chapter 4. penyesalan

563 49 6
                                    

Sebelum lanjut baca, tekan dulu bintanya ya wkwkwkw

Oke selamat membaca

Ternyata banyak yang menyayangiku, aku pikir keluargaku yang lain tidak peduli padaku, ternyata aku salah, mereka jauh-jauh datang hanya untuk melihatku yang tak berdaya di rumah sakit.

*******************

Tiga orang di luar hanya melihat dari kaca saja, melihat fazila terbaring dan belum pernah sadar, kepalanya yang di perban, infus yang terpasang di tangannya, terlihat gadis itu terbaring lemah, sungguh sangat sakit jika melihat gadis itu belum sadar juga.

Ada rasa sedih di hati Khairi melihat zila seperti itu, ntah kenapa satu tetes air matanya jatuh, bisakah gadis itu membuka matanya saja, banyak yang mengkhawatirkannya, teman fazila juga datang menjenguknya, sepupu-sepupu beserta orang tua mereka juga datang dari jauh, hanya untuk melihat zila, banyak yang menyayanginya.

"Ya Allah, sadarkan dia, cepatlah buka matanya, keluarganya khawatir padanya" batin Khairi.

Tiba-tiba ayahnya zila berteriak memanggil dokter, terlihat dari kaca fazila terlihat susah bernafas dengan mata yang masih tertutup, seketika suasana menjadi kacau.

"Ya Allah semoga dia baik baik aja, semoga tidak terjadi apa-apa"ucap Khairi melihat zila sedang di tangani dokter perempuan.

*****

Di sisi lain, seorang wanita cantik anggun, berjalan menuju ke meja yang di tempati seorang CEO, yang terbilang keluarganya banyak uang hingga tak terhitung, tapi masih keluarga Khairi yang paling atas.

"Selamat siang tuan"ucap wanita cantik itu dengan formal

"Waalaikum'salam"ucap calvin sang ceo.

"Hehehe, maaf lupa ucap salam"ucap Naya si wanita cantik tadi.

"Bawa apaan tuh"

"Ini? Oh ini makanan untuk suamiku"

"Memangnya suamimu siapa ya?"

"Dia tampan"

"Namanya siapa?"

"Entahlah, aku lupa namanya siapa"

"Apa dia kambuh lagi?" batin calvin bingung.

"Hey, aku gak kambuh ya, lagi pula aku gak sakit apa apa, jangan bawa aku ke rumah sakit, aku bukan orang gila" ucapnya seakan tau yang di pikiran calvin

"Gak sayang kamu gak sakit kok, cuman kamu perlu di rawat biar cepat sembuh"

"Ishh, aku bilang aku tidak sakit apa apa, kau mengerti suamiku" ucapnya.

"Eh iya-iya, ayo sini kita makan"

"Aku mau pulang aja, udah capek-capek aku datang jauh-jauh ke sini, dan aku juga bolos sekolah kau tau itu"

"Apa? Kamu bolos?"

"Iya kenapa mau protes?

"Jangan ulangi lagi, kenapa harus bolos?

"Aku mau dekat kamu terus" ucapnya dengan bersedekap dada.

"Baiklah, ayo kemari kita makan bersama" bujuknya dari pada penyakitnya kambuh lagi, haduh bisa bisa lama sembuhnya.

"Aku gak mau kamu antar ke rumah sakit sialan itu" ucapnya terlalu kesal

"Heh jangan ngomong kasar, aku gak suka"

"Tapi aku gak mau ke rumah sakit, apa kamu gak sayang lagi sama aku, sampai kamu tinggalin aku di rumah sakit?"

"Gak gitu sayang, aku sayang banget sama kamu, makanya aku antar ke sana"

Oke gimana bab ini??

Spam next

Jangan lupa bintangnya ya, biar besok aku lanjut lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

my husband Gus tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang