My Captain - 4

0 0 0
                                    

Pagi ini sedikit berbeda dengan pagi sebelumnya. Woorin diantar Yoongi yang kebetulan ada kelas pagi.

"Nanti kau pulang jam berapa?" tanya Yoongi dengan pandangan yang masih setia melihat ke depan.

Woorin sedikit terkejut, jarang-jarang Yoongi bertanya pukul berapa dia pulang sekolah. "Hmm, biasanya sekitar jam 3 sore. Kenapa?"

"Nanti aku jemput, sekalian pulang dari kampus." Ucapnya, lebih seperti perintah yang tidak bisa dibantah sambil menepikan mobilnya.

Woorin hanya menurut saja, "Baiklah. Aku masuk dulu, Annyeong, Oppa!" sambil melambai tangan dan kemudian menghilang di kerumunan murid lainnya.

Yoongi hanya tersenyum kecil dan berpikir bagaimana bisa dia tidak menyadari adiknya sudah besar sekarang.

~~

"Hari ini guru-guru pada rapat. Jadi kita dibebaskan untuk berkegiatan apapun, asalkan masih di lingkungan sekolah." Teriak ketua kelas saat baru masuk kelas.

Tak lama setelah itu, "Eh, gue harus kumpul PMR nih, gue duluan yaa" Sunji berkata pada Woorin dan Sunghoon kemudian melenggang pergi setelah mendapatkan anggukan dari keduanya.

Sunghoon menopang dagu, "Kita gaada
kumpul gitu?"

Benar saja, notifikasi pesan grup masuk di ponsel Woorin dan Sunghoon secara bersamaan.

~~

Kini Woorin, Sunghoon dan Jihyun sudah memegang alat musik trompet. Ya, mereka mendapatkan tanggung jawab untuk memainkan trompet, entah untuk berapa lama.

Berbeda dengan Jikyung dan Clarissa, mereka memegang marching bells sebagai tanggung jawabnya.

Ruangan dipenuhi dengan bunyi-bunyi tak karuan, yang mungkin jika Yoongi berada di sana pasti sudah memilih untuk meninggalkan ruangan.

Woorin berlatih trompet dengan rajin dan tak lupa menulis nada-nada agar mudah diingat.

Yeonjun sunbaenim masuk ke dalam ruangan, "Minta perhatiaannya sebentar teman-teman." Ucapnya sedikit berteriak.

Woorin menghentikan latihan trompetnya tapi tidak dengan kesibukan menulis dan memperbaiki nada-nada yang dia tulis.

Woorin pov

"Baik, terimakasih semua. Ini yang kalian tunggu-tunggu, kapten kita dan satu anggota kita yang berhalangan hadir kemarin, sekarang bisa bergabung dengan kita. Kapten dipersilahkan." Sedikit pidato dari Yeonjun sunbae terdengar cukup jelas di telingaku.

Entahlah, tapi aku merasa enggan mengangkat kepalaku untuk sekedar melihat Kapten yang katanya sangat tampan itu.

Bahkan terdengar bisikan beberapa murid yang sedang salah tingkah dan memuji-muji Kapten.

Terdengar suara rendah mendominasi seluruh ruangan. "Gomawo, Yeonjun. Baik, perkenalkan nama aku Jiyeol, Kim Jiyeol. Di sini aku memegang posisi kapten dan juga field commander."

Seketika aku menghentikan kegiatan menulis ku, "Jiyeol? Sepertinya aku pernah mendengar nama itu.." gumamku.

Bak petir menyambar pikiranku, tetiba terlintas wajah seseorang.

Spontan aku menoleh kearah namja tinggi yang sedang berdiri di depan kami semua. Dan benar saja dugaanku.

Entah mengapa di mataku dia terlihat sangat berbeda. Bukankah dia sangat angkuh kemarin, dan bagaimana bisa sekarang terlihat ramah seperti itu.

"Benarkan dia orang yang sama?" batinku penasaran, lebih ke bodoh.

Bahkan suara perkenalan Hyerim sunbae sudah hilang tertimbun oleh pikiranku sendiri.

~~

Saat latihan usai, aku segera pergi ke kamar mandi.

Selama latihan, aku beberapa kali merasa ada seseorang yang sedang mengawasiku, entah siapa.

Aku pun membasuh mukaku dan mengeringkannya, kemudian bergegas kembali ke kelas.

~~

Benar saja, Oppa ternyata benar-benar menjemputku. Tapi tunggu. "Siapa itu yang sedang berbincang dengan Oppa?" batinku.

Aku pun mengendap-endap untuk mencari tau siapa yang sedang berbincang dengannya

Terkejut.

"Jiyeol sunbae? Dia kenal dengan Oppa?" Bagaimana aku tidak berpikir seperti itu, Oppa dan Jiyeol sunbae berbincang bahkan keduanya sampai tertawa terbahak-bahak. Manis.

Sampai Jiyeol sunbae pergi, aku baru berani menghampiri Oppa, tanpa berani bertanya.

Author pov

Di kamarnya, pikiran Woorin terus menerus terlintas tawa Jiyeol yang entah, terasa sangat candu, mungkin.

Bahkan sempat membuat Woorin ikut tersenyum beberapa kali saat mengingatnya.

Plak..

Woorin menampar pipinya sendiri, "Hei, apa yang kau pikirkan Min Woorin," rancaunya kemudian menggelengkan kepalanya.

Sampai akhirnya ia memilih pergi mandi untuk menenangkan pikirannya, atau mungkin perasaannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Captain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang