Bagian 5

152 18 0
                                    

Berawal dari pertengkaran yang menumbuhkan rasa pertemanan
-Meyra Ezila


Meyra POV

Tett.. Tett.. Tett..

Bel istirahat berbunyi,
semua siswa berlarian menuju kantin. Berbeda dengan gue dan Raina, yang berjalan dengan santainya sambil memikirkan menu makanan yang akan dibeli. Setelah membeli makanan, gue dan Raina duduk dikelas sambil memakan makanan yang tadi dibeli.

"Meyyy katanya lo mau cerita, cerita apa?" kata Raina menyenggol lengan gue dengan sikutnya.

"Ehh santai dong, untung aja ngga tumpah jajan gue!" ucap gue menunjukan ekspresi wajah cemberut.

"Yaa maap, gue kepo nih sama cerita lo. Pasti tentang cowok kan?" tanya Raina sambil menggoda gue.

"Mulai nih sifat dukun nya keluar, tapi bener sih wkwkwk" ujar gue bersamaan dengan suara tawa.
Suara tawa gue dan Raina seketika terhenti. Saat ada suara seorang cewek yang mengarah pada kita.

"Haii, boleh minta tolong?" ucap cewek itu.

"LHO?! LO KAN YANG KEMARIN NABRAK GUE?!!" teriak gue pada cewek itu

"Salah Lo sendiri jalan ngga pake mata!!" jawab cewek itu dengan muka ketusnya.

"Enak aja kalo ngomong!!  Jelas-jelas lo yang nabrak gue, nggak minta maaf lagi!!" Selaan gue kesal.

"Udah-udah, kenapa jadi ribut sendiri sih??!!" Kata Raina melerai.

"Dia tuh yang udah nabrak gue kema---" Hela gue terpotong.

"Lo yang ngga pake mata kalo jalan!!" Selaan cewek itu cepat.

"Udah udah cukup!!! Mending sekarang kalian maafan?!" Lerai Raina.

"Gue sih ogah minta maaf sama lo, jelas banget lo yang salah!!" Kata gue acuh.

"Lo juga sal--- " Jawab cewek itu terputus

"Kalo masih ribut terusin aja! Gue tinggal nih lama-lama! kesel gue, apa susahnya sih maafan." ujar Raina dengan nada kesal.

"Yaudah Gue minta maaf! Puas lo?!" Kata gue dengan nada kesal.

"Ok gue juga minta maaf! " Jawab cewek itu dengan wajah datar.

"Huh.. keliatannya masih gak ikhlas tuh." Ucap Raina.

"Apanya sih kita udah temenan kok." Selaan gue, menarik tangan cewek itu dan mengelus pundaknya.

"Hmm." Jawab cewek itu tersenyum hambar.

"Gitu kan enak dilihat, eh tadi lo minta tolong apa? " Tanya Raina pada cewek itu. "Oh iya, anterin gue ke ruang Guru dong." Jawab cewek itu

"Oalah, ke ruang guru toh. Ayo gue anterin lo, meyra lo ikut nganterin kagak?" tanya Raina pada gue.

"Hmm ngikut aja gue." jawab gue dengan wajah malas.

"Santai aja sih mukanya. Yaudah ayo" Kata cewek itu menyenggol pundak gue.

Sesampainya di ruang guru, gue dan Raina duduk dikursi yang berada tak jauh dari ruang guru, Cewek itu pun masuk ke ruang guru. "Rain, gila lo mau aja nganterin orang judes kayak dia?! " tanya gue tiba-tiba pada Raina dengan mata melotot.

"Yaudah sih nganterin temen kan?! Lagian tadi kata lo udah temenan sama dia. Kita tuh gaboleh nilai orang dari luarnya ajah tau!" Titah Raina panjang lebar.

"Iya juga sih, tapi dari luar aja udah judes kayak gitu." gue mencibir kesal.

"Husst.. ngga boleh ngomong gitu! Emang lo tau sifat aslinya? Kagak kan?!" jawab Raina sambil menjitak kepala gue.

"Sakit tau! Yaudah sih." kata gue sambil mengelus kepala yang sakit.

Tak lama kemudian, cewek itu keluar dari ruang guru. Dia menghampiri gue dan Raina. Kita yang tadinya duduk, berdiri menghadapnya.

"Makasih ya, gue cabut dulu." Kata cewek itu melangkah terburu-buru.

"Ehh nama lo siapa?" Tanya Raina.

"Nama gue Ma-rey---" Jawab cewek itu terdengar samar, karena langkahnya perlahan lahan menghilang.

_______________________________________

HALO GAESS

Jangan lupa ninggalin jejak (vote gitu) hehehe

HAPPY READING❤

" 3 CINTA ELOL " Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang