Bagian 6

3 2 0
                                    

Meyra POV

Ketika waktu telah menjelang sore, bel sekolah telah berbunyi. Semua murid berlari-lari dengan wajah yang ceriah menuju parkiran motor, ada yang masih bersantai-santai di kantin dan ada juga yang masih menunggu jemputan di sebuah halte yang terletak tak jauh dari sekolah.

Raina dan Meyra berjalan menuju halte, kemudian mereka duduk dan bercerita sembari menunggu jemputan datang. " Mey, tadi lo mau cerita apa? "
Raina bertanya dan menepuk pundak Meyra dengan kencang.

Tersontak kaget, bagaimana tidak kaget? Gue sedang asyik mengunyah jajan dengan lahap. Alhasil gue tersedak.

uhukk.. uhukk...

Segera Raina memberi minum, kemudian gue berkata " Lo gila ya, mau bunuh gue lo? gue lagi makan juga, di pukul kencang pula. Untung kagak kenapa-kenapa ishh.. " sambil menatap Raina dengan mata melotot.

" hahaha, haduh ngakak bangett deh... ya ya sorry mukul gue kekencangan. Lagian lo sih lama amat dari tadi gak cerita-cerita, gue jadinya kepo nihh... sama co--wok lo. " ucap Raina sambil tertawa.

Wajah gue yang tadinya melotot, kini berubah tersenyum lebar. " eh iya, jadi gini.. kemaren kan perut gue laperr banget yak, terus gue cek di kulkas gak ada maka- ..... "

Belum selesai bicara tiba-tiba Raina menyela, " apaansi kok jadi curhat tentang lo yang kelaparan sih? " mencibir dengan kesal.

Kemudian gue menjitak kepala Raina dengan keras. " lo itu ya, gue kan belom selesai bicara udah main potong aja ishh.. "

Raina tertawa kencang senang melihat wajah Meyra yang kesal dengan khas bibir manyunnya itu.

" husttt dah ah, jadi males lanjutin ceritanya. " dan lagi lagi gue cemberut,

tak lama kemudian " Lo tau, habisnya dari supermarket gue hampir ketabrak mobil Rain. Tapii untungnya ada cowok ganteng segera tarik tangan gue... tapi ya gitu gue jatuh kaki juga berdarah lagi, untung ngga parah lukanya. Terus dia nyembuhin luka gue deh, ahhh ganteng banget tau gak sih rain. Gue menahan teriak dan menahan rasa sakittnya kaki gue tau gak " cerita gue sambil teringat kejadian itu dan teringat dengan wajahnya yang tampan.

Raina yang tadi nya fokus mendengar cerita, tiba-tiba tertawa terbahak-bahak " hahahahahaha, anjirrr ngakakk bangettt. Kagak bisa gue gak ketawa meyy hahaha. Lagian kok bisa sih lo hampir ketabrak mobil? Lo pasti gak fokus gara-gara belom makan ya? Mau banget deh gue jadi lo meyy, pasti ganteng banget kan.. ..."  ucap Raina yang sedang menertawakan teman barunya itu.

" Udah duga lo ketawain cerita gue ishh.. " gue pun tersenyum malu. " tapi nih ya Rain, ciri-ciri cowoknya tuh ganteng bangett. Udah tinggi, putih, baik, kacamataan dong. Idaman gue banget deh pokoknya. " gue sedang asik becerita dengan Raina, tak lama kemudian Reyna dari kejauhan sedang berjalanan mendekati kami berdua.

" Hai, lagi cerita apa? kayaknya seru banget ceritanya, pasti tentang cowok yaa? boleh gabung gak? " tanya Reyna pada kami.

"oh hey, boleh kok. Yok sini duduk samping gue ini " jawab gue sambil menarik tangan Reyna untuk menuntun duduk.

" Btw, nama lo siapa tadi? gue tadi kagak kedengaran karena lo sudah lari kenceng banget. " gue membuka pembicaraan biar tidak terlalu canggung.

Reyna menatap kedua temannya lalu menjawab " nama gue Mareyna Putri, panggil Reyna. Tapi serah kalian sih mau manggil apa hehehe .."

gue sontak menjawab dengan ria " oala namanya Mareyna Putri, gue kira tadi namanya marey doang hahaha ... " sambil menyenggol lengan Rain

" ish lo itu sembarangan ganti-ganti nama orang saja mey. " ujar Rain
" Hmm.... bagaimana kalo gue panggil lo Nana? salam kenal gue Raina Talia. " Ucap Raina sambil menjulurkan tangannya pada Reyna.

" 3 CINTA ELOL " Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang