Bab 4

2.9K 75 0
                                    

Ini cerita Wattpad pertama saya. Jadi,mohon maaf jika ada kesalahan penulisan.

Happy Reading...



Tak terasa hari yang ditunggu-tunggu telah tiba. Saat ini Laras sedang di rias oleh saudaranya.

Laras yang sedang dirias terus menangis. Sampai-sampai saudaranya yang merias nya kewalahan karena make up nya luntur terus menerus akibat air mata Laras.

"Udah dong Ras nangisnya. Make up nya jadi ngga selesai-selesai nih jadinya. Seharusnya kamu itu bahagia karena bisa nikah sam juragan kaya, ganteng pula".ucap saudaranya.

Laras hanya bisa menangis sesenggukan. Tidak meladeni jika saudaranya akan marah karena Laras yang terus menangis.Sampai kata 'sah' terdengar olehnya.

"Udah nangisnya,sekarang kita kedepan. Kamu udah sah sama Damar, ayo".

Laras berjalan diapit oleh saudaranya dan juga Ibunya. Semua orang terpana melihat kecantikan Laras. Tak terkecuali Damar yang terus memandang istri yang baru sah nya ini.

"Ayo kamu duduk" pinta Bibinya yang merupakan saudaranya.

Laras pun duduk di pinggir Danar. Laras sebenarnya risih karena terus dipandangi oleh Damar.

"Silahkan cincinnya dipasang" ucap Pak Penghulu.

Damar pun memasangkan cincin nikah di jari manis Laras, begitupun sebaliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Damar pun memasangkan cincin nikah di jari manis Laras, begitupun sebaliknya.

"Silahkan untuk mas nya cium dahi istrinya".

Damar mengecup pelan dahi istrinya itu.

"Nah sekarang mbak nya Salim sama suaminya"

"Nah sekarang mbak nya Salim sama suaminya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laras mengecup pelan tangan sang suami. Lalu cepat cepat melepaskannya.

Banyak warga desa yang mengucapkan selamat atas pernikahan Laras.

Sesudah resepsi, Laras saat ini sedang berada di dalam kamar dengan Damar.

Saat ini Damar sedang mandi. Dan Laras sedang membersihkan wajahnya dari make up. Setelah Damar keluar dari kamar mandi, barulah Laras yang akan mandi.

Sudah menjadi kebiasaan bagi Laras jika akan tidur ia akan menggunakan gaun yang tipis atau lingerie.

Lingerie yang Laras pakai sangat tipis, sampai-sampai buah dada nya keliatan.

Lingerie yang Laras pakai sangat tipis, sampai-sampai buah dada nya keliatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Damar yang baru saja masuk kedalam kamar langsung tergoda. Ia mendekati Laras yang sedang menyisir rambutnya.

Damar pun langsung memeluk dari belakang. Dipeluknya  pinggang Laras erat-erat dan Damar yang memejamkan mata.

Laras yang seakan kaget dengan apa yang diperbuat Damar langsung berdiri sambil melepaskan tangan Damar dari pinggangnya.

"Bapak apaan sih peluk-peluk". marah Laras

"Yo emangnya kenapa?, peluk istri sendiri juga lagian".

"Aku Ndak mau Ya di peluk-peluk.Udah tua,mesum lagi".

"Kenapa emangnya kalo saya mesum?, kamu Ndak suka? Iya?"

"Iyo... Aku ndak suka".

Damar yang mendengar itu langsung saja memeluk Laras dengan erat. Seakan-akan tidak mau melepaskan pelukannya.

"Ihhh..apaan sih! Lepasin ndakk!!"

"Ndak.Sebelum saya lepasin kamu, kamu harus cium saya dulu" dengan tersenyum Damar mengucapkan itu.

"Ndak mau".

"Kalo Ndak mau ya udah, saya peluk kamu sampai pagi".






Bersambung....

           Cirebon, 10-02-2023

Jangan lupa vote dan komen....

Mas DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang