S E L A M A T M E M B A C A 🖤
wattpad & instagram: zhkansas
🫧
D I M E N S I
Ini terasa aneh.
Bus yang membawanya melewati jalanan sepi. Di sisi kanan dan kiri hanya ada pepohonan. Dia memang tidak tahu arah jalan dan sejak awal dia tidak curiga sedikit pun. Satu jam lalu kursi-kursi bus itu penuh oleh orang-orang. Semua kecuali dirinya telah turun ke alamat masing-masing. Sekarang tersisa dirinya beserta seorang sopir bus tanpa kenek.
Sopir itu sedang fokus mengemudi. Rose meneguk ludah ketika melihat setiap pohon tinggi yang bus itu lewati. Jalanan itu berbelok-belok. Waktu terlihat seperti petang. Padahal sekarang masih siang. Bayangan pepohonan yang tinggi itu menghalau cahaya matahari.
Meski begitu, Rose tidak mengeluarkan suara. Agak aneh. Dirinya yang biasanya tidak akan membiarkan sesuatu begitu saja, kini tiba-tiba menjadi bisu. Bahkan untuk bertanya kepada sopir saja dia tak bisa melakukannya.
Perlahan cahaya matahari mulai terlihat di ujung sana. Senyum Rose muncul. Akhirnya, ujung dari jalan aneh ini terlihat. Ketika bus itu melewati batas area jalanan aneh itu, suasana sepi daerah tersebut membuat Rose mengernyit. Pandangannya mengelilingi daerah yang tak terlihat satu pun rumah di sana.
Hanya ada tumbuhan, air, tanah. Bahkan satu pun hewan tak ada. Rose mencoba berpikir positif bahwa masih banyak jalan yang akan dia lewati.
Beberapa menit kemudian bus itu berhenti di jalan yang memang sempit. Daerah itu masih sepi. Rose bergeming dengan pandangan waswas ke arah sopir yang mulai bergerak.
"Sudah sampai, Nona," kata sopir itu
"Sa—sampai apanya?" tanya Rose dengan suara bergetar. Akhirnya suaranya bisa keluar. "Ini bukan Desa Egallive."
"Silakan turun."
Rose masih bergeming. Tidak. Dia tidak mungkin diturunkan tiba-tiba di daerah yang sepi tanpa seorang pun di sini.
"Permainannya sudah dimulai," kata sopir itu lagi. Rose memandang bingung dan amarah yang bercampur aduk.
"Permainan apa?" tanya Rose.
Bunyi klik dan warna merah pada jam bus mengalihkan perhatian Rose ke sana. Jam yang tadi menunjukkan angka 13.13 berubah menjadi kata-kata yang bergerak ke kiri.
Permainan Anda dimulai. Temukan cara untuk keluar dari daerah ini.
"A—apa maksudnya?" gumam Rose. Matanya membulat, terkejut. "Omong kosong apa ini?"
Rose mengepalkan kedua tangannya yang bergetar.
Sopir itu berdiri, lalu menunduk. "Silakan keluar, Nona."
"Tidak. Aku tidak mau." Rose menggigit bibirnya kuat-kuat ketika tubuhnya tiba-tiba terasa ringan dan bergerak sendiri. Dia melangkah keluar dari bus itu bukan karena keinginannya. Seolah-olah seseorang menggerakkannya tanpa menyentuh.
"Aku tidak mau," bisik Rose hanya berdiri di tepi jalan memandang bus itu yang melaju lurus ke depan, melewati sebuah jalan dengan pohon-pohon tinggi di sisi kiri dan kanan.
Bus itu hilang ditelan gelap.
Tubuh Rose lunglai. Dia akhirnya bisa mengambil alih tubuhnya, lalu terduduk di jalan dengan bingung. Dia menarik tas ranselnya yang hanya berisi sedikit pakaian dan barang itu karena memiliki banyak pakaian di rumah. Diambilnya ponselnya di sana. Niat untuk menghubungi seseorang pupus karena tak ada jaringan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIMENSI
Short StorySELESAI ✔️ Perempuan yang terjebak dalam dunia yang aneh, mengerikan, dan juga sepi, lalu bertemu dengan seorang laki-laki yang sudah sembilan tahun terjebak di dunia itu.