Part 13 Ngambek

100 7 0
                                    

Jiakh baru up ges

Sorry begete ku baru up hehehe

Jangan lupa vote!!!



"Gue bukan cowok yang peka"
~AP

"Diam bukan berarti bisu"
~SML



















~•~•~•~•



Malam berganti pagi. Cuaca yang sangat cerah, seperti secerah harapan mu.
Matahari pagi baik buat kesehatan, jadi ayo kita berjemur.

Seperti contohnya Sasa. Kini dia tengah berjemur didepan balkon apartemen Eska yang satu lagi.

Seharusnya ia sekolah tetapi dia tidak bisa membuka pintu apartemen itu. Sedangkan Eska tengah keluar tanpa memikirkan bagaimana kondisi Sasa.

Bisa dibilang sedang diem-dieman mungkin?

Didiemin malah diemin balik. Dasar cowok!

Sinar matahari menyoroti tubuh Sasa,setelah ia mandi entah dingin atau apa, Sasa memilih untuk berjemur di balkon. Sambil menenangkan pikirannya.

"Nenek apa kabar yah" gumamnya dengan tangannya memegang pembatas balko.

"Kayaknya di apartemen Eska ada hantu deh, soalnya waktu malam kan Sasa tidur di sofa tapi tadi pas bangun tidur Sasa ada dikamar" ucapnya

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi. Karna sudah tak tahan dengan panasnya matahari, Sasa memilih untuk berhenti berjemur.

Ia melangkahkan kakinya kedalam apartemen, dia mulai menyalakan tv lalu mengambil snack sebagai temannya.

Sasa menonton sebuah acara siaran live di TV. Terpampang jelas sebuah wartawan sedang mewawancarai seorang pria berjas, sepertinya ia salah satu konglomerat.

Orkay.

Walaupun tak paham apa yang dibahas itu, Sasa tetapi menikmati tontonan itu. Sesekali ia menimpal apa yang dikatakan orang didalam tv itu.

"Kenapa sih?! Wartawan itu kepo banget" celetuk Sasa

"Orang mah jangan ditanya kayak gitu, itu tuh privasi tau"

"Dasar wartawan gak jelas!"

"Freak!"

Sasa marah-marah tak jelas karna hanya tontonannya, sebenernya benar juga apa yang dikatakan oleh Sasa itu, seharusnya hal yang bersifat pribadi tidak boleh diumbar ke publik. Tapi ya namanya juga publik figur.

Karna kesal Sasa mematikan tv itu,ia menggerutu dalam hati. Ah, sepertinya Sasa terlalu menghayati, sampai-sampai terbawa dalam real life.

"Aaaaaaaa bosen" rengek nya

Jenuh.
Bosan.
Sepi.
Sunyi.
Sendiri.

Itulah yang dirasakan oleh Sasa saat ini. Tak ada seorang pun yang menemaninya, Eska seperti ia sedang bekerja, tadi pagi ia sempat berpapasan dengannya. Tanpa merasa bersalah Eska malah mengecup kening sama sebelum pergi. Sasa tak membalas ia malah diam tak memberikan reaksi apapun kepada Eska.

Sepertinya Sasa masih marah.

"Mau pulang"

"Gak suka disini, sendiri"

"Sasa gak suka ditinggalin"

"Sasa gak suka"

Racauan itu keluar dari mulut Sasa, tanpa ia sadari air matanya kini meluncur bebas. Sasa malah menelungkup-kan wajahnya dibawah bantal.

SASA [On-Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang