Hari Ulang Tahun Sekolah 2

6 1 0
                                    

Saat ini Amanda sedang menatap dirinya sendiri didepan cermin dengan mengenakan gaun selutut berwarna merah yang membuatnya begitu cantik malam ini. Setelah berdandan hampir satu jam akhirnya ia pun keluar dari kamar untuk berpamitan kepada mamanya karena Fira dan Winda sudah menunggunya didepan.

"Ma, Manda pamit ya" Amanda mencium punggung tangan mamanya yang sedang menonton televisi.

"Iya, hati-hati dan pulangnya juga jangan kemaleman nanti papa kamu marah loh" Amanda mengangguk lalu pergi keluar rumah menemui kedua sahabatnya.

"Yuk guys kita langsung berangkat aja takut telat"

***

Sesampainya disekolah, Amanda, Fira dan Winda sedikit terkejut karena tampilan dari sekolah mereka sangat berbeda dari biasanya. Dimana-mana terdapat banyak hiasan dan kerlap kerlip lampu yang membuat suasana begitu terang dan ramai.

"Kita duduk disana aja yuk" ajak Winda sambil menunjuk kearah kursi yang masih kosong.

"Kalian duduk aja dulu, gue masih ada urusan bentar" Fira dan Winda hanya mengiyakan saja karena mereka sudah tau apa yang akan dilakukan Amanda saat ini.

Seperti dugaan Fira dan Winda tadi, kali ini Amanda sedang sibuk mencari keberadaan Erland, ia yakin kalau Erland pasti sudah datang.

"Nah itu dia" gumam Amanda tersenyum ketika ia berhasil menemukan Erland yang ternyata sedang duduk bersama Juna dan Banu.

Amanda dengan bersemangat menghampiri Erland, namun ketika ia sudah dekat mereka malah pergi entah kemana, ia berusaha untuk menyusul mereka yang sudah berjalan menjauh tapi sayangnya tidak bisa karena keadaan sangat ramai dan susah untuk berjalan, akhirnya ia memutuskan untuk kembali saja kepada teman-temannya.

***

"Lan, Lo kenapa sih tiba-tiba pergi aja tadi padahal acaranya udah mau dimulai" gerutu Banu yang terus mengikuti langkah Erland.

"Iya Lan, kenapa sih?" tanya Juna juga.

"Tadi gue liat Amanda jadi mending gue pergi aja, males"

"Amanda kan cantik dan pinter lagi, Lo bakal beruntung kalo jadian sama dia lagian dia juga udah ngejar-ngejar Lo kan dari dulu" nasehat Banu namun ditertawakan oleh Juna yang ada disampingnya.

"Kenapa Lo ketawa, Lo pikir gue lagi acara stand up comedy"

"Tumben otak Lo bener" Banu menjitak kepala Juna hingga membuatnya meringis sedangkan Erland hanya diam saja menyaksikan kedua sahabatnya itu bertingkah.

"Hello guys pasti udah pada nggak sabar ya buat menonton acara puncak kita malam ini yang akan diramaikan oleh artis-artis dari sekolah kita sendiri nih, mulai dari bakat menyanyi, dance, menari dan ada juga anak band" acara pun dimulai dengan menampilkan dua MC yang ada diatas panggung saat ini.

Erland, Juna dan Banu pun segera duduk kembali ke barisan penonton dan berjarak agak jauh dari tempat duduk Amanda dan kedua temannya karena Erland tidak ingin ada pengganggu yang merusak moodnya malam ini.

"Oke langsung saja untuk penampilan pertama kita panggilkan wawcrazy dance, selamat menyaksikan" ucap kedua MC itu dan tak lama kemudian muncul lima orang yang mengenakan kostum rock yang mulai menari diatas panggung dan membuat seluruh penonton bersorak heboh.

"Gerakannya keren banget" ucap Fira sambil terus merekam video diponselnya.

"Jangan banyak nge video deh ntar penyimpanan ponsel Lo abis terus mewek-mewek waktu mau ngumpulin tugas" sindir Amanda yang membuat Fira menghentikan kegiatannya itu.

"Nih gue matiin" Amanda tersenyum lebar karena Fira mau menurutinya.

Malam semakin larut dan sudah menunjukkan pukul 21.45, akhirnya Amanda, Fira dan Winda memutuskan untuk pulang lebih dulu walaupun seluruh rangkaian acara belum selesai karena mereka takut jika jalanan semakin sepi nantinya.

Namun saat mereka berjalan ke parkiran untuk mengambil mobil, mereka tidak sengaja melihat Erland dan Juna yang sedang dikerubungi para wanita yang ingin mengajak foto sedangkan Banu hanya bisa pasrah melihat nasib dirinya yang sangat berbeda dengan kedua sahabatnya itu.

"Man liat tuh saingan Lo bukan cuma satu atau dua orang aja tapi satu RT tau nggak" ucap Fira menasehati.

"Bukan cuma Amanda kali tapi saingan gue buat dapetin Juna juga bejibun" tambah Winda yang menggerutu kesal dan alhasil ia pergi lebih dulu untuk mengambil mobilnya.

"Kebiasaan tuh bocah sukanya ninggalin orang mulu"

Amanda melihat kejadian itu hanya bisa menghembuskan nafas kasar, meskipun ia sudah terbiasa melihat Erland dikerubungi oleh banyak wanita cantik tapi ia yakin kalau cinta tidak pernah salah sasaran dan ia juga yakin bahwa ketulusan cintanya untuk Erland akan membuahkan hasil dikemudian hari.

----------------------------------------------------------------
Lanjut ga nih?
Janlup Vote and comment ya bestiwww😊👇 biar author semangat updatenya hehe

Tertahan Waktu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang