09

4.7K 229 9
                                    







Ashlyn menghabiskan waktunya di ruangan Xander. Ia sedang membuat elixir yang lebih baik, tapi bahan-bahan di sana tidak selengkap yang ada di pusat penelitian. Ketika matahari terbenam, Ashlyn menyelesaikan beberapa botol elixir. Ia menghela nafas lelah karena harus bekerja lebih ekstra. Selain bahan-bahan yang minim, kualitas bahan itu juga menjadi masalah.

"Aku kembali dulu." Ashlyn berpamitan dengan Xander yang masih fokus di mejanya.

Saat akan kembali ke kamar, Ashlyn mendengar suara ribut dari ruang utama. "Monster sialan! Kau berani mencari masalah?!" Sepertinya ada pertikaian antara anggota guild. Tapi ketika mata Ashlyn melihat sosok Kylian, ia langsung menghampiri kerumunan kecil itu.

Ashlyn berdiri di depan Kylian. "Ada apa ini?"

"Hei Ashlyn, dia mencoba membunuh anggota guild!"

Ashlyn melihat leher salah satu anggota guild dan ada bekas cekikan di sana. "Maafkan aku, aku akan menasehatinya." Ia meraih tangan Kylian dan membawanya kembali ke kamar.

Pria itu duduk di pinggir ranjang milik Ashlyn. "Apa yang terjadi?" Tanyanya, namun tak mendapat jawaban.

Ashlyn membuka tutup botol elixir nya dan mengulurkannya pada Kylian. "Habiskan semua."

Kylian tak memperotes. Ia mengambilnya dan menegaknya langsung. "Ughh.." lagi-lagi pria itu akan merasa kesakitan saat meminum elixir. Seharusnya elixir yang dia buat tak memiliki efek samping. Apakah tubuh Kylian menolaknya?

Ashlyn melihat bagaimana Kylian mencengkeram dada dan kepalanya. Nafasnya terengah, seolah menahan sesuatu agar tak mengendalikannya.

Ashlyn menyentuh rambut Kylian dan mengelusnya lembut, menenangkannya. Sepertinya akan membutuhkan banyak waktu dan usaha untuk Kylian bisa tenang.

Suara ledakan terdengar dari kejauhan. Ashlyn menoleh ke arah jendela yang ada di lantai atas. Kepulan api terlihat dari kejauhan dan mata Ashlyn menangkap sosok hitam yang waktu itu ia lihat di kota.

Kylian menoleh ke arah jendela. Matanya membuka sempurna ketika melihat sosok hitam yang sedang melawan kesatria di jarak yang cukup jauh. Nafasnya menjadi berat. Jantungnya berdebar dan asap kegelapan mulai menyelimutinya.

Ashlyn menyadari perubahan Kylian. "Hei?" Ia berusaha menenangkan pria itu tapi sepertinya percuma.

"Aaarrkkkk.." Kylian memeluk tubuhnya dan berteriak. Tubuhnya menggeliat dan punggung pria itu terlihat seperti ombak yang bergoyang.

Firasat Ashlyn mulai tidak enak. "Kylian!" Ia menangkup wajah Kylian. Ia membuka botol elixir dan meminymkannya pada pria itu. Tapi dia menepisnya dengan kuat.

Pria itu tiba-tiba berdiri dan menuju jendela. Dengan cepat, Ashlyn tak melihat sosok Kylian lagi. Ah! Sialan!

Ashlyn berlari turun dan keluar dari bangunan guild. Dia tak boleh membiarkan Kylian berkeliaran dengan keadaan seperti itu. Jika orang lain melihatnya, dia bisa dalam bahaya.

Ashlyn berlarian ke sana kemari tapi tak menemukan jejak apapun. Suara teriakan terdengar dari kejauhan. Ia segera berlari menuju sumber suara. Mayat beberapa kesatria tergeletak di jalan. Ia menelusuri di wilayah itu dan menemukan sosok hitam yang sebelumnya sedang menghabisi seorang kesatria.

"Bunuh semuanya!" Monster yang berperawakan manusia itu membuat suara aneh yang Ashlyn bisa mengerti.

Mata Ashlyn bertatapan dengan monster itu. Dia menghempaskan kesatria yang baru saja mati di tangannya. Tubuh Ashlyn tiba-tiba kaku. Ia bergetar melihat moster itu mendekat.

Ashlyn mundur tapi kakinya terlalu lemas hingga ia terjatuh ke belakang. Apakah dia akan mati sekarang? Ia menutup rapat matanya ketika monster itu berdiri tepat di depannya. Tapi ia tak merasakan apapun.

DARKENEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang