Guardian Angel: 07

87 23 1
                                    

Abaikan keterangan waktu yg tertera di fake chat yg saya buat.

***

Motor yang James kendarai berhenti tepat di depan rumah makan Padang. Bisa ia lihat senyum lebar Nadine saat melihat lauk-pauk yang berjejer.

"Ayo."

Gadis itu mengangguk senang, duduk di salah satu kursi yang kosong. Untung tempatnya tak jauh dari sekolah mereka, hanya butuh waktu lima menit lalu sampai, apalagi mereka naik motor.

"Makan yang banyak ya Nadz, gue yang bayar kok."

Nadine mengangkat dua jempolnya ke atas, lalu saat berbagai makanan itu telah terhidang di meja mereka, Nadine pun mengambil sepiring nasi dan menambahkan lauk rendang dan perkedel, lantas menyodorkannya pada James. Nadine tidak tahu kenapa mengambil lauk itu, instingnya mengatakan untuk mengambil dua lauk tersebut.

James sendiri tampak diam, dia suka rendang dan Nadine tahu itu, namun dengan kondisinya sekarang, apakah Nadine masih mengingat hal itu? Pikirnya.

"Lho, kenapa gak kamu duluan aja?" tanya James setelah beberapa sekon ia diam.

"Kakak yang traktir, jadi harus Kakak yang duluan," jelas Nadine sembari menyengir.

Nadine sangat manis, membuat James hanya menurut. Kini giliran piring Nadine, namun saat hendak mengambil sambal hijau, James mencegahnya.

"Jangan pakai itu, nanti perutnya malah sakit."

Entah Nadine suka atau tidak akan ucapan James barusan, tapi gadis itu menurut, dia menaruh kembali sambal itu ke tempatnya dan makan dengan tenang.

James sendiri tahu kalau Nadine pasti tak akan suka dengan sikapnya ini, tapi yang dia lakukan juga demi kebaikan Nadine sendiri.

***

"Mama kamu kerja, ya?"

Nadine yang baru saja turun dari motor James mengangguk. "Iya Kak, katanya sih pulang malem."

"Gak takut sendirian?"

Kali ini Nadine menggeleng, walaupun otaknya berpikir akan perubahan kata "lo" yang berubah jadi "kamu" oleh James.

"Udah biasa, Kak," balas Nadine, "Eum ... ya udah, Kak. Aku duluan ya. Makasih traktirannya, next time aku yang traktir Kakak makan."

"Gak apa-apa, aku seneng kok," timpal James sambil tersenyum.

"Ya udah, duluan ya Nadz. Hati-hati, kalau ada apa-apa chat aja, oke? Kita masih satu komplek, 'kan?" tutur James memberi pesan.

"Oke, Kak. Dah!"

James melambaikan tangan sebelum akhirnya melajukan motor besar itu meninggalkan rumah Nadine.

"Huft, who are you?"

***

7.45 PM

"Bunda."

Zelin yang sedang membereskan meja makan langsung menoleh saat putranya itu memanggil. "Kenapa?" sahutnya.

"Tadi aku ngajak Nadine makan," ujar James memberitahu.

"Oh ya? Di mana?" Zelin merespons dengan antusias.

"Rumah makan Padang dekat sekolah itu, Tante Naya pulang malem, jadi aku ajak makan, takutnya di rumah males makan," jelas James.

Zelin tersenyum menatap James, tangannya terulur untuk mengusap kepala James lalu kembali fokus pada pekerjaannya. "Ya, kalau punya maag apalagi kronis emang gak boleh telat makan," balasnya.

Guardian Angel || 2020 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang