part 1

212 16 0
                                    

Happy reading
*
*
*
_____________________

Author POV

   Terdengar suara hujan dari dalam cafe kecil nampak seorang pemuda yang dengan senyum manis nya melayani para pelanggan dengan sangat ramah, dari satu meja kemeja lain pemuda itu terlihat sangat bersemangat.

    " Mau pesan apa nona? "_ucap nya sembari tersenyum dan memberikan menu pada seorang wanita.
    " Saya mau coffe dan hotdog "_jawab wanita itu.
    " Baik nona, beberapa menit lagi akan datang"_ucapnya

    Pemuda itu dengan senyum lalu membawa kertas berisi pesanan ke arah meja pemesanan.

     " Phii ini pesanan dari meja 08 "_memberikan selembar kertas.
      " Bank, kau terlihat sangat lelah duduk lah dulu dari tadi kau tidak istirahat sama sekali "_ucap Tay rekan kerjanya.
      " Sebentar lagi jam kerja ku selesaii phi bagaimana mungkin aku istirahat "_tolak bank.
      "Baiklah terserah kau saja nong "_ucap Tay yang langsung berjalan kearah dapur.

    Setelah mengantar pesanan bank duduk di dekat meja pemesanan yang pastinya ada Tay.

    " Nong, kau tidak lelah bekerja terus di umur semuda ini?" Tanya Tay.

   " Aku harus sekolah phi, hanya ini harapan ku" _jawab bank dengan wajah yang tetap tersenyum menguatkan diri.

    "Huhhh.. semangat nong, aku selalu ada jika kau butuh, datang saja oke?"_ ucap Tay sambil mengusap Surai bank dan bank membalas anggukan.

     Tak lama kemudian beberapa pelanggan datang lagi dan Bank melanjutkan pekerjaan dengan semangat dan penuh senyuman, meski sebenarnya bank sangat lelah.

        .Singkat waktu.

    Perkerjaan bank selesai lalu dia mengganti pakaian nya ke toilet dalam cafe itu.
   
    Setelah mengganti pakaian nya, bank berpamitan dengan Tay teman kerjanya dan yang lain, bank langsung keluar dari cafe berjalan menuju ke arah rumah nya yang tidak cukup jauh.
  
     Sambil sesekali menatap wajah langit yang memberikan pemandangan malam yang sangat indah.

     "Hufttt.. Tuhan aku bersyukur tentang hari ini, tolong jadikan hari esok lebih baik "_ucap lirih bank sambil berjalan.

    Tak lama kemudian bank sampai di depan rumah nya, nampak 2 mobil mewah berada tepat di depan rumah bank, bank juga melihat orang tua nya yang sedang bersujud pada seorang pria yang terlihat sangat megah dengan cara berpakaian nya, bank berlari dan menghampiri orang tua nya.

    Bank berjongkok disamping ayahnya dan memegang pundak ayahnya.

   " Ayah, ada apa ini? "_tanya bank bingung.

     " Heii anak muda, ayah mu itu belum membayar hutang nya "_sahut pria dewasa yang saat itu berada di hadapan nya.

     Bank berdiri dan mendekat ke arah orang itu.

     " Tuan, kami belum punya uang. Jika ada pasti kami bayar "_jelas bank.

     " Ini sudah ditunda sampai seminggu,  kalian tidak bisa membodohi kami untuk terus menunggu"_balas pria itu.

    "Tuannn tolonggg berikan kesempatan lagii"_mohon ayah bank yang menyatukan tangan nya.

    " Ck.. dasar keluarga miskin, jika tidak bisa melunasi jangan berhutang "_hina pria itu dengan kasar lalu memegang lengan bank.

    " Tuan?? "_tanya bank.

    " Kau adalah jaminan hutang ayahmu sampai lunas"_ucap licik pria itu.

     Ayah bank sontak berdiri dan memegang lengan putra satu-satunya itu.

     " Tuan jangan ambil putra saya, dia tidak tau apa-apa "_ucap memelas ayah bank.

      Pria itu menarik lengan bank hingga pegangan ayah bank terlepas.

     " Datanglah kerumah ku dengan uang maka bawa lah putra mu"_ucap pria itu lalu menarik bank masuk kedalam mobil nya, bank memberontak tpi apa lah daya kekuatan bank tidak sekuat pria itu.

     Di perjalanan bank hanya menatap acuh ke jendela mobil.

      Setelah satu jam perjalanan akhirnya sampai di rumah besar nan megah milik keluarga kaya itu. Bank turun dari mobil dengan rasa takut.

     " Bawa pemuda itu dan taruh dia di rumah belakang "_ucap pria itu dengan seorang wanita paruh baya.

        Bank melihat pria yang membawa nya tadi masuk kedalam rumah besar itu dan bank di hampiri seorang wanita.

     " Tuan ayo bibi antar "_tawar wanita itu.

      " Panggil nong bank saja bi"_ucap bank yang masuk lingak linguk itu.

     Bank berjalan mengikuti pembantu itu kearah berlawanan pintu masuk rumah itu, bank justru berjalan ke arah samping rumah yang jelas tidak masuk ke rumah itu.

      Tak lama kemudian nampak rumah sederhana namun bersih dari kotoran. Bank dan pembantu itu masuk ke dalam rumah itu menuju ke kamar.

     " Nahh ini kamar nong bank, nong akan tinggal di sini "_ucap pembantu itu dengan senyum terlihat sangat ramah.

    Bank menganggukkan kepala tanda mengerti.

     Pembantu itu berjalan ke arah lemari dan membuka nya nampak beberapa baju sederhana dan baju pembantu yang tersusun rapi.

    " Ini pakaian nong bank, kalo bekerja nong harus pakai yang ini "_ucap bi nah sambil menunjuk setelan baju hitam putih.

    " Baik bi " jawab bank.

    setelah menjelaskan beberapa hal Bi nah lalu berjalan keluar meninggalkan bank sendirian di dalam kamar itu, setelah itu bank menutup pintu dan duduk di lantai tepat di belakang pintu.
   
    Nampak wajah bank memerah sudah di pastikan dia menangis. Namun bank tidak mau berlarut dalam kesedihan ini toh dia juga sebelumnya hidup sederhana dan sudah biasa bekerja jadi anggap saja sekarang dia pergi berkerja dan pasti semua masalah akan ada jalan nya.

    Bank pergi mandi yang letak kamar mandi nya di luar kamar, menatap sekeliling bank nampak kesepian tidak ada orang sama sekali.

      Setelah selesai mandi bank merebahkan diri di atas kasur kecil dan mencoba untuk tidur walau mungkin itu sangat sulit karna tampat itu sangat asing untuk bank.

    Tak lama kemudian bank tertidur dengan beberapa tetes air mata yang menetes di mata nya, nampak mata cantik itu terpenjam.

   

______________________
*
*
*
Next part

     

REINKARNASI (Mosbank)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang