Bab 2

0 0 0
                                    

Happy reading guys

"Menangis boleh, malah harus, tapi jangan sampai meratap."
~S.k.n~

Bagaimana nih guys bab 1 nya seru tidak lanjut kah atau bagaimana??

Yuk deh kita lanjut kan ya guys 🤣

Ehh tapi bentar kata² aja dulu ya enak nya ?? Ehh tapi gas aja deh

"Hati dikatakan baik bila diisi dengan taqwa, tawakkal, tauhid, dan ikhlas kepadanya dalam semua amalan.
Hadiahi kami dengan semua itu ya Rabb"

"Hanya ada dua pilihan untuk menenangkan kehidupan:
Keberanian, atau keihklasan
Jika tidak berani, ikhlas lah menerimanya.
Jika tidak ikhlas, beranilah mengubahnya."

"Pada akhirnya, hanya tiga hal yang berarti: seberapa banyak kau mencintai, seberapa lembut kau menjalani hidup, dan seberapa ikhlas kau melepaskan sesuatu yang tidak dimaksudkan untuk mu"

"Kita harus membuat pilihan yang memungkinkan untuk memenuhi kapasitas terdalam dari diri kita yang sebenernya."

**Sekarang yang sedang dirasakan Khai adalah ia harus menjalani hari-hari nya meskipun tidak di bangku pesantren**

"Terkadang perasaan keinginan yang pengen kita wujudkan tidak akan sama dengan tuhan kita, hanya saja kita menentukan dan merancang semuanya tapi Allah menyiapkan semuany, bahkan sesuatu yang tidak ingin kita dapati pun terus saja menghampiri kita...
Kita hanya bisa mampu menjalani nya dengan baik dan mengikhlaskan... "

**Sekarang Khai sudah berusia 20 tahun**

"Suatu hari Khai mengenal seseorang yang bahkan di sebut dengan banyak orang yaitu Gus, Gus adalah panggilan untuk anak seorang pemilik pondok, siapa menduga seorang Khai yang dingin kepada laki-laki tapi tidak tau dengan perasaan nya yang sekarang ia mengagumi Gus nya apakah aku bisa bersama dengan nya ya Allah"

"Tidak tau bagaimana nanti alurnya yang telah Allah persiapkan untuk hamba, dulu diri ini juga pingin merasakan bagaimana rasanya menjadi santri yang bener bener resmi dan masuk kepondok, tapi semua allah gantikan dan akhirnya masuk kesekolah biasa kalok dibilang susah menerima iya jelas sulit sekali menerima nya untuk semuanya tapi mau bagaimana kita juga harus menerima takdir yang telah Allah persiapkan mungkin bagi kita itu menyakitkan namun itu lah rencana tuhan tanpa di duga duga itu lah yang terbaik"


Akan ada dimana saat dan masanya kamu mampu menerima sesuatu hal dengan ikhlas, namun dibalik itu semua kamu mampu merelakan semuanya dan menutupi luka yang pernah kamu rasakan".

"Takdir memang misteri. Manusia hanya bisa mengira dan menduga ke mana takdir atas pilihan hidupnya bergulir karena Tuhan mengaruniai akal dan budi, karena manusia bukan sebentuk boneka."
~Gumam Khai dalam hati dan pikirannya

"Pernah disuatu hari ketika saya bener bener hancur dengan banyak hal jelas saya sangat putus asa bahkan saya pernah mengucapkan Allah enggak adil ya ngasih takdir seperti ini ke aku, melihat mereka yang bahagia dengan kehidupan keluarga nya beruntung ya takdir mereka lantas aku mengapa takdir aku sangat bikin aku capek dengan banyak hal, sampai kapan aku merasakan kepedihan yang telah membuat aku kecewa tuhan"

"Capek dan kecewa boleh hanya saja kamu harus menempatkan semua nya kedalam sesuatu yang tidak membuat kamu menyalahkan Tuhan mu, kita boleh capek dan kecewa tetapi ingat lah kamu bisa mengadu padanya dan minta jalan atas semua rencana yang telah dia persiapkan untuk mu."

Kan juga sudah dituliskan di dalam Al-Qur'an bahwasanya "sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. Al-insyirah 94:5)".

"Setelah semua permasalahan yang ia alami dia hanya mampu menjalankan oh ya dibalik semua itu juga dia mengurung diri dan menenangkan diri nya dengan cara menyendiri, terus menerus nangis ya jelas itu membutuhkan tenaga yang banyak terkadang kita sesudah nangis aja ketiduran nah dari situ berarti nangis membutuhkan tenaga yang besar "

ikhlas yang beratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang