*prolog*

69 6 0
                                    

•••

Seorang gadis yang tengah memakai drees panjang berwarna hitam dan sebuah hells ditangan nya, terus berlari menyusuri koridor hotel dengan cepat.

Dia tidak memikirkan penampilannya yang sudah acak-acakan itu, dari arah belakang terlihat dua orang berbaju hitam berbadan besar itu terus mengejarnya.

Audrey sudah tidak kuat lagi untuk berlari, kedua pria itu berdiri tak jauh darinya. Gadis itu pun langsung berlari secepat mungkin untuk menghindari dua pria itu.

"Gue gak ngapa-ngapain padahal, tapi kenapa tuh dua gorilla ngejar gue!"

Dengan tenaga yang ada, Audrey melangkahkan kakinya menaiki sebuah anak tangga yang panjangnya tak terkira itu, entah kemana arahnya yang penting ia bisa menghindari dua pria tadi.

"Bodo amatlah, daripada ketangkep!"

Cklek

Untungnya pintu itu tidak terkunci,Audrey melempar heels miliknya kesembarang tempat. Ia menatap kedua kakinya yang terlihat memerah dan juga ada beberapa luka lecet pula disana.

"Sialan emang tuh gorilla, kaki cantik gue jadi lecet kan" gerutu Audrey.

Helaan napas itu terdengar begitu gusar,
langkah kaki jenjangnya berjalan menuju pembatas roftoop,lalu ia menatap ke arah bawah gedung hotel itu.

"Buset! tinggi banget" gumam Audrey kaget.

Audrey memundurkan langkahnya,ia duduk menyender di tembok pembatas roftoop itu. Keadaan gadis itu jauh dari kata baik-baik saja sekarang.

Kepalanya sedikit menengadah ke atas langit, awan malam ini terlihat begitu cerah dengan bintang juga bulan yang menghiasinya.

"Kenapa harus kaya gini,sih!"

"Gak bisa ya gue tenang sedikit aja, bahkan sedetik pun gue gak dikasih buat damai sama diri gue sendiri".

"Gue cape kalau gini terus!"

Audrey dengan spontan menaiki pembatas roftoop itu dengan perlahan tanpa memperdulikan rasa takutnya.Semilir angin malam yang berhembus kencang itu membuat rambut Audrey terbang kesan-kemari dan menutupi wajahnya yang cantik.

Kepalanya sedikit menunduk untuk melihat kearah bawah sana,tubuh Audrey tiba-tiba saja merinding.

"Kenapa tinggi banget,sih? Mau bundir aja gini amat!"

Tap tap

Suara derap langkah kaki yang berbalut heels membuat Audrey menoleh kebelakang nya. Kedua alisnya gadis itu mengernyit akan kehadiran seseorang yang sangat ia kenal "Lo? Ngapain disini?" tanya Audrey.

Audrey yang hendak berbalik itu langsung hilang keseimbangan,matanya membulat sempurna saat seseorang dihadapannya itu dengan sengaja mendorongnya.

Senyum smirk dan mata sinis terpampang jelas diwajahnya, ia melambaikan tangannya kepada Audrey. Sebagai ucapan selamat tinggal.

Brukk

Seseorang itu berjalan mendekat ke pembatas roftoop "Semoga tenang di alam neraka sana,ya? Audrey Valencia Mahendra"

***


Ini cerita pertama yang aku buat dan ini murni dari hayalan aku sendiri :). Jika ada kesamaan dari nama tokoh, alur cerita dan hal sebagainya. Itu benar-benar sebuah kebetulan yang tidak disengaja sama sekali.

Dan yang sudah mau mampir, vote and komen juga, aku ucapkan terimakasih:). Maaf jika banyak typo dan gak nyambung juga, aku benar-benar pemula.

Aku bakal berusaha buat namatin cerita ini dan pastinya bakal nulis cerita ini sebagus dan serapi mungkin. Tapi aku gak janji hehe. Oke see u

Happy Reading

Transmigrasi AudreyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang