno.

"Lo, gue sama Jeno"balas Mark singkat.

"Jaemin enggak?"tanya Haechan lagi .

"Dia lusa ada acara keluarga, jadi dia gak bisa ikut balapan, gue harap lo bisa dateng, karna kalo lo sampe gak dateng, kita gawat, soalnya gak ada yang bisa back up"Jelas Mark lalu kembali menatap buku nya .

"Siap bos"Haechan pun membuka latar Handpone nya dan ia langsung beranjak kaget saat melihat pesan dari ayahnya bahwa Haerin baru saja dilarikan ke rumah sakit.

"Gays, gue harus pergi, ini gawat"pekik Haechan, lalu ia mengambil jaket dan kunci motor nya.

"Kenapa Chan?, lo baru aja dateng"balas Jaemin.

"Ada apa Chan?"Hyuri pun berlari menghampiri Haechan, meninggalkan Jeno yang masih fokus terhadap buku.

"Kak Haerin masuk rumah sakit, yaudah gue pamit"

***

Haechan berlarian dari parkiran menuju kamar sang kakak. Dan saat ia memasukinya, disana sudah ada Haejun, dan Junhe.

DEAR HAECHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang