#4_Hukuman

4 0 0
                                    

Kegiatan sholat Isya' berjamaah telah selesai, Kiky beserta keempat temannya tampak tengah berjalan menuju kamar asrama yang ditinggali Ahda dan yang lainnya. Ahrif turut mengikuti mereka karena ingin menjenguk Ahda.

"Huaaah~ pegelnya..." Keluh Zidan sembari meregangkan tubuhnya yang terasa kaku.

Setelah sholat magrib selesai kegiatan mereka dilanjutkan dengan membaca Al-Qur'an hingga azan Isya' berkumandang. Para santri maupun santriwati kini berjalan bersama menuju gedung asrama setelah menunaikan sholat isya' berjamaah.

Pintu kamar terbuka, menampakkan ranjang para santri yang tinggal disana. Kembali tatapan mereka menuju Ahda yang terbaring lemah di atas kasurnya.

Belum ada seorangpun yang sampai ke kamar sebelum mereka, Zidan dan kawan kawannya saling berpandangan menampakkan raut wajah bingung kala melihat Ahda dengan luka yang bertambah parah dari sebelumnya. Bahkan pakaian dan tubuhnya terlihat kotor oleh tanah.

"Loh? Kok bisa gini?" Tanya Reza bingung menatap teman temannya.

Yang lain melakukan hal serupa, menatap bingung satu sama lain. Tak lama mereka dikejutkan dengan suara erangan dari Ahda. Perlahan kelopak mata Ahda bergerak dan terbuka.

Pandangannya yang buram tidak tahu siapa yang ada disekelilingnya, seketika ia berteriak menyadari ada beberapa orang yang mengelilingi tubuhnya.

"HUAAAA?!"

"Ahda kenapa! Ini kami?!"

Mendengar suara salah satu dari temannya Ahda kembali membuka matanya, pandangannya perlahan pulih dan melihat semua temannya memandang khawatir ke arahnya.

"a... Aku.. udah pulang?"

Air mata turun membasahi pipinya, ia bangkit dari tidurnya dan memeluk erat teman temannya. "Huwaa! Aku kembali!!" Teriaknya sembari menangis memeluk temannya.

"A-ahda! Kenapa?" Bingung Ahrif yang dipeluk tiba tiba oleh Ahda.

"Gua takut.." tangisnya masih memeluk teman temannya.

~•~

Kamar Asrama terlihat gelap saat ini, lampu telah dimatikan dan para santri terlelap dalam tidurnya.

Ahda berbaring di ranjangnya masih dengan mata yang terbuka, perasaannya terasa tidak tenang dan merasa was-was. Kejadian tadi masih tersimpan jelas di kepalanya. Itu pertama kalinya Ahda mendapatkan pengalaman horor di hidupnya.

Detak jantungnya berdetak begitu kencang, Ahda melirikkan bola matanya ke kanan kiri merasa tidak tenang.

"Haahh..." Desah Ahda pasrah sembari menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Hanya suara Detakan jam dan jangkrik yang terdengar memecah keheningan malam itu. Sekali lagi Ahda menutup matanya mencoba tidur mengingat besok hari kedua ia sekolah. Namun tidak bisa. Ahda terus menutup matanya berharap dirinya terbawa ke alam mimpi.

*Tuk

Ahda merasakan sebuah tangan mengelus kepalanya dengan lembut, seketika perasaannya berangsur tenang, perlahan akhirnya ahda terbawa ke alam mimpinya.

Disisi lain sesosok remaja memandang tanpa ekspresi pada Ahda yang terlelap dalam tidurnya, tangannya mengusap lembut kepala Ahda membuat si empu merasa nyaman. Sosok itu terus menemani Ahda hingga akhirnya pagi menjelang.

°°°

"Aih, baru aja hari kedua udah dapet hukuman aja!" Keluh Ahda dengan beberapa buku ditangannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KANIGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang