PROLOG

14 3 0
                                    

Selamat datang di leovin.

Happy reading, guys!

___________________________________

_______________________________________________________

___________________________________

"Leo! Persahabatan kita ga akan pernah berhenti. Kita harus selalu sama-sama, apapun keadaannya." Kedua laki-laki itu bertatapan. Sekarang, mereka berada di atas rooftop sekolah.

"Iya vin! Apalagi kita udah lama bareng. Sekarang, masa SMP kita udah berakhir. Kita bakal masuk ke masa-masa baru, masa SMA. Dan, kita harus janji sama diri kita masing masing. Kita ga boleh egois, kita harus selesaiin masalah sama sama. Jangan sampe persahabatan kita renggang. Apalagi sampe mutusin persahabatan yang udah kita bangun bertahun-tahun." Ucap laki-laki bernama leo.

"Gw setuju sama Lo, leo! Apapun yang terjadi, jangan sampe persahabatan kita ambyar. Cukup hati gw aja yang ambyar liat dia sama yang lain." Balas kevin mendramatis.

"Halah, drama mulu Lo! Kevin, peluk gw sini." ia merentangkan kedua tangannya. Berniat ingin memeluk Kevin, sahabatnya.

Dengan senang hati, Kevin menerima pelukan dari leo. Mereka berpelukan, menyalurkan rasa sayang nya satu sama lain. Rasa sayang sebagai sahabat tentunya.
Pelukan Yang hangat. Seakan-akan, ini adalah pelukan terakhir mereka. Namun, mereka hanya berpisah sekolah saja. Pastinya, mereka bisa bertemu di luar sekolah.

Sangat lama mereka berpelukan, sampai tak terasa, acara kelulusan mereka akan segera dimulai. Suara MC sudah mulai terdengar dari aula sekolah. Mereka segera menyusul teman-teman nya, yang sudah berada di aula.

                                🪶🪶🪶

"Kevin! Sesuai janji gw waktu itu, ini hadiah buat Lo. Emang nggak seberapa sih. But, ini bakal jadi kenang kenangan kita berdua, saat kita udah dewasa nantinya." Leo memberikan sebuah pigora yang berukuran sedang, untuk Kevin. Pigora itu, berisikan foto Leo dan Kevin, saat mereka baru saja duduk di kelas 3 SMP.

Sementara Kevin, dia memberikan sebuah gelang yang terdapat ukiran nama "LEOVIN, singkatan dari LEo dan KeVIN!."
Kevin mengucapkan itu dengan lantang. Leo terseyum mendengar ucapan Kevin.
"Gw beli dua gelang. Satu gelang buat Lo, dan satunya lagi buat gw. Gw peringatin, jangan pernah Lo lepas gelang ini. Awas aja kalo Lo lepas! Habis Lo sama gw!". Lanjut Kevin.

"SIAP BOSS! PERINTAH AKAN SAYA LAKSANAKAN!" lagi dan lagi, Kevin dibuat tertawa karena ulah Leo.

"Bisa aja Lo, Leo! Gelang ini bakal jadi tanda persahabatan kita berdua. Dengan tanda ini, jangan sampe persahabatan kita bubar. Persahabatan kita, harus tetap ada sampai kita punya anak cucu nanti nya!." Bukannya mendengarkan leo. Kevin malah dibuat heran dengan sahabatnya itu. Akhir-akhir ini, leo sering mengeluarkan kalimat yang panjang dari mulutnya. Jangan kan kevin, leo saja heran dengan dirinya sendiri.

                                 🪶🪶🪶

"Lo kenapa? Gelisah banget kek nya." Laki laki bernama Leo. Dia mengangkat kedua alisnya menatap sang teman.

"Huhh!!" Kevin, laki-laki itu menghembuskan nafasnya kasar. "Gw mau pulang aja." Entah apa yang membuat dia ingin segera pulang. Pikirannya dipenuhi oleh rumah rumah dan rumah. Kevin bangun dari duduknya, mengambil jaket yang berada di atas meja.

"Nanti aja lah Vin, pulangnya! Jangan buru-buru dong bro. Masih jam segini juga. Mending, minum nih kopi. Sekalian temenin gw. Suntuk juga lama lama dirumah." Ucap laki laki Leo. Memberikan segelas kopi susu kepada teman di depannya.

Leo ada benarnya juga. Lagian hanya ada mama dan adiknya dirumah. Sementara sang ayah, hanya sibuk bekerja. Kevin mengurungkan niatnya untuk pulang. Lalu duduk kembali ke kursi yang ditempatinya tadi.

"Thanks!." Walaupun, hatinya sedikit gelisah. kevin tetap menerima kopi pemberian leo, lalu meminumnya. Entah apa yang akan terjadi padanya. Dia pun tidak tau.

                                    🪶🪶🪶

"LEO ANJING! GARA GARA LO, NYOKAP SAMA ADEK GW MENINGGAL BANGSAT!"

Bugh!!

Srekk!!

Bugh!!

PYARR!!

Kevin berkali kali memukul tembok kamarnya.

"Kenapa tadi gw ga pulang aja sih, anjing. Kenapa njing kenapa?!" Ucapnya Kevin frustasi.

Keadaan Kevin sangat memprihatinkan. Penampilan acak acakan, robekan di kaos putihnya.dengan beberapa luka di tubuhnya, membuat kaos nya ternodai darah segar. Kamar yang sangat berantakan. Banyak pecahan kaca, barang barang berserakan dimana mana. Dan beberapa bercak darah kevin, yang membekas di tembok dan lantai kamarnya. Dan terus saja teriak teriak, tidak jelas. Keadaannya, sudah seperti orang gila. Tapi, Kevin masih waras. Bahkan, dia bisa merasakan rasa sakit di tubuh nya.

                                       🪶🪶🪶

"Leo... Leo... Sayang banget ya... Persahabatan kita harus hancur gara gara Lo!. Andai waktu itu gw ga nemenin Lo, pasti nyokap sama adek gw masih ada."

PYAARR!!

Foto yang berisikan dua orang remaja laki-laki dengan senyum manis mereka, dilempar begitu saja oleh Kevin. Padahal itu adalah hadiah kenang kenangan dari Leo, saat mereka baru saja lulus SMP.

"Dan gelang ini, mungkin bukan pertanda yang baik buat persahabatan kita." Dia menatap remeh gelang yang ada ditangannya.

Raut wajahnya berubah seketika, saat dia menatap foto itu lagi. Dia menatap foto itu lama. Tidak! Bukan foto mereka. Tapi foto Leo. Melihat foto itu, dadanya sangat sesak. Nafasnya naik turun. Dia sedang tidak baik baik saja. Lalu melempar gelang digenggamannya begitu saja ke lantai.

"TUNGGU PEMBALASAN DARI GW, ALDION LEO GRIBBLE! GW GA AKAN BERHENTI SEBELUM BALAS DENDAM GE TERBAYAR SEMUA NYA! Dan, jangan salahin gw kalo adek kesayangan Lo itu. Dia bakal jadi salah satu mangsa gw!".

___________________________________

_______________________________________________________

___________________________________

HALOO SEMUANYA

Gimana prolog nya, seru nggak?? Kalo seru spam next disini dungss.

And, jangan lupa voment nya yaaa... Sekian dari jodohnya Jaehyun. Terima gaji🤝

Bubayy guyss! 👋👋

LEOVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang