Omake (Ekstra)

569 44 123
                                    

Tiga ratus tahun kemudian....

Seorang raja berjalan menyusuri jalan setapak yang dikelilingi oleh bunga mawar warna-warni di setiap sisi jalannya. Bunga-bunga itu tumbuh subur di sepanjang jalan dengan begitu cantik dan indah.

Langkah Raja itu terhenti di sebuah taman yang begitu indah dengan sebuah patung cantik di tengah-tengahnya. Senyuman tipis terukir di wajah tampan sang Raja disaat dia meletakkan sebuah buket mawar biru Aquamarine di dekat patung itu.

Dia mendongak menatap wajah patung yang bersinar cantik dengan senyum yang tak pudar dari wajahnya.

"Aku kembali Blaze..."

Omake Ekstra

Tiga ratus tahun telah berlalu setelah tragedi besar yang hampir memusnahkan seluruh kehidupan di dunia Fantasi, Ice dan keempat teman-temannya telah dinobatkan sebagai Raja dan Ratu di Kerajaan masing-masing.

(Kerajaan Snow Cat)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kerajaan Snow Cat)

Diantara mereka berlima--Halilintar, Thorn, Solar dan Taufan telah  menikah. Sedangkan Ice masih memilih untuk tetap sendiri seperti apa yang dulu dia ucapkan pada patung Blaze.

Umur mereka memang sudah mencapai satu ribu tahun lebih, namun paras mereka tetap awet muda sebagaimana lelaki atau perempuan yang masih berumur dua puluh tahun ke atas. Bisa dibilang mereka sekarang ini telah mencapai tahap orang dewasa.

Sejenak Ice menatap setiap inci patung Blaze untuk memastikan tidak ada satu butir debu pun menempel di sana. Namun nyatanya dia tidak menemukan apapun.

Patung Blaze masih tetap sama seperti tiga ratus tahun yang lalu. Tetap cantik dan bersih serta berkilauan indah. Tidak ada satupun bagian yang retak ataupun rapuh meskipun misalnya tidak ada yang menjaga sama sekali.

Walaupun begitu Ice dan keempat temannya tetap menjaga patung Blaze dan wilayah di sekitarnya agar tetap bersih dan indah. Bahkan Taufan tidak pernah membiarkan hujan turun di tempat patung Blaze berdiri. Begitu juga dengan Solar yang tidak pernah membiarkan cahaya mataharinya bersinar terlalu menyengat jika siang hari tiba di sana.

Sedangkan Thorn menciptakan taman bunga yang sangat cantik dan indah di sana untuk mempercantik tempat peristirahatan terakhir Blaze. Dia  senantiasa membuat taman bunganya itu tetap tumbuh subur dan segar meskipun tidak mendapat curahan air hujan dari Taufan serta tidak mendapatkan cahaya matahari yang cukup dari Solar.

Ice mengelus lembut pipi patung Blaze disertai senyuman tipis. "Blaze, apa kamu lihat aku dari sana? Aku sudah menjadi Raja. Aku akan lakukkan yang terbaik untuk para rakyatku...aku ingin kamu bangga padaku," ucapnya dengan suara pelan di kalimat terakhir.

Ketenangan Ice yang sedang berduaan dengan patung Blaze terganggu disaat Solar dan Taufan turun dari langit membawa berita yang sangat mengejutkannya.

Ice terdiam. Saking terkejutnya dia seakan tidak percaya dengan berita yang dibawa oleh Solar dan Taufan.

Believe Me, Please... (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang