Hammond bersama Henry berjalan menuju kamar Mary untuk Menyusulnya. Mary sudah menunggu mereka di depan pintu. Dia mengenakan gaun kuning yang indah dan beberapa perhiasan menghiasi penampilannya.
"Dari mana saja kalian, aku sudah lama menunggu," tanya Mary kepada dua saudaranya.
"Kami dari anuuu, iniii.... kami dari...," Hammond bingung menjawab pertanyaan Mary.
"Aku sedang bermain di dekat kandang kuda dan kak Hammond membutuhkan waktu cukup lama untuk mencariku," sahut Henry.
"Ya itu benar, dia sangat sulit untuk ditemukan hahaha," Hammond melanjutkan jawaban Henry sambil memukul sedikit kepalanya. "Baiklah kita sudah lengkap, ayo kita berjalan bersama ke halaman."
Tiga Fritz bersaudara berjalan bersama menuju halaman istana. Sesampainya mereka disana, ternyata orang-orang istana sudah berkumpul. Duke Richard, para menteri dan para pelayan sudah berbaris di sana. Terlihat Kristin menghampiri mereka dengan wajah sedikit marah.
"Dari mana saja kalian, kami mencari kalian dimana-mana!" ucap Kristin.
"Ahaha kami hanya bermain-main sebentar, tidak ada yang perlu dikhawatirkan nyonya Kristin," jawab Hammond sambil tertawa.
"Ya itu benar, maafkan kami nyonya Kristin. Yang terpenting kami sudah berkumpul di sini dan tidak terlambat," Henry menambahkan.
"Kenapa kalian senyum-senyum begitu?" Mary heran dengan tingkah dua saudaranya yang tampak aneh.
"Ya sudah, kalian bertiga berbarislah di depan. Rombongan raja dan kakek kalian akan segera tiba," ujar Kristin.
Hammond, Mary dan Henry segera berbaris di barisan depan. tidak lama kemudian, tampak dari jauh tiga pengawal raja datang dengan kuda mereka sambil membawa dua panji kebesaran. Panji berlambang singa emas milik Kerajaan Frizland dibawa sejajar dengan panji berlambang matahari dan kepala rusa milik Kerajaan Grunesland. Di belakang para pengawal, terlihat dua raja yaitu Raja Karl XI Von Hirtzburg dan Raja Edward IV Fritz sedang berkuda bersama. Dilanjutkan oleh Pangeran Alexander Von Hirtzburg dan Pangeran Edmund Fritz yang juga terlihat sedang berkuda bersama. Mereka berdua tampak serasi dengan rambut pirang emas yang berkilau. Setelah barisan para raja dan pangeran adalah kereta kuda milik ratu, disertai rombongan kerajaan yang dibawa oleh Raja Karl. Barisan terakhir adalah para prajurit Fritz dibawah komando Master Roger Fritz, sepupu Raja Edward dan didampingi oleh Komandan Robin Green.
"Tak ku sangka kakek membawa banyak sekali orang, mungkin sekitar 100 orang dibawa olehnya dalam satu rombongan," pikir Hammond.
Rombongan sudah sampai di halaman istana Renhold. Duke Richard, menteri-menteri dan anggota istana lain segera berlutut. Hammond dan Henry menundukkan kepalanya kepada raja, sedangkan Mary membungkukkan sedikit badannya. Kuda-kuda rombongan berhenti, Raja Karl dan Raja Edward turun dari kuda mereka. Raja Karl segera mendekati ketiga cucunya ditemani oleh Edward di sampingnya.
"Ohh Hammond kecilku yang berani, kau sudah sangat besar ya sekarang. Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat, kau sekarang bahkan sudah setinggi pundakku," Karl memeluk Hammond dengan erat, hingga membuat buku yang Hammond simpan di dalam baju hampir terjatuh.
"Mary Mary Mary, kau terlihat sangat manis sekarang. Lihatlah dirimu, kau sudah tumbuh menjadi gadis cantik sekarang," Karl memeluk Mary erat
"Ahhh sakit kakek, kau memelukku terlalu kencang," Mary merasa seperti di peluk erat oleh seekor beruang besar.
"Ohh maafkan kakek, aku terlalu bersemangat bertemu kalian bertiga," ujar Karl. Karl kemudian menghampiri Henry yang terlihat cemas setelah melihat Mary dipeluk erat oleh kakeknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Seed of Life
FantasiSihir, Ksatria, dan kehidupan zaman medieval hadir dengan berlatar di sebuah negeri fantasi Cordia yang penuh keajaiban. Raksasa, penyihir, kurcaci dan mahluk mitologi lainnya akan membawa pembaca larut dalam kisah-kisah petualangan, perjuangan, per...