02. sakit ft. mama jake.

941 82 4
                                    

05.45

Jungwon bangun terlebih dahulu dari sang papa, lalu ia berlari keluar kamar untuk membuka pintu di bawah. Sesampainya didepan pintu, Jungwon langsung membuka pintu rumahnya itu. Dapat dilihat Jungwon sosok didepannya itu, Jake. Orang yang ia sayangi setelah papanya.

“Om jakee!” Panggil Jungwon.

Jake menggendong Jungwon. “Selamat pagi anaknya park sunghoon.”

“Celamat pagi om jake nya papa cunghoon, hehe!”

“Om jake,”

“Boleh nda, uwon panggil om jake itu mama? Coalnya kata papa, mamanya uwon milip cama om jake!”

“Boleh kok. Selama ini om jake anggap Jungwonie itu anaknya om jake.”

“Mama jake! Hihi, lucu!”

“Papanya Uwon belum bangun ya?” Jungwon menggeleng.

“Bangunin yuk?”

“Ayooww!!” Dengan semangat Jungwon mengatakan itu.

Mereka berdua jalan kearah kamar Sunghoon. Saat masuk kedalam kamar, dapat di rasakan Jake suasananya, masih sama dengan yang dulu. Baunya Juga, bahkan warna kamarnya, Sunghoon tak pernah mengganti warna kamar itu, bahkan posisinya pun tidak sama sekali. Jake mendekatkan Jungwon kepada Sunghoon.

“Papaa!! Ayo bangunn!! Cuda pagi, nda boleh bobo telus!” namun, Sunghoon tetap tidak bangun.

“Ish nda bangun bangun! Padahal kata papa, papa bakal bangun duluan dali uwon! Telnyata uwon duluan yang bangun!”

“Daripada Jungwon nungguin papa sunghoon yang bangunnya lama, mending kita siapin sarapan ayo? Biar papa Sunghoonnya gak perlu masak lagi,”

“Ayoo!!” Mereka jalan keluar dari kamar sunghoon, dan berjalan turun kebawah menuju dapur. Sama seperti saat di kamar, jake merasakan semuanya yang ada disini masih sama. Peralatan masak yang dulu dibeli dirinya juga masih tersimpan rapi didalam raknya.

Jake menaruh Jungwon dikursi bayi punya Jungwon, lalu ia membuka kulkas, dan mengambil beberapa bahan makanan dari kulkas, seperti ayam, dan sayur.
Jake membuat ayam kecap dan juga sayur yang sering di makan oleh Sunghoon.
Setelah selesai memasak, Jake menata makanan itu di atas meja, tak lupa juga piringnya.
Ia mencuci tangannya yang kotor, lalu mendatangi Jungwon yang daritadi sudah memanggilnya. Saat menggendong Jungwon, Jake kaget akan suara Sunghoon.

“Siapa kamu?! Jangan ambil anak saya!” Sunghoon baru bangun tidur, jadi dia tak tau kalau itu Jake.

Jake menghadap ke Sunghoon. “Aku Jake! Bukan orang jahat,”

Sunghoon menghela nafas. “Oh Jake. Maaf ya, aku baru bangun, jadi gak tau itu kamu.”

“Mama jakee!!” Jungwon terus memanggilnya. Sunghoon terbingung bingung dengan apa yang baru saja ia dengar. Mama jake? Apa Jungwon sudah mengetahuinya?

“Uwon tunggu sebentar ya, papa mau bicara sama mama jake.” Jungwon mengangguk.

Sunghoon membawa Jake kedalam kamar, lalu menutup pintu kamar itu.

“Kamu kasih tau ke jungwon kalau kamu mamanya?” Tanya Sunghoon.

Jake Menggeleng. “Enggak, hoon. Dia sendiri yang bilang, kalau dia mau panggil aku mama. Lagipula, gapapakan?”

“Gapapa. Jungwon selalu bilang, dia gamau sekolah, kalau gaada mamanya. Dia selalu nunggu sampai kamu datang.”

“Kamu maukan, disini lagi?” Jake mengangguk.

Happiness. | SungJakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang