05 | Berkemah

104 13 22
                                    

Sangat Rahasia.

Tertulis pada sebuah berkas yang dibawa oleh seorang pria paruh baya keluar dari sebuah ruangan yang cukup megah.

Dia terus berjalan keluar kantor, tanpa menyadari bahwa dirinya sedang diawasi oleh seseorang yang sangat misterius.

Pria tersebut menjemput anak perempuan di sekolah dasar dan segera menggendongnya untuk masuk kedalam mobil, di dalam sudah ada ibu yang menunggunya.

Surabaya, Indonesia. 2008
▪️▪️▪️

Aku membuka kedua mataku dan terkejut melihat matahari sudah sangat naik sampai sinarnya masuk menembus gorden jendela kosanku --- karena aku sedang tidak sholat aku sengaja mematikan alarm, segera mengecek handphone ternyata lowbet, aku segera menchargernya.

Aku bergegas bangun, kekamar mandi dan bersiap dengan baju seadanya, mengemas pakaian ganti karena acara yang di selenggarakan mengharuskan aku menginap.

Aku mengecek handphone ada begitu banyak panggilan tidak terjawab.

Sigit D.P
Ta, dimana?
Missed voice call (11)
Ta, berangkat bareng Rinda.
Gua berangkat duluan.

Aku segera mengirimkan pesan permintaan maaf pada Sigit dan segera menghubungi Rinda.

Meletakan handphone yang aku kunci dengan pundak sambil mengunci kamar kosan, memakai sepatu, "tunggu sebentar gua OTW," balasku pada Rinda di telpon dan segera bergegas ke kampus dengan ojek online.

Setalah sampai di kampus aku terkejut karena bukan hanya Rinda yang akan berangkat tetapi begitu banyak anak teknik lainnya yang sudah siap kompoi bahkan di sediakan bus mini untuk mahasiswa baru yang ikut kegiatan hari ini.

Rinda menyambut ku dengan antusias, "Princess yang ditunggu akhirnya sampai juga,  kita bisa langsung berangkat," sambil menarik lengan ku.

"Jangan lupa tetap saling berkoordinasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan" ucap Rinda pada rombongan maba di hadapannya.

"Maaf banget Nda, gua kesiangan,"
aku meminta maaf dengan tulus pada Rinda yang saat ini sedang berdiri dihadapan ku.

Dia tersenyum padaku "Gua maafin, meskipun terdengar sangat aneh seorang Levita kesiangan tapi no problem yang penting lu dateng, yuk sekarang kita langsung berangkat" ucap Rinda, menarik lenganku menuju sebuah mobil, memintaku masuk ke mobil tersebut, aku mengira Rinda mengganti mobilnya.

Tapi, dia berbisik kalo itu bukan mobilnya dan nama pemilik mobil ini membuatku terkejut kerena ini mobil Erland, dia menukar posisiku dengan Max.

"Loh kenapa gua sama Erland," protes ku pelan.

Rinda malah menutup mulutku dengan lengannya.

"Udah jangan protes, maaf gua pengen ngobrol sama Max," ucap Rinda berbisik dan segera pergi meninggalkanku yang masih berdiri disamping mobil Erland.

Aku sedikit kesal dengan perlakuan Rinda tapi ya sudahlah daripada aku harus berangkat kesana sendiri, sangat jauh dan aku malas mendengar ocehan Sigit nanti.

Saat aku sedang berpikir, Erland menghampiri dan memintaku untuk segera masuk ke mobilnya, ternyata didalam ada Youke yang sudah duduk manis di samping pengemudi, sedangkan di samping ku ada seorang perempuan yang sangat cantik dan menyapaku dengan tutur katanya yang santun.

Setelah basa basi berkenalan. Mereka bertiga lanjut mengobrol tentang perkuliahan di kampus sedangkan aku hanya termenung seperti obat nyamuk di antara mereka, Rinda benar-benar memberikan hukuman atas keterlambatan ku, --- dasar manusia menyebalkan.

ARAH PULANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang