'hahhh'.
Aku tersentak daripada tidur. Sebelah tanganku naik. Meraup wajah ini. Mimpi yang sama. Kalendar di sebelah aku capai.
'2027"
Wajahku membeku pada tanda bintang di tengah tengah kalendar.
Mungkin sudah sampai masanya untuk kita berjumpa?
'panggggg!'
"This wrench! I pay so you can treat me well!"
"Tapi saya bukan pelacur!!! Saya ditugaskan untuk rawat encik sahaja."
Telingaku menangkap bunyi bising di sebelik tirai.
Kakiku melangkah ke arah tersebut. Mukaku beku tidak beriak.
"Wen...what happen here?"
Aku menyentuh lembut bahu wen sambil memerhati ruang bilik dan tetamu di depan wen. Seorang pemuda berambut coklat sedang memerhati aku dari atas ke bawah berulang kali.
"Lia...tetamu ni.." suara wen perlahan sebelum aku memintas.
"I know. Go to your desk. I will serve him."
Bahu wen aku tepuk. Supaya wen beredar dari situ.
"Who are you little girl. You seem small and delicious than the previous one. Sit here."
Aku diam sebelum aku ketawa.
"Lord shan...why not?"
Aku melangkah setapak ke depan sebelum dengan pantas aku melipat kedua tangannya ke belakang.
"Why not you get lost from here before i break your damn arm?" Mataku membeku memandangnya.
"Are you nuts!!! Where your boss?"
"The boss is right here." Aku mencengkam kulit lengannya dengan kukuku. Sehingga kulit lengannya berdarah. "Dont make me repeat my words, my lord."
Lord itu aku lihat sedang menelan liurnya sebelum dia mengalah dan beredar dari situ. Wen masuk ke dalam bilik. Memandang aku dengan muka serba salah.
"Maafkan saya miss. Saya gagal untuk layan tetamu kita."
Aku pandang wen sebelum aku tepuk bahunya perlahan.
"Its our job to serve our guest well. But not all people who come here can be the one."
Fin tiba tiba masuk ke dalam bilik yang menempatkan aku dengan wen. Wajahnya dibasahi peluh dan termengah mengah. "Miss....tonight some highess lord from north are going to stop over here. Might be lord qin from Demacia Castle. "
Aku memandang fin dan wen tepat.
"I got a mission for both of you. Listen well...."
Clanggggggg
Jam besi di depan berbunyi menandakan tetamu besar sudah berada di sini. Laluan utama dibentang dengan carpet berwarna emas sebelum lord emas itu berjalan dengan wajahnya yang sombong tidak beriak.
"Welcome to Skytide Haven, my lord."
Penyambut tetamu tersenyum di sebalik topeng hitamnya.
"Now lets me escorts you to the main room."
Lord emas itu tersenyum mengikut langkah penyambut tetamu.
"Where's the place's owner. He/she should might greet me as well."
"Im beg for your pardon, my lord. Our landlord seem to be in poor stake."
Penyambut tetamu itu berbicara sopan sambil mengiringi lord qin kearah ruang yang besar dan mewah. "from here, no one should enter beside you, my lord. Your guard as well. "
Lord qin memberi isyarat mata sebelum bodyguard nya tunduk dan berdiri tersusun di depan dinding.
"Have a nice night, my lord."
Pintu dibuka dan lord qin mula menapak ke dalam ruang itu. Clangg...dan pintu utama dikunci. Lord qin mula melangkah ke depan. Memandang seorang wanita dalam pakaian sutera merah sedang berdiri memandangnya dari jauh
Lord qin tersenyum sebelum dia mara ke arah perempuan itu
"My little red...come here."
Lord qin duduk diatas sofa sambil mengerakkan tangannya. Mengarah perempuan itu supaya mara ke arahnya.
"Greet your master."
Perempuan itu mara ke depan lord qin seraya menunduk hormat.
"My lord...im..."
Lord qin menarik tubuh perempuan itu ke atas tubuhnya sebelum bauan dari tubuh kecil itu dihirup. "Red rose....you know what fragrance i like the most in women. " Pinggang ramping itu diusap sambil memandang perempuan bertopeng itu. "Take it off."
Perempuan itu ketawa kecil sebelum leher lord qin dirangkul.
"Is it necessary to take my mask off, my lord?"
Lord emas itu kaku. Usapan tanganya di pinggang ramping itu terhenti.
"Im gonna be sad if you not remember my voice at all." Bisik perempuan itu dekat di telinganya. "...but i think you do remember me, arent you?"
Lord qin meraup kasar wajahnya sebelum ketawa.
"Im not forget the one who please me the most, my little red." Wajah didekatkan ke wajah perempuan itu sebelum pinggang ramping itu ditarik semakin dekat.
"Your scent and your body are mine since beginning."
Perempuan itu tersenyum.
"My lord....i got wine for you. Dont you wanna sip at all?"
Lord itu tersenyum kecil. "Drink for me."
Perempuan itu meneguk wine itu kasar sebelum wine itu ditegukkan ke dalam mulut lord qin. "Do you love my way, my lord?"
Lord itu ketawa. Pinggang ramping itu ditarik lagi hingga tiada ruang antara tubuh itu. "Im not going to let you go, little red."
Bibir merah itu disauk kasar dengan bibirnya sebelum mereka termengah mengah. Satu saat...dua saat sebelum pandang lord qin semakin kabur.
"My lord..."
Torehan kecil mula terasa di leher lord itu. Sehingga beberapa titisan merah mula jatuh pada sofa putih itu.
"Go die."
Pisau diangkat tinggi dan dibenamkan ke dalam dada lord qin.
YOU ARE READING
Skytied Haven
Short Story"my red rose." Hidungku disentuh oleh hujung jarinya. "...now you are my servant. What would you do to please me?" Bibirnya terukir keatas, smirk. Kedua tanganya menyilang ke dada. Sombong. Kejam. Itu yang mereka kata kepada lord Qin. Rambut emasny...