(Gambaran muka mereka di cerita ini, tapi sukuna gak ada tato)
(Note: bukan gambar saya)Menikah adalah sebuah kegiatan dimana dua orang manusia mengikat janji suci pernikahan. Tentunya mereka yg sudah cukup umur. Bersama dengan orang yg mereka cintai selama sisa hidup mereka. Dan juga anak-anak mereka.
"Fushiguro Megumi! Menikah lah denganku," sesosok anak berambut merah muda dan berwajah garang sedang memberikan bunga kepada temannya yg berambut hitam.
Tampaknya dia terinspirasi dari cerita gurunya yg tadi membawakan cerita putri salju. Guru itu jadi merembet membahas pernikahan karena pertanyaan dari salah satu muridnya.
4 murid SD itu tadinya sedang bermain di kotak pasir sebuah taman kecil. Sampai anak berwajah garang itu mencabut bunga di pinggir taman dan melamar anak berambut hitam itu.
"AA SUKUNA CURANG! HARUSNYA MELAMAR BARENG-BARENG!" Sekarang anak berambut merah muda yg berwajah lebih manis dan baik ikut bersuara.
"Cih, aku gak mau berbagi fushiguro Megumi dengan mu, yuuji"
"Anak kembar harus selalu berbagi!"
Dua merah muda itu bertengkar lagi. Ya, lagi. Mereka sering bertengkar karena sesuatu.
Pertengkaran itu diabaikan oleh si rambut hitam fushiguro Megumi.
"Nobara, apa kau akan menikah?"
"Tentu saja! Siapa yg tidak mau dengan wanita secantik dan seanggun diriku," anak perempuan berambut pendek itu terlihat menyombongkan diri.
"Megumi! Jadi kau pilih aku atau sukuna?" Tanya si pinky yg manis.
"Tentu saja aku," si pinky yg garang kembali bersuara.
"Mhmm aku..." Dia menggantungkan kalimatnya, membuat semua yg ada disitu penasaran. "Hemm gak tau"
"Lihatkan?! Kalian membuat Megumi takut menikah!"
Omelan dari anak perempuan itu membuat yuuji merasa bersalah, sedangkan sukuna hanya membuang wajahnya.
"Wah ramai sekali di sini"
Sekelompok anak SMP datang ke taman itu."Kak maki!" Nobara segera mendekati gadis berkacamata itu dengan senang.
"Kenapa nih? Mereka berdua gangguin Megumi lg ya?"
"Iya! Mereka ngajak Megumi nikah"
"Eh! Nikah?!"
Ke 5 anak SMP itu terkejut bukan main."Wahaha sepertinya kita sama! Aku juga sudah berjanji dengan yuuta untuk menikah" kata gadis berambut panjang itu.
"T-tapi toge juga mau menikah dengan yuuta," anak berambut putih bermata ungu itu diam-diam mengaitkan jarinya ke tangan anak bernama yuuta.
"R-rika?! I-inumaki juga?!" Yuuta hanya gugup dan tersipu dengan pengakuan dari kedua orang disebelahnya.
"Sayang sekali inumaki, aku duluan yg melamar yuuta," gadis itu tersenyum dengan manis.
"Selama janur kuning belum melengkung, masih ada jalan untuk menikung"
Kilat perselisihan terpancar dari mata gadis dan lelaki imut itu."Aahh pernikahan ya.. romantis sekali" kata anak bertubuh gempal dengan kacamata bulatnya.
"Kau juga ingin menikah, panda?"
"Tentu saja maki"
"Kak maki kak maki, kalo sudah besar ayo kita menikah juga!" Nobara terlihat sangat bersemangat.
"Heee aku dilamar oleh adik kelas ku yg manis ini ya?" Maki mengusap kepala anak perempuan itu.
Keributan itu membuat mereka melupakan sejenak apa yg tadi jadi masalah. Dua pinky itu kini duduk disebelah megumi.
"Megumi... Kalo kau gak bisa memilih antara aku atau sukuna, bagaimana kalo kita menikah bertiga?"
"Aku memang gak suka dengan yuuji, tapi kalo ini rencananya boleh juga"
"Mhmm... Terserah kalian" wajah megumi memerah. "Ta-tapi kalian harus bilang sama ayahku"
Wajah anak kembar itu berubah menjadi kurang baik. Mereka dapat mengingat dengan jelas betapa menyeramkannya wajah ayah megumi.
"Hemm aku akan membiarkan kakak sukuna yg berbicara"
"Apa-apaan itu? Kau mau menjadi pengecut yuuji? Kenapa bukan kau saja yg bilang"
Bertengkar lagi."AAH SUDAHLAH!" Megumi berdiri dan meninggalkan mereka, "Kalo kalian terlalu takut untuk bicara dengan ayah ku, kita gak jadi menikah! Aku gak mau sama pengecut!"
"EH?! MEGUMI?!" Tiba-tiba saja anak kembar itu jadi kompak, mengejar dan coba membujuk calon 'istri' mereka.
Author Note:
Mending jadi oneshoot aja sih kayaknya
Ekhem jadi gini
Saya males *ditampar readers*
Sekian terima gajiYg nunggu "Angel and demon [sukufushi]" yg sabar ya
Entar di update
Entar
Ya
Mungkin
KAMU SEDANG MEMBACA
bocil jjk
Randomkisah di mana mereka hidup tanpa adanya kekuatan kutukan maupun sihir. hanya kehidupan anak sekolah biasa dengan tingkah gak jelas kerandoman bocil-bocil dan kesengklekan kakak kelas mereka. kehidupan yg damai ya gak juga sih paling ada yg berantem ...