‘Family’
01Annyeong👋👋👋
Melihat komen kalian di prolog kemaren, bikin chacha terhura🥹Makasih buat yang selalu support chacha😚
Karena banyak yang minta lanjut, jadi chacha lanjut deh..
Buat Promise, besok baru bisa chacha up lagi.. masih belom kelar ngetiknya,😌🙃Jangan lupa tekan tombol bintang sebelum membaca ya 🙃🙃😊
Ma'afkan segala typo yang ada 🙃🙃🙃Happy Reading...
....
Jisoo, gadis tangguh yang ternyata sangat rapuh itu kini tengah menghabiskan waktunya di salah satu taman yang berada tak jauh dari komplek rumah miliknya. Semenjak bertemu dengan sang ayah yang menurutnya snagat menyebalkan beberapa jam lalu. Jisoo memilih untuk berdiam menikmati langit Jingga di taman tempat favorite nya.
Bekas tamparan dari sang ayah masih terlihat sangat jelas membekas dipipi kanan miliknya. Kulit Jisoo yang seputih susu membuat tanda itu terlihat sangat jelas. Beberapa orang yang melihat tampak sedikit meringis. Tapi Jisoo sama sekali tidak mempedulikan hal itu. Apa lagi tentang rasa perih yang masih sangat terasa akibat tamparan keras yang diterimanya tadi.
Bagi Jisoo... Tak ada yang lebih menyakitkan dari apa yang dirinya hadapi selama hidupya didunia ini. Jisoo sudah terbiasa dengan luka fisik seperti ini, bahkan luka batin sekalipun sudah biasa Jisoo rasakan. Dan luka kecil dipipinya ini hanya butuh waktu satu atau dua hari saja untuk menghilangkan bekasnya. Tidak sama seperti luka batin di hati Jisoo.
Luka yang sejak kecil dirinya dapatkan dari kisah kedua orang tuanya. Luka yang sejak kecil selalu menemaninya karena kehadiran dirinya yang dianggap salah. Luka yang tidak mudah untuk disembuhkan hanya dengan sebuah kata ma’af belaka. Butuh waktu bertahun-tahun untuk menyembuhkan luka itu. Namun sejak dulu, memang tidak ada sedikitpun yang berniat menyembuhkan luka di hati Jisoo. Termasuk ibu kandungnya sendiri. Miris memang! Tapi inilah takdir! Jisoo hanya bisa menikmati setiap detik penderitaannya di bumi ini, hingga tuhan sendiri yang menentukan kapan waktu yang tepat untuk mengambilnya kembali ke atas langit nanti.
“Aisshh Kim Hyunsik berengsek! Selalu saja seenaknya padaku. Dia pikir dia siapa? Hanya bermodalkan statusnya yang ternyata adalah ayah kandungku saja membuat dirinya sebrengsek ini. Apa kau tidak mau menjemputnya lebih cepat tuhan? Aku sungguh benar-benar muak melihat wajah lelaki brengsek itu. Membuatku saja yang senang. Atpi menghadapi tinggkahku sedikit saja dia tidak tahan. Dan langsung melayangkan tangannya padaku. Sangat brengsek bukan?” Jisoo mulai berbicara sendiri sembari menatap jauh kearah orang-orang yang tampak sibuk dengan aktifitas mereka di area taman yang dirinya kunjungi.
“HHhhh Hufffsss....” Jisoo menarik nafas panjang bersuaha menghilangkan sesak didadanya.
“Aku sebenarnya sudah sangat lelah dengan tadir sialan ini. Tapi apa boleh buat? Tuhan masih belum mau menjemputku ke dunia ini. Seolah semua penderitaan yang aku alami selama ini adalah kebahagiaan untuknya. Aku terima.. Aku akan menikmati setiap penderitaan ini.”
Orang-orang mungkin tengah menganggap gadis itu gila saat ini. Jisoo tak henti berbicara sendiri sejak tadi. Beginilah cara Kim Jisoo melepas rasa sesak di dadanya. Jisoo tidak ingin menangis apapun itu keadaannya. Setidaknya dengan berbicara seperti ini, Jisoo merasa sedikit lega. Cara yang sangat aneh untuk melupakan segala rasa sakit dihatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family
Фанфик"Aku bahkan tidak pernah meminta pada tuhan agar terlahir dari rahim perempuan yang mendapat cap wanita penggoda!" Kim Jisoo "Anak hasil dari perselingkuhan sepertimu tidak pantas hidup di dunia ini!". Kim Jennie "Meskipun aku marah pada ibumu, tap...