Guardian Angel: 02

231 60 10
                                    

Day 2

Nadine turun dari mobil dengan layu, tambah hari makin malas saja mengikuti MOS. Pasalnya kemarin adalah hari terburuk, karena sang senior bernama Luvi menghukumnya.

Nadine hanya tak sengaja telat berkumpul dengan kelompoknya karena habis dari kantin untuk membeli minum. Nadine pikir itu hal yang wajar, dia hanya telat 1 menit.

"Nadz, dia tuh kayaknya ada dendam pribadi deh. Gak mungkin kan lo dikasih hukuman segitu beratnya, I mean ... mungutin sampah-sampah sebanyak itu di lapangan sampe telat pulang tuh keterlaluan banget gak sih?!" Diva berkata panjang lebar pada Nadine, mengingat hukuman yang kemarin diberikan kepada temannya sangat keterlaluan.

Diva adalah teman baru Nadine, satu kelompok bersama Daisy juga. Pipinya chubby, dengan tubuh agak mungil dan badan yang berisi, tetapi Diva cantik--dari namanya saja sudah cantik.

Diva dan Daisy memang berbeda jauh, tapi tak menjadikan alasan mereka untuk tidak berteman. Nadine malah suka saat melihat orang seperti Diva, tubuhnya yang berisi membuat Nadine sedikit iri.

Nadine itu kurus, pikirnya. Berat badannya hanya 45 kg saja. Eh iya, Diva juga punya lesung pipi yang membuatnya tambah manis.

"Tapi emang Nadine kenal sama Kak Luvi? Ketemu aja baru sekarang." Daisy menyahut. Untungnya mereka sedang ada tugas membuat sebuah yel-yel untuk kelompok mereka.

Kelompok Nadine adalah yang pertama, bisa dikatakan mereka adalah panutan? Berisikan delapan anggota, Nadine sendiri sebagai ketua--walau tadinya kemarin Rasya. Namun, karena insiden telat kemarin Nadine langsung ditunjuk oleh Luvi.

Lalu ada Daisy, Diva, Anggun, Rasya tentunya, Cynthia, Gea, dan terakhir Haura. Entah hanya Nadine yang merasa atau tidak, tapi anggotanya ini cantik-cantik semua. Serius! Tentunya dengan sifat dan karakter yang berbeda. Kelompoknya memang dipisah dengan laki-laki. Namun, bukan berarti kelompok cewek lain tidak ada yang cantik, hanya saja anggota Nadine lebih menonjol dalam artian centil--seperti bibit anak hits gitu? Pikir Nadine.

"Kelompok satu gimana? Udah jadi?"

Mereka langsung menoleh saat suara lembut dari seorang Lintang terdengar. Salah satu senior mereka yang wajahnya selalu bikin halu. Habis selain tampan, Lintang memiliki lesung pipi yang kalau senyum bisa membuat diabetes Lintang menjabat sebagai sekretaris di OSIS, hal itu makin membuat anak perempuan kagum.

"Eh, Kak Lintang, ini bentar lagi jadi kok." Daisy yang menjawab, dari awal melihat Kak Lintang, gadis itu memang menunjukkan ketertarikannya.

Sementara Nadine hanya memutar bola matanya menatap kelakuan Daisy.

"Ya udah, semangat, ya! Kalau bagus nanti dapet reward lho," ujar Lintang menyemangati.

Ketujuh cewek di depannya langsung menatap dengan penuh binar, sedangkan Nadine hanya diam karena dia tidak tertarik akan apa pun. Malah kalau bisa kegiatan MOS ini segera berakhir.

"Eum ... maaf, Kak. Boleh ke toilet sebentar gak, ya?" tanya Nadine kemudian, dia tiba-tiba merasakan tidak enak pada perutnya.

Lintang menoleh menatap Nadine, lalu memberi anggukan persetujuan. Nadine pun buru-buru ke toilet, tapi sebelum keluar dia sempat berpapasan dengan James--salah satu seniornya juga, dia menjabat sebagai Waketos. Nadine dengan sopan tentunya memberikan senyum sambil berjalan menunduk, takut-takut jika bersikap buruk nantinya akan dihukum lagi.

Setelah sampai di toilet Nadine membuang napasnya lega, dia menempelkan bokongnya di WC duduk. Nadine meremas perutnya keras. Tidak. Nadine tidak sedang membuang sesuatu. Perutnya memang sedang tidak beres karena dia lupa sarapan.

Guardian Angel || 2020 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang