Ketika kau tiba, semua terdiam
Menatap ke arahmu, menghembuskan napas, lalu bergumam, 'yah, hujan lagi. Mau sampai banjir kah?'Ketika kau tiba, semua berlarian pontang-panting mencari perlindungan, seakan kau adalah makhluk yang paling ditakuti seantero dunia.
Ketika kau tiba, beberapa dari kita menangis haru atau pula menangis pilu, seakan kau adalah interpretasi dari rasa yang mengharu biru.
Ketika kau tiba, ada pula yang bersuka ria menyambutmu, seakan kau adalah yang selama ini ditunggu-tunggu.
Ketika kau tiba, banyak pula yang berdoa kepada Tuhan, meminta berkah dari turunnya engkau sebagai sebuah rizki.
Ketika engkau tiba wahai hujan, terkadang aku memandangmu lamat-lamat, mendengarkan setiap tetesnya, dan berdoa pula; Allahumma Shaiban nafi'aan.
~11 Februari 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Buttereads (Antologi Puisi)
PoetryPuisi tak selalu biru, sajak tak selalu senja, apalagi warnanya yang tiba-tiba tampak jingga. Bukankah begitu?