Terkadang anak kecil itu pasti punya cita-cita yg gak masuk akal. Contohnya ada yg ingin menjadi T-rex atau jadi kucing. Mereka selalu ingin menjadi sesuatu yg mereka sukai.
"Kalo udah gede kalian mau jadi apa?" tanya gadis berkacamata itu.
Seperti biasa anak-anak ini bermain di taman yg sepi. Hari minggu pagi yg tenang itu mereka habiskan dengan bermain dan duduk-duduk di taman.
"Yuuji mau jadi ultramen! aduh!" anak bernama Yuuji itu tersungkur karena tendangan saudaranya
"Mana ada ultramen lemah, payah"
Yuuji memandang marah ke saudaranya, "Kau pasti akan jadi raja iblis kalo udah gede"
"hah!? Jadi maksudmu aku si buruk yg jahat hah?!"
Kerah baju mereka ditarik oleh seseorang, "udah udah, kalian kenapa berantem terus sih?"
"Dia duluan kak Yuuta!" protes Yuuji.
Yuuta hanya terkekeh, dia selalu menjadi penengah jika anak kembar ini mulai bertengkar. Mungkin karena tenaganya yg besar dia jadi punya kekuatan untuk memisahkan dua anak itu.
"Kalo nobara mau jadi apa?" Tanya maki
"Mau jadi dukun biar bisa nyantet orang"
Maki tertawa, dia tak menyangka adik kelasnya itu ingin menjadi dukun. Berbeda dengan Maki, anak-anak yg lain memandang Nobara dengan aneh.
"Kenapa harus dukun gitu bilangnya? Kan bisa diganti jadi penyihir gitu biar lebih keren," saran Rika.
"Ide bagus Rika, gimana jadinya ya kalo aku jadi penyihir" Maki mulai membayangkan betapa kerennya jika dia menjadi penyihir.
"Kalo Inumaki mau jadi apa?" Tanya Yuuta.
Inumaki berpikir cukup lama, "Onigiri"
"Kau lapar ya?"
Pertanyaan Yuuta hanya mendapat anggukkan dari temannya itu.
"Kalo Megumi mau jadi apa?" Rika mendekati anak yg sedang bermain pasir itu.
"Mau jadi dokter hewan" Megumi masih terus menulis-nulis di pasir.
"Ish kau gak seru!" Nobara bersandar di punggung Megumi, "bisa gak sehari aja gak mikir serius?"
"Gak mikir serius gimana?" Megumi bingung, rasanya tidak ada yg salah dari jawabannya.
"Misalnya jadi penyihir gitu" bibir Nobara mulai mengerucut.
"Aku mau jadi bayangan," kata Megumi pada akhirnya.
Maki melihat sepupunya itu, "Kau ini selalu gak punya semangat ya Megumi"
"Kekuatan sihir itu kayak kutukan tau. itu bisa melukai siapa aja," jawab Megumi.
"Megumi ada benarnya," tambah Sukuna
"Ya jangan kayak voldemort lah, jadi kayak heri poter aja," kata Yuuji
Mereka jadi berdebat tentang penyihir. Entah mereka baik atau jahat, yg pasti sebagian orang ingin punya kekuatan sihir untuk membantu tugas mereka.
*Sementara itu di dimensi penyihir jujutsu
"Akhirnya... Tubuh ini menjadi milikku"
Mata Yuuji membulat melihat tubuh temannya perlahan ditutupi garis tato yg familiar. Garis garis itu pertanda Ryomen Sukuna ada didalam tubuh temannya.
"MEGUMI!!"
Satu hal yg pasti dari situasi ini, sesuatu yg buruk akan terjadi. Tanpa sang guru albino itu para penyihir SMA jujutsu tidak akan menang. Adakah keajaiban yg berpihak pada mereka? Semoga saja.
Author Note:
Mental break dance melihat spoiler jjk terbaru
Eh btw ada yg bilang Nobara bakal kambek loh
KAMU SEDANG MEMBACA
bocil jjk
Randomkisah di mana mereka hidup tanpa adanya kekuatan kutukan maupun sihir. hanya kehidupan anak sekolah biasa dengan tingkah gak jelas kerandoman bocil-bocil dan kesengklekan kakak kelas mereka. kehidupan yg damai ya gak juga sih paling ada yg berantem ...