2 Agustus, 2022.
"Ini hari pertama lo ya?". Aurora terkejut, pun beralih memandang sosok lelaki asing disampingnya. Ia tiba-tiba melilitkan sebuah hoodie di pinggang Aurora.
"lo bawa pembalut kan? kalau lo gabawa, biar gue beliin." Aurora masih memandanginya, tak mendengar perkataan apa yang lelaki tersebut ucapkan. "Iya, gue tau gue ganteng, tapi gausah lo pandangin gitu juga kali." Si lelaki kembali berucap karena pertanyaan nya tak dihiraukan oleh Aurora.
"Hah? Oh, gue bawa kok.
--Apaansi, gausah kepedean, lagian lo tuh siapa si?". Aurora menatapnya nyalang, kemudian memindahkan pandangan nya ke sosok lelaki dibelakang lelaki asing tersebut. Itu Bima, pacar Zea. Ia menatap Aurora dengan tatapan tak bisa diartikan.
Zeana Putri, teman dekat Aurora sejak kelas 10. Ia adalah gadis cantik yang beruntung dalam segala aspek kehidupan. Keluarga, Percintaan, Ekonomi, hingga Pertemanan nya. Semua tentang Zea, sempurna.
Sekala Bima Sakti, kelas 11 MIPA 2. ia adalah pacar Zea. Aurora pernah menyukai lelaki tersebut lebih dahulu daripada Zea, namun Zea tidak mengetahuinya, sebab itulah mengapa Zea berpacaran dengan Bima, tanpa pernah mengetahui perasaan temannya sendiri.
"Gue Angkasa, temen sekelas Bima. nama lo Aurora kan? gue sering denger tentang lo, lo itu si cewe ceroboh kan." Perkataan lelaki didepannya membuyarkan lamunan Aurora.
"Apaansi lo, so tau banget."
"Loh, tuh buktinya!". Angkasa menunjuk hoodie nya yang terikat dipinggangku.
"Gausah sokab, lagian gue ga butuh hoodie lo, gue bawa sendiri." Tak terima dengan perkataan si lelaki, Aurora berniat melepaskan hoodie tersebut dari pinggangnya.
"Bercanda elah, santai. Pake aja. Mending sekarang lo buruan ke kamar mandi sebelum makin banyak."
Entah angin dari mana, Aurora menuruti ucapan lelaki yang baru saja ia kenal. Tak ingin memperpanjang percakapan, ia beranjak pergi ke kamar mandi setelah mengambil sesuatu di dalam tasnya.
