3. Memori

56 13 0
                                    

┉┉┅┄┄┈•༶✹༶•┈┄┄┅┉┉

"Terima kasih, Kumbang Penyihir," ujar Febar sembari membungkuk, "Tapi kuharap semuanya abadi ...." Terkesan egois. Namun, Febar ingin waktu berjalan perlahan, dan biarkan dia menikmati kenangan buatan itu lebih lama lagi.

Gadis tadi merengkuh tubuh Febar. "Tenang. Kita bisa mengabadikannya di sini," ujarnya sembari memperlihatkan sebuah botol kaca berukuran sedang. Dan diam-diam, Febar membenarkan perkataan tersebut.

Keduanya pun bersama-sama memasukkan beberapa kunang-kunang ke dalam botol. Begitulah cara mengabadikan pertemuan ajaib dengan Kumbang Penyihir. Ketika sudah merasa cukup, sang gadis memberikan botol itu kepada Febar seraya mengucapkan, "Sampai jumpa 'lagi' di Jenggala ...."

Febar bergumam samar, sembari mengucek mata yang penuh bulir. Dia pun mulai membukanya perlahan. Samar-samar, sosok anak perempuan yang tengah berdiri di sisi ranjang tertangkap di pengelihatannya. Sementara Febar bergeming, untuk mengumpulkan nyawa sehabis bangun tidur.

Febar memperhatikan lamat-lamat wajah Elakshi. Cara dia menatap, dan cara dia tersenyum. Wajah itu ... adalah wajah yang telah ditemui dalam mimpi. Baru sekaranglah Febar tersadar, bahwa wanita yang ditakdirkan untuk bersama dia selamanya adalah Elakshi versi remaja. Bukanlah kekasih, melainkan saudari yang perlu diberi 'kasih sayang'.

Setelah Febar berada dalam kesadaran penuh, tanpa aba-aba dia merengkuh tubuh Elakshi ke dalam dekapannya. "Ma-maafin Abang, Ela," lirih Febar, kemudian semakin erat mendekap Elakshi.

Elakshi tertegun dengan tingkah Febar yang 'tak seperti biasa. "Abang baik-baik aja, 'kan?" dia bertanya dengan nada keheranan. Sebab sedari tadi dia khawatir dengan Febar yang mengigau, dan menitihkan air mata. Beruntung, Febar sudah terbangun.

Febar melepaskan dekapannya, seraya mengangguk pelan. Dia tersenyum simpul dengan mata yang masih berkaca-kaca, kala 'tak kuasa menahan haru. Kini, Febar sadar harta yang dititipkan sang papa adalah Elakshi, dan dia harus menjaganya baik-baik.

Perlahan, Febar mengelus puncak kepala Elakshi dengan sayang. Febar memang tidak berjanji akan menjadi orang yang lebih baik, tetapi mulai sekarang sebisa mungkin dia akan menggantikan sang papa, untuk menjadi 'pemimpin' dalam keluarga kecilnya.

Dari satu harapan oleh 'Kumbang Penyihir', Febar justru mendapatkan sebuah pencerahan dari permasalahan orang lain yang ada di sana. Febar tidak dijemput oleh 'Si Cantik', tetapi dia hendak berubah. Febar akan menjadi 'Teman', bagi Elakshi yang butuh kasih sayang. Dan mulai sekarang, Febar akan menjadi 'Raja Rimba' itu.

Elakshi masih merasa ini seperti mimpi. Namun, diam-diam dia mulai merasakan kehangatan keluarga, yang dahulu sempat hilang. Sementara dari balik pintu, Harsa tersenyum tipis, dan bergumam, "Mimpi adalah kehidupan keduamu di dunia lain ...."

Mimpi itu adalah petualangan luar biasa, yang akan Febar abadikan. Dia tidak perlu berpikir untuk menjadi anak-anak, hanya karena lahir di tahun kabisat lagi. Sebab, dia telah diperlihatkan setiap tanggal 29 Februari, pada tiap tahun yang tiada itu. Justru di usia 19 tahun ini, Febar harus menatap ke depan, untuk mempersiapkan dirinya sebelum menuju dewasa.

Jika suatu saat nanti tanggal 29 Februari tidak tercantum lagi, Febar 'tak perlu risau. Karena ulang tahun sebenarnya, adalah setiap kali dia kembali terbangun dari tidur. Di sana, Febar telah menyimpan kunang-kunang, yang menjadi bagian dari peristiwa itu ke dalam toples. Itu berarti, Febar sudah menyimpan kenangan di dalam memori otaknya, dan dia bisa memutar kembali memori itu kapan pun dia mau.

Febar mungkin adalah orang beruntung, karena telah dipertemukan dengan Kumbang Penyihir. Namun, 'tak menutup kemungkinan jika kalian bisa bertemu dengannya dalam wujud lain, sesuai dengan permasalahan yang dialami. Pintu untuk menuju Jenggala akan terbuka melalui alam pikiran, dan semoga kalian juga menjadi salah satu orang yang beruntung untuk masuk ke sana ....

┉┉┅┄┄┈•༶✹༶•┈┄┄┅┉┉

Memori--Tamat

@shima_alqie
Senin, 06 Februari 2023.

Kumbang Penyihir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang