Raja beserta anak-anaknya datang mengunjungi tenda perawatan untuk melihat kondisi kesehatan Edmund. Tenda perawatan penuh sesak dengan ksatria-ksatria yang terluka, para perawat terlihat kewalahan karena jumlah korban pada turnamen kali ini begitu banyak. Para page boy dan squire tampak sibuk membersihkan bercak-bercak darah dari pakaian-pakaian zirah milik ksatria mereka. —page boy adalah tahapan paling awal untuk menjadi seorang ksatria, mereka melakukan pekerjaan-pekerjaan kasar untuk ksatria dan jika dirasa sudah cukup untuk mengangkat senjata, page boy akan diangkat menjadi squire—. Diantara banyaknya manusia, nampak seorang ksatria muda sedang duduk sambil mengasah pedang panjangnya.
"Nak, bagaimana kondisimu? Berani sekali si John itu membuat anakku terluka seperti ini," taya Edward.
"Oh, kau tidak perlu mengkhawatirkanku ayah," jawab Edmund. "Hanya sedikit luka kecil diperut dan perawat bilang bukan menjadi sesuatu yang serius."
"Syukurlah, kalau begitu segera berkemaslah. Kita harus pulang ke istana," ucap Edward sembari berbalik keluar tenda.
"Bagaimana rasanya menerima tombakan maut Sire John," Hammond menyahut.
"Dia sangat luar biasa, dalam sekian detik aku benar-benar melihat wujud iblisnya menerjang ke arahku dan itu sungguh membuatku takut," jawab Edmund."
"Kau beruntung masih selamat dari serangan itu dan Sire john juga beruntung tidak sampai membunuhmu di lintasan, aku tidak bisa membayangkan hukuman apa yang akan diberikan kepada seorang pembunuh pewaris tahta," ujar Hammond sambil tersenyum sinis.
"Ayah! Tunggu, aku punya satu permintaan kepadamu," Edmund berdiri lalu berjalan mendekati ayahnya.
"Katakan apa keinginanmu, nak," Edward penasaran dengan permintaan anaknya yang tiba-tiba.
"Aku baru saja terpikir satu hal, aku ingin Ayah mengangkat Sire John sebagai ksatria raja agar aku bisa secara khusus berlatih padanya," Edmund menyampaikan permintaannya
"Bagaimana bisa kau begitu mudahnya memaafkan orang yang hampir saja membunuhmu? Kemudian meminta dia menjadi pelatih baru?" tanya Edward keheranan.
"Aku bukanlah seorang pendendam, Ayah," jawab Edmund. "Sire John adalah seorang ksatria hebat dan jika bersamanya aku bisa menjadi lebih kuat mengapa tidak?"
"Aku menghargai tekad besarmu itu, Richard akan kuperintahkan untuk mengurus semuanya untukmu." jawab Edward singkat. "Sekarang berkemaslah dan bawa adik-adikmu, kita akan pulang beriringan menuju istana."
Hammond mendengarkan permintaan Edmund kepada ayahnya lalu dia bertanya kepada Edmund mengapa dia tiba-tiba ingin berlatih dengan Sire John.
"Sangat aneh kau ingin menjadikan Sire John sebagai pelatih, bukankah kau sekarang sudah menjadi seorang ksatria dan sudah tidak membutuhkan pelatihan khusus lagi?" tanya Hammond.
"Kau sudah lihat sendiri kan, Sire John adalah yang terbaik dan dia akan menjadikanku ksatria terhebat di seluruh Frizland," jawab Edmund
"Aku setuju Sire John yang terbaik, tapi ingat kau bukanlah seorang manusia raksasa seperti dirinya," ucap Hammond sinis
"Fisik memang menjadi salah satu faktor utama, tapi bukan satu-satunya," jawab Edmund. "Dengan latihan kekuatan bersama Sire John akan menutup kekurangan yang aku miliki saat ini."
"Sebentar lagi, kakakku yang hebat akan menguasai Frizland dengan pedang dan para ksatria hebat di belakangnya," Hammond muak dengan sifat ambisius Edmund dan pergi meninggalkannya menuju tempat Sire John berada.
"Mau kemana kau? Ayah sudah menunggu kita," Edmund memanggil adiknya
"Hanya ingin berkeliling sebentar, 5 menit lagi aku akan kembali."

KAMU SEDANG MEMBACA
The Seed of Life
FantasySihir, Ksatria, dan kehidupan zaman medieval hadir dengan berlatar di sebuah negeri fantasi Cordia yang penuh keajaiban. Raksasa, penyihir, kurcaci dan mahluk mitologi lainnya akan membawa pembaca larut dalam kisah-kisah petualangan, perjuangan, per...