⇨ meet

257 49 15
                                    

"Naveen! Cepatlah lakukan pekerjaanmu!"

Aku semakin berpikir, seharusnya yang lebih tua siapa sih? Mengapa ia selalu menyuruhku?

"Naveen, aku tidak mau merepotkan Mrs. Charlotte lagi! Kemarin kita sudah meminta makanannya."

Seketika Aubree sudah disampingku. Ia memegang pundakku. "Sudah, sana. Aku harus bersiap untuk memeras pagi ini."

Aku hanya mengangguk dan melihat punggung Aubree yang semakin tidak terlihat.

Well, kita harus mencari makanan lagi hari ini.

Aku melihat seekor domba yang sedang meminum air dari sungai. Great!

Aku memfokuskan panahku dan menarik anak panah. Dan seketika itu pula, domba itu terbaring tidak berdaya di tanah.

Aku segera menuju domba tadi dan memotong-nya menjadi beberapa bagian agar tidak dicurigai.

"Hey!" Aku mendengar seseorang berteriak, dengan cepat aku memotong daging domba tanpa memperhatikan lebar yang sama.

Aku memasukkan semua daging yang telah di potong dan segera berlari. "Hey, nona!"

Aku terus berlari dengan panik tanpa menyadari bahwa aku baru saja terjatuh karna ranting pohon yang baru saja membuatku terjatuh.

"Sial." Aku membersihkan celanaku yang terkotori tanah. "Maka dari itu, kau sebaiknya berbalik dan menjawabku, nona."

Aku memutar badanku untuk melihat siapa yang baru saja berbicara denganku.

"Maaf, kau siapa?" Ia tertawa. "Aku adalah Pangeran Niall. Kau tidak mengenalku?"

Aku menggeleng. Ia menghembuskan nafasnya keras. "Orang tuamu tidak pernah memberitahumu tentang anggota kerajaan?"

"Orang tuaku sudah meninggal. Jadi maafkan aku kalau tidak mengenal dirimu. Dan, satu lagi. Kau sangat membuang waktuku."

Ia hanya terdiam. "Hey! Maafkan aku." Aku mempercepat langkahku. Ia menarik tanganku sehingga wajahku dan wajahnya saling berhadapan.

"Siapa namamu?" Ia mengangkat bicara. Aku menatap matanya yang seindah dan sebening samudra.

"Hey, jangan tatap mataku terus. Aku tau aku ini paling gagah." "Cih." Aku menjawab sekaligus melepas tangannya yang masih bertautan denganku.

Ia kembali menarikku, "Kau sangat keras kepala. Jika aku sudah bebas dari hukuman ini aku akan menghukummu."

Aku hanya tertawa mendengarnya. "Baiklah, apa maumu, Niall?"

"Hey! Beraninya kau memanggilku, Niall."

"Cepat bicara atau aku akan pulang?" Ia menahanku. "Um-- bisakah aku meminta sedikit daging yang baru saja kau panah?"


a/n haiii! maaf ga update 3 harii! Oiya, aku mau nanya, lebih bagus 'pangeran Niall' atau 'prince Niall' ?

comment yaa! 15+ votes for next chapter!
[p.s. in the next chapter, barbara & niall will get closer! <3]

all the love,

alya.

forbidden ; njhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang