Aku sudah lelah.
Bolehkah aku menyerah?
Atau masih harus bertahan menjadi seekor domba hitam?
.
.
.
Ayah.
Sosok itu terlintas di pikiranku saat mataku terbuka dengan deru nafas cukup berat.
Tunggu, apa yang sempat kurasakan sebelum gelap menguasaiku tadi hanyalah mimpi?
Saat dimana ayah datang ke kamarku, memelukku hingga membuatku sedikit lebih tenang. Apakah itu semua bagian dari mimpiku?
Tapi mengapa rasanya nyata?
Aku masih bisa mengingat bagaimana hangatnya dalam dekapan ayah.
Tapi tidak mungkin ayah datang, apalagi sampai memelukku. Aku hanya orang asing di matanya.
Semangkuk sup yang kulihat di atas meja nakasku juga pasti pemberian dari bibi Yoon.
Astaga Junkyu, kamu terlalu berharap lebih.
Puas menyadarkan diri, aku mulai menggerakkan kakiku. Aku sudah tahu rasanya pasti akan sakit, tapi aku tetap mencoba dan melawan rasa sakit itu..
"Ssshhhh," desisku menahan rasa sakit yang menjalar dari kakiku.
Aku tidak sanggup lagi, ini terlalu sakit. Kuulurkan tanganku untuk meraih semangkuk soup itu lalu mulai memakannya hingga tak ada yang tersisa.
Perutku kini sudah membaik. Kuminum air dari gelas yang juga disediakan, lalu meletakan gelas itu kembali ke atas meja.
Saat sedang mengatur nafas, tiba-tiba ponselku bergetar, Aku pun menoleh ke arah benda bibih tersebu, yang beruntungnya ada di ujung ranjangku.
Segera kuambil ponselku lalu mulai membuka isi pesan yang baru saja masuk.
Kamu sedang sakit, ya?
Saya lihat kamu tidak ada di kelas.
Senyumku mengembang usai kubaca pesan yang dikirim oleh kak Junghwan. Astaga, aku baru ingat kalau aku dan dia sudah saling bertukar nomor telepon.
Segera kuketikkan pesan balasan untuknya, lalu meletakkan ponselku ke atas ranjang.
Aku masih lelah, tubuhku masih belum sanggup untuk beraktifitas seperti biasa.
Yang dapat aku lakukan sekarang hanyalah memejamkan mata dan lagi-lagi berkhayal kapan aku bisa menemukan kebahagiaanku.
~oOo~
Sudah terhitung empat hari lamanya aku tak menginjakkan kakiku lagi di lorong sekolah ini. Aku senang sekali hari ini bisa kembali beraktifitas seperti biasa, meskipun luka di tubuhku masih belum sepenuhnya sembuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Sheep | HwanKyu Ver
FanfictionAku terlahir tanpa tahu alasan kenapa aku lahir ke dunia ini. Jika yang orang katakan kelahiran adalah bentuk kebahagiaan, lalu dimanakah kebahagiaan itu sejak aku lahir ? Disalahkan atas apa yang bukan kuperbuat. Dijauhi banyak orang karena mulut-m...