Part 1

815 72 69
                                    

Singto menatap tak percaya dengan apa yang di pegangnya, sebuah testpack dengan garis dua di dalamnya itu berarti dia hamil sekarang, Singto hamil dan dia tak tahu siapa ayah dari anak yang dia kandung.

Tiba-tiba kejadian kelam 3 bulan yang lalu terulang kembali dalam ingatannya. Singto mengingat jika dia mabuk di sebuah club malam dan melakukan one night stand dengan seorang pria yang tak di kenalinya.

"Krist harus bertanggung jawab" lirih singto sambil menangis.

Singto tahu sendiri jika yang di kandungnya saat ini bukan anak Krist, tapi singto menyalahkan Krist. Dia mabuk dan pergi ke club malam karna Krist mengatakan dia akan melamar kekasihnya kepada singto.

Krist itu temannya, Singto menyukai Krist sejak mereka masih sekolah menengah dulu hingga sekarang mereka sudah sama-sama berkerja, terhitung hampir 10 tahun Singto memendam perasaannya.

"Ini anak Krist" lirih Singto sembari mengusap perutnya.

Singto sadar betul saat itu dia melakukan seks dengan pria yang bukan krist, dia memang sengaja meluapkan rasa sakit hatinya dengan berhubungan badan dengan pria itu dan menganggap jika pria itu adalah Krist, singto bahkan mendesahkan nama krist saat itu.

Singto menghapus air matanya dan keluar dari kamar mandi dengan membawa testpack di tangannya.

Singto mencari keberadaan papa yang ternyata sedang berada di taman belakang.

"Pa, aku hamil" ucap Singto kepada papanya.

Tuan Richard terkejut mendengar ucapan Singto.

"Sing, kamu kenapa?" Ucap papanya.

"Aku benar-benar sedang hamil sekarang dan ini anak Krist. Aku ingin papa memaksa Krist agar bertanggung jawab dan menikahi ku" ucap Singto sembari memperlihatkan testpack tadi.

"Bagaimana bisa? Bukankah kalian sahabat, dia juga akan menikahi kekasihnya sebentar lagi"

"Papa tak percaya pada ku? Apa ada orang yang berteman hampir 10 tahun tanpa menyangkut pautkan perasaan di dalamnya? Krist memang mempunyai kekasih tapi sesekali dia suka bermain dengan ku" ucap Singto.

"Kurang ajar! Papa akan menyuruhnya bertanggung jawab nanti!" Ucap tuan Richard dengan emosi yang menggebu.

Singto tersenyum senang mendengarnya dan langsung kembali ke kamarnya, singto mengambil foto di dalam nakas, dia memeluk foto itu.

Singto tersenyum senang mendengarnya dan langsung kembali ke kamarnya, singto mengambil foto di dalam nakas, dia memeluk foto itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu akan menjadi milik ku sebentar lagi, hanya milik ku" gumam Singto.









*****
*Plak... Satu tamparan mendarat di pipi putih Krist dari papanya.

"A-aku bahkan baru pulang bekerja dan sudah mendapat tamparan, apa salah ku?" Ucap Krist.

"Papa mendapat telpon dari tuan Richard tadi, dia mengatakan jika Singto sedang hamil!" Ucap tuan Edward, papa krist.

Selfish (Belum Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang