Langit berubah jingga, para santri maupun santriwati terlihat tengah bersiap menunaikan shalat Maghrib berjamaah di masjid pesantren. Kamar mandi maupun tempat berwudhu dipenuhi oleh para santri yang mengantri untuk mendapat giliran berwudhu.
Ahda dan kelima temannya tampak sudah selesai, Zidan melambaikan tangan pada Ahda yang tampak bergegas menyusul mereka menuju masjid.
"Duh, sendal gua sempet banget lepas" gerutu Ahda memperbaiki posisi sendal pada kakinya.
"Ahda, cepat! Nanti ga kebagian tempat!" Teriak Zidan yang berjalan lebih dulu menuju masjid bersama yang lainnya.
Ahda mengangguk dan berlari cepat menyusul teman temannya. Namun entah bagaimana tubuh Ahda tiba tiba menjadi ringan, waktu berjalan terasa lambat, tubuh Ahda terhempas kuat pada tanah yang tadi menjadi pijakannya. Rasa sakit mulai terasa pada tubuhnya, matanya terasa berat bersamaan dengan kepalanya yang terasa ringan, dalam sekejap mata Ahda tak sadarkan diri berbaring tak berdaya di atas tanah.
Teman temannya tersentak kaget melihat Ahda yang tak sadarkan diri, bergegas mereka menghampiri Ahda yang terbaring disana.
"Ahda! Ahda lu gak papa?" -Zidan.
"Gila kali ya, dah jelas jelas dia pingsan kenapa ditanya baik apa engga!" -Ahrif.
"Ahda bangun, lu kenapa?" -Reza.
Semuanya berteriak khawatir membangunkan Ahda, para santri yang berjalan menuju masjid mulai mengerumuni mereka, seorang pria yang merupakan guru di pesantren mendekati kerumunan santri disana.
"Ada apa ini?" Ucapnya pada santri santri disana.
Rezi yang menyadari seorang guru datang langsung meliriknya "abi, Ahda pingsan!" Lapornya panik pada sang guru.
Ia mendekati Ahda yang terbaring disana, "kenapa bisa begini?" Tanyanya pada salah satu santri disampingnya.
Kiky melirik sesuatu di atas tanah yang menyebabkan Ahda terjatuh, ia mengangkat telunjuknya menuju sesuatu di atas tanah itu. "Ahda tadi kepeleset gara gara itu abi" ucapnya masih menunjuk sesuatu di atas tanah.
Guru itu menolehkan wajahnya pada benda yang ditunjuk oleh Kiky. Seketika ia menepuk jidatnya sembari menggeleng kepalanya tak percaya.
"Eh? Kenapa ini?" Ayu, bibinya Ahda menghampiri kerumunan, ia melihat seorang santri terbaring tak sadarkan diri di atas tanah, seketika ia terkejut menyadari siapa yang berbaring disana.
"A-AHDA?!" Teriaknya terkejut dan khawatir melihat keponakan satu-satunya.
"Kenapa begini?" Tanyanya pada guru yang lebih dulu menghampiri Ahda.
"Oh... Itu, dia terpeleset kotoran ayam..." Ujar sang guru menjelaskan.
Semuanya terdiam, bahkan juga Ayu yang masih menatap pria yang merupakan rekannya. "Ya-ya sudah, tolong bawa dia ke kamarnya ya" ucap umi Ayu lalu membubarkan para santri untuk segera menuju masjid.
Kelima temannya terlihat khawatir melihat Ahda yang dibawa oleh sang guru menuju kamar asrama.
"Gak papa, nanti dia juga bangun, kalian duluan aja ke masjid, sudah mau azan tuh" ucap pria itu sembari menggendong Ahda yang tak sadarkan diri.
°°°
Ahda terbangun dari pingsannya, ia duduk merasakan sakit pada kepalanya yang tadi terbentur tanah, pandangan Ahda mulai pulih, ia terlonjak kaget ketika mendapati dirinya terbangun di tengah hutan yang gelap gulita.
Hawa dingin langsung menghampiri dirinya, perasaan merinding itu membuat bulu kuduknya berdiri. Segera ia mencoba bangkit dari tempatnya duduk, badannya yang masih terasa lemas membuatnya hampir terjatuh kembali ke tanah.
KAMU SEDANG MEMBACA
KANIGARA
HorrorKeberadaanmu bukan hanya suatu kebetulan bagiku, sosokmu telah menjadi kebahagiaan tersendiri dalam diriku, berjanjilah kau akan tetap menjadi sahabatku. Ahda dikejutkan dengan sesosok remaja laki laki di kamar asramanya. Kejadian diluar nalar terus...