1

302 34 2
                                    

"Vanitas?" Panggil Noé.

Yang dipanggil hanya terdiam.

Sebenarnya apa yang terjadi? Noé ingin mengetahui hal apa yang membuat Vanitas menjadi seperti ini.

Wajah Vanitas terlihat.. sedih..? kecewa..? marah..?

Noé tidak tahu apa yang ada dipikiran sang surai gelap itu. Mau bagaimanapun Vanitas adalah tipikal orang yang memendam perasaannya, Vanitas akan berusaha terlihat baik-baik saja walau sedang disaat terpuruknya.

Noé ingin bertanya banyak hal padanya.

Saat pertarungannya di laboratorium Dr. Moreau, Vanitas terlihat berbeda dari biasanya. Ia tidak banyak bicara dan hanya tersenyum pahit.

Noé tidak suka senyum itu. Ia tidak suka Vanitas yang ini.

Terlebih lagi saat Dr. Moreau menyebutkan angka "71", Noé tidak tahu apa yang orang itu maksud akan tetapi, ia sadar bahwa mungkin itu adalah kode nama eksperimennya. Wajah Vanitas saat mendengar angka itu terlihat pucat, seperti mayat hidup.

Setelah pertarungan itu, Vanitas menjadi sering melamun. Bahkan saat mandi, Vanitas bisa menghabiskan waktu 30 menit di kamar mandi. Noé tidak tahu apa jadinya jika ia tidak mengetuk pintunya terus-terusan agar pria itu sadar dari lamunannya.

"Vanitas!" Panggil Noé sekali lagi dengan suara yang lebih kencang.

"Huh." Akhirnya, sang surai hitam bernama Vanitas itu pun mulai menatap Noé.

"Ada apa denganmu? Sudah hampir seminggu kau selalu melamun! Apa ada hal yang mengganggumu?"

"Ah, uhm, tidak. Aku tidak apa-apa." Jawab Vanitas sambil tersenyum.

Sungguh Noé tidak suka ini.

Noé berjalan menuju kasur milik Vanitas dan duduk disebelahnya.

"Vanitas, tolong jujur padaku. Apa ada masalah? Kau bisa selalu cerita kepadaku." Ucap Noé dengan nada yang lembut.

Vanitas hanya menatapnya. Tak lama kemudian ia memalingkan wajahnya.

"Aku tidak apa-apa sungguh. Jangan khawatirkan aku." Noé tidak suka Vanitas yang berpura-pura baik-baik saja padahal sudah jelas tidak.

"Jangan berbohong." Noé menahan amarahnya, sungguh mengajak bicara orang yang memendam perasaannya sangat sulit. Karena mereka terbiasa memendamnya, mereka takut orang lain hanya menertawakannya atau memanggilnya 'dramatis'.

"Aku tidak apa-apa Noé, sampai kapan kau akan bertanya begitu?" Jawab Vanitas dengan santai.

Baiklah, Noé sudah kesal.

"Bisakah kau cerita padaku sedikit saja!? Tolong biarkan aku membantumu! Kita adalah rekan, rekan saling mempercayai satu sama lain! Apakah kau tidak mempercayaiku?" Ucap Noé sambil membentak.

Vanitas hanya diam dengan mata terbelalak.

Ah tidak bukan ini yang Noé inginkan. Noé hanya ingin Vanitas bercerita tentang masalahnya. Ia hanya ingin Vanitas berhenti memperlihatkan wajah itu. Wajah yang membuat hatinya sesak.

"M-maaf.. tidak seharusnya aku memaksamu untuk-" Belum selesai dengan kalimatnya, Vanitas menarik tubuh Noé lalu memeluknya.

"V-Vanitas?" Sang surai hitam hanya diam.

Noé seharusnya tahu bahwa tidak baik memaksa seseorang yang sedang terpuruk untuk bercerita. Seharusnya ia menunggu saat yang tepat agar pria didekapannya ini siap untuk curhat kepadanya.

Seharusnya ia tahu.

Noé membalas pelukan Vanitas dengan lembut, pria didekapannya itu begitu hangat dan rapuh. Seakan Vanitas bisa pecah kapan saja jika Noé tidak berhati-hati.

"Maaf." Ucap Vanitas.

"Huh? Ah, tidak seharusnya aku yang minta maaf."

"Tidak, maaf sudah membuatmu khawatir dan maaf jika aku membuatmu merasa bahwa aku tidak mempercayaimu." Vanitas mempererat pelukannya.

"Maaf." Ucapnya kembali.

Sungguh rasanya Noé ingin menangis.

Vanitas bukannya tidak ingin cerita. Ia hanya butuh waktu, dan seharusnya Noé tahu itu.

"Aku juga minta maaf." Balas Noé sambil memendam wajahnya dileher Vanitas.

"Harusnya aku tidak memaksamu untuk bercerita." Vanitas tersenyum mendengar itu.

"Akan tetapi-" Noé menarik wajah Vanitas sehingga Vanitas bisa menatapnya.

"Mulai sekarang jika ada sesuatu tolong ceritakan kepadaku. Aku akan menunggu." Ucap Noé sambil tersenyum lembut.

Vanitas membalas senyum sang vampire.

"Ya."

Vanitas bersyukur ia memiliki Noé sebagai rekannya, kenalannya, sahabatnya.

Heart to heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang