Wilkin's high school

216 8 0
                                    

-
Selamat membaca!!

ཉིཾ Lapak homo🤤
ཉིཾ Kalau tidak ada kepentingan silahkan out

KETOSKU

Sepasang kaki berbalut celana abu abu dan telapak kaki beralaskan sepatu snackers putih memasuki halaman sekolah Wilkin's high school.

Menampakkan remaja pria yang menaruh tangannya di saku celana dan baju yang di keluarkan, tidak lupa kancing baju yang tidak di  kancingkan. Tampilan bak preman pasar di bandingkan seorang pelajar.

Remaja itu berhenti di depan ruangan yang bertuliskan principal's office atau ruang kepala sekolah. Tanpa ba bi bu remaja itu langsung masuk ke dalam tanpa mengetuknya terlebih dahulu.

Karena terdengar pintu yang terbuka tanpa ada ketukan sebelumnya Wijaya a.k.a kepala sekolah itu melihat ke arah pintu dan terpampang remaja dengan penampilan amburadul yang membuat dirinya menggeleng kepala.

"Akhirnya kau datang." Kepala sekolah itu menyuruh remaja itu duduk.

Remaja itu duduk dan langsung meminum secangkir teh yang terdapat di atas meja.
Tanpa perduli itu milik siapa.

"Bisakah kau berpenampilan rapi,KEN." ucap kepala sekolah itu lagi sambil menekankan kalimat terakhir.

Kendra Wilkinson remaja berumur 16 tahun, memiliki wajah cute dan tampan secara bersamaan.

"Aku lebih nyaman seperti ini kak!!."
Ucap santai Kendra dan langsung memasukan bajunya dan membenahi kancing bajunya.

Walaupun Kendra bicara seperti itu
Namun anak itu pantung dengan perintah sang kakak.
Dan kalau kalian bertanya kenapa Kendra memanggil kepala sekolah itu dengan panggilan kak ? Ya... Karena kepala sekolah a.k.a Wijaya itu, kakak kandung Kendra.

"

Ken.. Ken, sudah berapa kali kau pindah sekolah, kakak tidak mau lagi. ini terakhir kalinya."

Ucap kepala sekolah dengan tegas.
Yang cuma di angguki oleh Kendra.

"Dan perbaikan nilaimu, apa apan ini matematika saja dapet nilai 0,0."

"Ya, karena aku tidak bisa matematika."

"MANGKANYA dari itu kau harus belajar."

"Yayaya."

"Dasar bocah."

Setelah pembicaraan itu keheningan terjadi kepada keduanya, karena keduanya sedang sibuk dengan kesibukan tersendiri.

Kendra yang bermain hp, dan Wijaya yang sedang mengetik sesuatu di laptopnya.

Sampai keheningan itu berhenti karena suara deringan telepon dari milik Wijaya

Lalu Wijaya berdiri dari kursinya dan menekan tombol hijau di sebelah kanan, lalu Wijaya keluar dari ruang itu.

KETOSKU

Sudah satu jam berlalu namun, sang kepala sekolah belum kembali.

Kendra berinisiatif ingin pergi ke kelasnya sediri tapi dia tidak tau di mana letak kelasnya itu berada.

Namun saat Kendra ingin keluar pintu itu sudah terbuka dan terpampang lah badan tinggi sang kakak.

"Mau kemana Ken?."

"Ke kelas lah, lu lama amat ke mana aja."

"Saya habis menelpon orang!, kau sudah tau kan tadi?, Dan apakah kau tau di mana letak kelasmu berada."

"Gak tau sih hehe."

"Dasar, kelas mu ada di sebelah perpustakaan, kelas MIPA A."

"Oke, makasih jomblo."

"Hai, kau juga jomblo ya."

Yang membuat Kendra ketawa dengan kencang.

Di sepanjang jalan nampak sepi karena itu masih di jam kegiatan belajar mengajar.

Ketika Kendra sedang berjalan, matanya tidak sengaja melihat tiga siswi sedang duduk-duduk di bawah pohon yang lumayan rindang.

"Cewe tuh, waktunya beraksi."

Kendra langsung menghampiri tiga siswi yang ada di bawah pohon rindang itu.

Dengan santainya Kendra langsung duduk di hadapan tiga siswi SMA itu,

"Hai!!, Boleh kenalan?."

"Eh, boleh boleh, gua Aulia."

"Gua reaina, salam kenal ya!!."

"Gua Kendra, kalian cantik cantik."

Karena pujian itu membuat dua siswi itu tersipu Malu.

"Hahaha. Terus yang itu namanya siapa."

Tunjuk Kendra kepada seorang siswi yang berada di sebelah kiri dari 2 remaja itu.

"Woy Ray, ada cogan nih." Triak Aulia kepada raya.

"Iss, apaan sih kalian gua gak budek ya." Jengkel raya.

"Gua raya, murid MIPA A." Ucap raya sambil mengedipkan mata kanannya.

Karena kedipan itu membuat Kendra melongo, sampai sampai hampir air liurnya jatuh.

"Cantik bar nih cewe." Manolog hati Kendra.

Lalu Kendra berdiri dari duduknya, lalu menghampiri raya.

Dengan lembutnya, Kendra merapihkan rambut raya dengan halus sambil tersenyum manis.

"Gua boleh minta no WhatsApp kalian?."

Ucap Kendra menyodorkan hpnya ke arah Reina.

"Boleh dong dengan senang hati."

Lalu Reina memencet nomornya.

"Sini gua juga ren." Aulia langsung merebut hp itu.

Ketika Reina dan Aulia sudah memberikan nomornya smartphonenya Kendra.

Dua orang itu melihat ke arah raya.

.......

TBC

DI BANTU PENCET BINTANGNYA YGY

JANGAN LUPA FOLLOW JUGA







KETOSKU (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang