Hammond bangun di pagi hari lalu turun ke dapur untuk sarapan. Menu pagi ini adalah bacon babi, telur, sosis dan sepotong roti. Hari ini adalah jadwal latihan berpedang di lapangan istana. Putra putri raja dan bangsawan memiliki jadwal pembelajaran yang ketat. Hari Selasa, Kamis, dan Sabtu, anak-anak belajar mengenai pendidikan umum seperti politik, sejarah dan agama. Hari senin, Rabu dan Jumat adalah hari untuk latihan militer. Latihan yang dilakukan ada berbagai macam seperti berpedang, berkuda, memanah dan sebagainya. Bangsawan laki-laki sudah menginjak umur 12 tahun akan dikirim ke wilayah tetangga untuk menjadi seorang squire dan cupbearer bagi penguasa wilayah tersebut. Disana mereka akan belajar dengan didampingi bangsawan penguasa dan mereka bertindak sebagai penjaga. Hammond dan saudara saudarinya tidak dikirim keluar istana, dia menjadi cupbearer untuk ayahnya sendiri dan squire untuk seorang guru pedang yang dipanggil khusus ke istana.
Putri bangsawan tidak melakukan latihan militer seperti laki-laki, selain belajar hal-hal umum mereka juga belajar untuk mengurus rumah tangga seperti menjahit dan menyulam. Seorang putri bangsawan mendapat latihan khusus ketika mereka menginjak usia 12 tahun yaitu pengetahuan mengenai seks untuk bisa menyenangkan suami mereka kelak. Menjadi suatu hal wajar bagi bangsawan wanita untuk menikah dan memulai kehidupan rumah tangga di usia 14 tahun.
Suasana dapur utama istana saat pagi hari masih tetap sepi seperti biasanya. Hammond hanya bertemu adiknya, Mary. Mary mengingatkan Hammond untuk tidak makan berlama-lama agar tidak terlambat mengikuti latihan. Hammond bersikap acuh seperti biasa. Sedari awal Hammond tidak terlalu tertarik dengan hal-hal ksatria, dia menganggap latihan militer sangat membosankan dan tidak menarik. Sebaliknya, Hammond sangat menyukai belajar sejarah, budaya dan politik. Edmund dan Hammond ibarat sebuah koin dengan dua sisi mata yang berbeda.
Hammond berjalan sendiri menuju lapangan latihan. Lapangan latihan terletak di komplek yang sama dengan kandang kuda-kuda istana. Ketika Hammond sudah berada di dekat tempat latihan, dia mendengar suara denting besi saling berhantaman. Dia sadar bahwa suara itu menandakan latihan sudah dimulai sebelum kedatangannya. Hammond melihat seorang pria berdiri di tengah lapangan, memegang sebuah pedang kayu di bahunya.
"Lama sekali kau datang, bocah," ucap si pria
"Siapa kau? Berani sekali kau memanggilku begitu," tanya Hammond.
"Aku lupa belum memperkenalkan diri, namaku Arnold, Arnold Wright. Raja memanggilku untuk menjadi pelatih baru mu," Sire Arnold Wright memperkenalkan dirinya.
"Pelatih baru? Aku tidak meminta seorang pelatih baru, sebaiknya kau segera pergi," ujar Ham.
"Baiklah aku sudah melihatnya, aku akan memperbaiki etika mu terlebih dahulu. Raja merasa kurang puas dengan pelatih lama, dia memanggilku secara khusus untuk melatih anak keduanya. Sekarang aku tahu alasan mengapa dia tidak cukup puas dengan hasil latihanmu dan memanggilku ke sini," jawab Arnold.
"Apakah kau seorang ksatria? Aku tidak pernah melihatmu sebelumnya?" tanya Hammond.
"Aku mantan pasukan pengawal raja, sebelumnya aku melatih para prajurit dan sekarang aku akan melatihmu. Sebaiknya kau segera mempersiapkan diri, latihan kita akan segera dimulai," ujar Arnold.
Hammond memasang kuda-kuda yang berantakan. Sire Arnold memberikan contoh pada Hammond untuk memasang kuda-kuda yang benar.
"Kau sudah berlatih berapa lama? Kuda-kudamu saja masih belum benar," kata Arnold. "Pertama buka kakimu selebar bahu, lalu putar sedemikian sehingga satu kaki atau yang lainnya menghadap ke depan dengan yang lain di antara 45 hingga 90 derajat. Punggungmu harus tegak, dengan berat badan seimbang di antara kaki, dan tubuh sedikit turun sehingga ketika kamu maju atau mundur maka kepalamu akan tetap stabil dan tidak naik turun saat bergerak."

KAMU SEDANG MEMBACA
The Seed of Life
FantasySihir, Ksatria, dan kehidupan zaman medieval hadir dengan berlatar di sebuah negeri fantasi Cordia yang penuh keajaiban. Raksasa, penyihir, kurcaci dan mahluk mitologi lainnya akan membawa pembaca larut dalam kisah-kisah petualangan, perjuangan, per...