09 : Kesiangan

369 29 1
                                    

Sepulang bekerja di toko internet, Haechan pulang dengan membawa uang sebesar lima puluh ribu rupiah, setelah ia membersihkan dan menjaga toko.

"Lumayan buat nabung biaya less"batin Haechan tersenyum simpul lalu berjalan pulang ke rumahnya.

Disana ada Haejun, Haerin dan Junhe yang sedang makan enak di meja makan tanpa ada yang menghiraukan Haechan.

"Mereka kayaknya udah lupa ama gue"

"KAK ECHAN?!.. SINI KAK, KITA MAKAN BARENG"Teriak Haejun saat melihat Haechan datang, ia pun segera turun dari kursi dan berlari kecil ke arah Haechan.

"Ayo makan kak-!!"

"Enggak ah, Kak Echan udah makan tadi, Ejun lanjutin lagi gih makan nya"kata Haechan lalu mengusap puncak kepala Haejun.

"Beneran kak?"tanya Haejun.

"Iya..udah sana makan lagi" balas Haechan lalu menatap Haejun yang tersenyum lalu perlahan  pergi ke meja makan.

Haechan pun berjalan terus menyusuri tangga, hingga ia pun sampai di kamarnya, ia pun merebahkan tubuhnya ke kasur, sejenak melepas penat yang ia rasakan.

"Matahari... nya, izin tidur dulu ya"

Haechan pun tersenyum simpul lalu ia melirik ke jendela yang berada di atas, jadi langit langit kamar nya Haechan tuh diganti pake jendela, bunda dia yang desing kamar nya.

Ia melihat bintang bintang yang gemerlap.

"Cantik.. kaya Hyuri"

"Eh.."

***

07:00

Drt...drtt..

Handpone milik Haechan yang berdering berhasil membuat ia terbangun, lantas Haechan pun mengambil handpone nya dan menatap layarnya sejenak.

"APA?? UDAH JAM 7?-!!"Pekik Haechan kaget, ia pun langsung meloncat dari kasur dan berlari menuju kamar mandi.

Selepas dari kamar mandi ia pun langsung memakai seragam nya, lalu ia mengambil tas dan langsung berlarian pergi ke luar.

" makanya kalo main inget waktu, jangan sampe, kamu kesiangan gini, kamu tuh jadi pelajar harus disiplin dong, masa keluyuran ampe malem kaya kemaren " celetuk Junhe memberhentikan langkah kaki Haechan.

"Terserah Ayah"balas Haechan lalu menarik napas panjang dan lanjut berlari.

Haechan pun menyalakan motornya lalu bergegas pergi ke sekolah, ia menyupiri motor nya amat kencang, beruntung saja jalanan sedang sepi.

Sesampainya di sekolah, Haechan langsung berlari ke kelas nya, namun ia nyanta nya terlambat, pelajaran sudah dimulai.

"Maaf pak saya telat"kata Haechan menunduk, kedatanganya tentu membuat pandangan seluruh siswa tertuju padanya.

"Telat ya? Sana berdiri diluar, jangan mengikuti pelajaran"kata Sang guru demgan tatapan tajam nya.

"J.. jangan pak, saya hanya telat 5 menit kan? Tolong jangan hukum saya pak"rengek Haechan masih dengan nada yang lemas.

"Baik saya tidak akan hukum kamu, tapi saya panggil orang tua kamu"balas guru itu.

"Jangan pak.. iya... iya.. saya akan berdiri diluar"balas Haechan lalu menarik napas panjang dan menghembuskanya kasar, ia pun keluar dari kelas dan berdiri disamping kelas.

Ia merasa prustasi dan kecewa dengan dirinya sendiri.

"Bisa bisa nya gue telat..."gumam Haechan.

Tiba tiba pandanganya terarahkan pada Hyuri yang tengah berlarian menuju kelas nya yang berada tepat disamping kelas Haechan, dan benar saja Hyuri mengalami apa yang Haechan alami, ia harus keluar dan tidak mengikuti pelajaran.

DEAR HAECHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang