Guardian Angel: 09

89 24 1
                                    

James menatap Nadine di seberang jalan, hari itu jalanan ramai karena waktunya anak sekolah pulang juga para pekerja tengah istirahat makan siang. James lantas melambaikan tangannya ke arah gadis dengan rambut terkuncir itu, memberitahu bahwa dirinya ada di seberang jalan.

Nadine yang melihat lambaian tangan tersebut pun langsung tersenyum dan membalas lambaiannya. Dia meninggalkan teman-temannya dan segera berlari menghampiri James, tetapi lupa memperhatikan sekitar. Hingga saat Nadine melangkah ke tengah jalan, tiba-tiba saja sebuah mobil datang dari arah kiri dan menghantam tubuh Nadine saat itu juga.

"Nadine!"

"Enggak! Nad!"

"James, bangun James!" Zelin nampak mengguncang tubuh putranya, dia yang baru saja hendak tidur setelah menyelesaikan pekerjaannya dibuat terkejut karena teriakan dari kamar James, membuat wanita paruh baya itu segera menghampiri sang putra.

James sendiri terbangun dengan wajah penuh keringat, sorot matanya menunjukkan ketakutan. Melihat Zelin ada di depannya, James langsung memeluk sang Bunda.

"I'm so scared, Bun. That nightmare—"

"Itu cuma mimpi, jangan takut, Bunda ada di sini," potong Zelin seraya menenangkan putranya.

"Tapi Nadine ...."

"Nadine baik-baik aja, James. Nadine baik-baik aja," kata Zelin pelan.

***

"Eh, tugas kimia hari Jumat udah belum?" Daisy bertanya saat bel masuk berbunyi dan kedua temannya itu menggeleng.

"Lupa, lagian Senin kemarin gurunya gak ada," balas Diva sambil mengeluarkan buku bahasa Inggrisnya.

"Lo udah, Nadz?"

Giliran Nadine yang menggeleng dengan cengiran khasnya. "Lupa masa kalau ada PR kimia, untung gurunya gak ada," ujarnya.

Daisy baru akan bicara saat Miss Sheetal sudah masuk ke dalam kelasnya. "Good morning everyone!"

"Good morning, Miss," sahut semua murid di kelas.

"Apa ada homework?" tanya Miss Sheetal.

"Gak ada, Miss!" jawab beberapa anak.

"Hm, ya udah, kalau begitu saya akan beri tugas untuk kalian buat cerpen pakai bahasa Inggris ya, temanya bebas, setelah itu tolong kumpulkan di meja nanti saya koreksi," ucap Miss Sheetal seraya menulis tugas di papan tulis, "Saya mau ke kelas XI IPA-2 dulu."

"Mau ngapain, Miss?" tanya salah satu dari mereka.

"Miss Riley hari ini gak masuk jadi saya yang gantikan. Kalian jangan ribut ya, nanti saya ke sini lagi," tutur Miss Sheetal.

"Oh iya, ketua kelasnya siapa? Nanti catat mereka-mereka yang berisik dan tidak mengerjakan tugas, okay?" titah Miss Sheetal.

Azri—sang ketua kelas—hanya mengangguk patuh, lalu Miss Sheetal pun keluar dan kondisi kelas masih aman—setidaknya untuk beberapa menit ke depan.

"Itu kelasnya Kak James, 'kan?" tanya Diva.

"Sama Kak Lintang juga?" Daisy menimpali.

Nadine menatap kedua temannya yang bertanya dengan wajah datar. "Iya kali," balasnya malas

"Ih, iya deh kayaknya. Orang katanya kelas itu isinya hampir anak OSIS semua," kata Diva mencoba membenarkan.

"Ya udah ngapain nanya?" balas Nadine ketus.

Diva dan Daisy menatap Nadine dengan heran. "PMS, Mbak?" tanya Diva.

"Gak, cuma lagi badmood aja," jawab Nadine seraya fokus pada buku tulisnya.

Guardian Angel || 2020 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang